Chapter 11

4K 101 1
                                    

Hay readers...

Akhirnya ada waktu buat lanjut lagi ini ff.

Sebenarnya aku mau publis ini chap itu pas hari raya idul Adha sekalian buat hadiah lebaran gitu kan tapi... Maklum aja lah ya kalau otak ChaCha itu emang keseringan rada-rada dan jadilah ini chap gak kelar-kelar sampai hari ini akhirnya selesai dan bisa di up.

Mana ini chap juga mungkin bakal jadi chap terpendek sependek titit jimin, tapi nikmatin aj lah ya daripada gak up sama sekali.

Tapi sebelum lanjut silahkan kasih vote dulu ya biar semangat ini ChaCha ngetik.

Ok cekidot~

WARNING!

RateM

Yaoi

NC 21+

BxB

Homophobic dan dibawah umur harap hengkang di lapak saya.

No salpak.

Dosa di tanggung masing-masing.

Happy reading~
🍌

🍌

🍌

Yunhyeong membuka matanya berlahan karena cahaya yang menerobos masuk mengenai wajahnya, ia mengernyit saat kepalanya mulai terasa berdenyut.

Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih dan hanya dihiasi oleh satu lampu pada bagian tengah yang ia yakini ini bukan kamarnya atau ruangan apapun dirumahnya 'ini dimana?' batinnya segera mendudukkan diri dari tidurnya.

Netranya bergerilya meneliti sekitarnya.

Itu adalah sebuah kamar dengan ukuran sedang dengan dominasi warna putih dan terdapat sebuah tempat tidur berukuran sedang,sebuah meja dengan sepasang kursi didekat jendela kamar yang berukuran cukup besar juga ada sebuah lemari kayu berwarna coklat dengan model klasik. sebenarnya tampak cukup nyaman untuk ditempati tapi masalahnya yunhyeong tak tau ini kamar milik siapa dan bagaimana dia bisa berada disini.

"Ughh sial!" Makinya saat kepalanya terasa berputar.

Terakhir kali yang ia ingat adalah kalau dia baru saja akan pulang setelah menemui mantan pacarnya yang gila karena tak tahan dengan sikap kekanakan yeoja itu dan kemudian ada seseorang yang yunhyeong tak tau siapa menutup mulutnya dengan sapu tangan lalu kemudian gelap.

Fuck!! What the- Dia diculik bung.

Cklek.

Pintu kamar itu terbuka menampakan seorang anak laki-laki yang menggunakan seragam sekolah menengah pertama membawa sebuah nampan yang yunhyeong yakini adalah makanan, lebih tepatnya itu  nasi goreng dengan telur yang digoreng karena dia bisa mencium baunya saat namja itu masuk.

Apa itu untukku? Tapi penculikan itu tak akan seperti ini bukan? Monolog yunhyeong. Lagipula dilihat sepintas saja orang pasti tau kalau anak kecil seperti ini tak akan mungkin menjadi penculik bukan.

"Ahh hyung sudah bangun rupanya..." Sapa namja itu ramah saat meletakan nampan di atas meja.

Yunhyeong menatap namja itu bingung "Kau? Siapa?" Ia bertanya pada akhirnya.

Empunya yang ditanya sebenarnya memiliki perawakan cukup tampan untuk usianya yang masih sangat muda tubuhnya juga tinggi dengan bahu lebar yang sepertinya terlatih tapi juga sekilas wajah itu tampak familiar hanya saja yunhyeong tak ingat pernah bertemu anak ini kapan dan dimana.

Yang lebih muda mengulurkan tangan kepada yunhyeong "Perkenalkan Hyung, namaku Bae Jinyeong. Adik dari Bae Irene." Ujarnya memperkenalkan diri,tapi bukannya menerima tangan Bae Jinyeong yunhyeong justru melemparkan tatapan tajam pada yang lebih muda.

Yup. Dia ingat sekarang.

Yunhyeong ingat pernah bertemu dengan anak ini sebelumnya hanya saja dulu dia tampak lebih mungil dan juga tampilannya jauh berbeda dari yang ia lihat sekarang. Ia ingat dulu saat ia berkencan dengan Irene yeoja itu pernah beberapa kali membawa adik nya ikut serta dan itu adalah seorang bocah manja yang suka sekali bergelayut di lengan yeoja itu dan merengek padanya kerap kali membuat yunhyeong menatap tajam padanya.

Bangkit ia berjalan menuju jendela kaca.

"Apa Irene yