0.1. Always with him

38 12 6
                                    

Malam purnama di tahun ke 7 Yuji sebagai partner tetap bawahan ketuanya seperti biasa menghabiskan malam dibawah kendali penguasanya, deru nafas yang beradu diantara tubuh Yoongi yang menggagahinya di ranjang yang sangat empuk, sekeliling ruangan tersebut gelap gulita hanya bulan purnama yang menerangi cahaya menyorot dua insan tengah bergelut, setelah tepat di ujung klimaks keduanya saling mengatur nafas dengan keringat bercucuran bahkan angin malam begitu menyejukkan.

Setelah 1 jam berlalu Yoongi yang tengah menenggelamkan mukanya sambil tidur terlelap, Yuji berniat untuk membersihkan tubuh agar tidurnya lebih nyaman dalam pandangannya dibawah selimut seperti biasa ia harus melepaskan anak panjang milik Yoongi yang masih belum di lepas, baginya itu hal biasa ketuanya ini selalu kebiasaan jika selesai penyatuan tak pernah melepaskan pada milik Yuji. Dicoba melepas sang empu malah melengkuh sembari mencoba menarik kembali Yuji dalam pelukan, namun dengan setengah kuat tenaga ia akhirnya duduk di tepi ranjang, menyingkirkan selimut dari pahanya lalu berjalan mengambil handuk baru dari lemari, ia tak peduli dengan tubuhnya yang telanjang itu sudah hal lumrah di lihat jika saja Yoongi terbangun.

Mengakhiri tubuh di dalam kolam bathtub hangat, tubuhnya begitu berinteraksi dengan rasa kehangatan yang menyelimuti pori-pori disekujur badan hingga meredamkan pegal dari ujung atas sampai ujung jari kaki. Bersandar sembari memejamkan mata hari kian pukul 3 pagi, pikirannya terus melayang mengenai kehidupannya yang sangat terkekang akan gengamannya pada Yoongi.

Sejak awal keluarga Hayashi berhutang budi pada clan Jiro itulah sebabnya selama 7 tahun terakhir YujiㅡYumeko hanya menghabiskan waktu disamping YoongiㅡGenkei pemimpin Yakuza pertama yang sangat di kenal dari pelosok Jepang, terkenal akan keganasannya serta keji jika salah satu mengusik clan dan keluarganya. Namun dunia gelapnya selalu bekerjasama dengan para pemimpin mafia tertinggi di malam bawah sana, clan Jiro anti akan mafia tak terkecuali keluarga Benjiro, jadi hanya diketahui oleh tangan kanan Yoongi, beberapa anak bawah pilihan, serta Yuji sendiri.

Pikirnya jika saja sejak awal keluarganya tak pernah kaitan dengan keluarga Benjiro mungkin hidupnya saat ini bebas akan apapun bahkan sebagai gadis pada umumnya, apalagi cita-cita sebagai model mungkin saat itu sudah tercapai. Yuji menghela nafas berat kemudian beranjak memakai handuk setelah dirasa cukup berendam, lalu berpakaian nyaman di mata Yoongi untuk dilihatnya besok pagi tapi sebenarnya tidak nyaman pakaian yang akan dibawa tidur ini sangat terekspos terlihat jelas bongkahan dada serta dempulan halus bokongnya, bukan karena tak suka baju terbuka masalahnya udara sangat dingin itulah membuat dirinya sedikit terbebani. Tanpa berfikir banyak Yuji kembali disamping Yoongi untuk ikut terlelap, pemuda tersebut sedikit menggelung pandangan ketika semerbak harum pada tubuh Yuji, tanpa aba-aba ia geser Yuji agar lebih dekat dan gampang di hirup aromanya.

"Kau selalu membuatku nyaman, meko"

ㆍㆍㆍㅁㆍㆍㆍ

Pagi hari menampik cahaya matahari yang sedikit demi sedikit terbit gadis dengan mimpinya masih bergulung selimut bahkan terlampau nyenyak, Yoongi keluar dari ruang pemandian termenung kala melihat pahatan cantik di wajah Yuji yang tengah terpejam biasanya setelah Yoongi selesai mandi ia akan mendapatkan Yuji sedang meminum teh hangat yang disajikan oleh para pelayan sambil memperlihatkan lekuk tubuhnya hanya untuk di lihat jelas oleh Yoongi, terkadang lelaki itu normal akan tegak karena sedikit adrenalin darahnya membeku di titik yang tepat saat tertuju pada celuk kecil menonjol pada bidang dua dada Yuji.

Ia terus menampik padangannya 1 fokus pikirannya mengelola pertanyaan, mengapa Yoongi tak berniat menjalin hubungan pernikahan saja? Jawabannya hanya satu, melajang. Mungkin terkadang Yoongi ada niatan ingin menikah saat Yuji dipikirnya selalu bersama dimana pun dan kapan pun ia butuhkan tetapi mengingatkan kembali kehidupannya tak seapik jamannya dulu sebelum terjun bebas ke dasar para mafia berkumpul.

Tak lama setelah itu Yuji menggeliat bangun mengerjap beberapa kali sambil mengubah posisi supaya menetralkan pandangnya ke seluruh, dilihatnya Yoongi berpakaian dengan tubuh yang di lapisi penuh tato di punggung serta dada perutnya dan setengah tato pada lengannya. Para pemegang tahta Yakuza memang diharuskan penuh tato sebagai tanda sepenuhnya patuh kuasa, menghormati dan kesetiannya yang dianut untuk Yakuza. "Bersiaplah, aku akan meminta pelayan agar menganti teh mu" Ujarnya mengarah ke Yuji untuk mengecup sekilas bibir ranumnya yang hanya dapat di gapai oleh Yoongi seorang, pemuda tersebut melengos pergi dari balik pintu yang kembali ditutup para penjaga.

Tak mau berlama diatas kasur segera Yuji ke pemandian sekedar membersihkan tubuh agar kembali segar, beberapa pelayan juga ikut membantu membersihkan tubuh Yuji setelah tadi membantu Yoongi. Selesai mandi Yuji dibantu lagi untuk berpakaian serta memoleskan make up yang tak seberapa tipisnya sebab wajahnya sudah cukup hanya di poles tipis yang bahkan terbilang tanpa polesan pun sangat baik, tetapi demi di hadapan Yoongi ia hanya memperbaiki beberapa yang harus dipoles.

Selesai ini itu beberapa pelayan tadi kembali meninggalkan Yuji masih di dalam kamar untuk menyesap teh hangat yang kembali disajikan, ia mengarah balkon luar agar lebih menikmati suasana pagi. Terlihat banyak orang tengah berjalan kesana kemari dengan urusan masing-masing, beberapa orang yang menyadari kehadiran Yuji menundukkan sebagai tanda hormat mereka kepada petinggi, Yuji hanya membalasnya dengan senyuman hingga mendapati sosok orang yang sangat dikenal dari arah utara, pria tersebut menghentikan langkahnya bahkan pengikutnya pun ikut berhenti ketika Yoongi mengarahkan pandangan ke Yuji yang tengah menyesap tehnya, Yuji melepaskan senyuman manis yang ia miliki, bagi Yoongi senyum itu dapat menghangatkan hati dan meneduhkan tatapannya, hanya sekedar itu membuat Yoongi bisa kehilangan fokusnya dalam beberapa detik hanya saja bukan Yoongi jika melontarkan senyumnya, jadi pemuda berkulit putih seperti awan kembali pergi dari hadapan Yuji, ia juga terbiasa akan hal tadi Yuji hanya perlu setor senyum maka semuanya tentram.

ㆍㆍㆍㅁㆍㆍㆍ

Yoongi tengah berkutat sibuk beberapa kali ia harus rapat dengan para kolega tinggi Jepang yang ingin bekerjasama dengan Yoongi, pria putih itu dikenal sebagai pemuda sukses memilih nama yang berpengaruh di seluruh negara, banyak kolega menjual namanya ketika sudah mendapatkan kontrak bersama Yoongi. Kini Yuji sendiri hanya ikut berdiam disamping Yoongi kemana pun ia pergi, bahkan sempat Yuji mendapati para kolega menawarkan agar dapat menjualkan Yuji supaya harga yang didapatkan Yoongi lebih tinggi, Yoongi sangat mempermasalahkan hal tersebut tetapi hanya dibalas omongan tajam dan berakhir malam nanti, perusuh malam yang sudah terpilih akan menghabisi kolega tersebut kemudian esoknya ditemukan telah terkapar tanpa nyawa, itulah Yoongi kekuasaannya lebih tinggi melebihi ekspektasi.

Ketika kerjaanya sedikit luang Yoongi bersandar pusing, menyuruh sekertarisnyaㅡYuji agar menghamirinya, kini gadis itu tengah duduk diatas paha Yoongi yang menyalurkan rasa lelahnya di pelukan Yuji, "Berjanjilah padaku jika kau tak akan pernah pergi dariku, Yumeko" Kehangatan yang dibagikan dari Yuji dapat membuat Yoongi merancau bisik tapi masih bisa didengar, Yuji mengangguk sembari memainkan rambut Yoongi, "Aku akan selalu bersamamu, Kei. Kau bisa memastikannya suatu saat nanti sampai kau melepaskanku" Yoongi mendengar itu segara menatap nanar ke wajah Yuji, "Tidak! Aku tak akan melepaskanmu sekalipun diantara kita harus menikah" Bagi Yuji omong kosong itu sangatlah egois, katakan Yoongi sangat egois. Tapi sungguh dilubuk hatinya Yoongi tak ingin melepaskan Yuji sekecil apapun nantinya.

"Aku mengerti, kita tak akan saling menghianati satu sama lain" Ucapan tersebut dapat menghipnotis Yoongi ketika menatap sayu ke arah bibir Yuji tengah mengucapkan kalimat, berakhir Yoongi menyantap ciuman yang selalu dicicipi kala dikeadaan apa pun. Yuji tak menolak sambaran tadi hanya membalas dengan semestinya lalu ketika pasokan nafas dimiliki Yuji hampir habis Yoongi segera melepas, tersenyum diakhiri kecupan di jenjang leher Yuji.

"Malam kita ada pertemuan dengan beberapa ketua, bersiaplah nanti dan ada salah satu tamu penting kau harus memakai topeng agar menutupi identitasmu darinya" Ucapan Yoongi yang terakhir tidak main-main, jika tamu spesial itu sepertinya akan membahayakan keberadaan Yuji jadi ia mengangguk. Yoongi kembali mengecap rasa manis dibibir tadi.





TBC

Little BitesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang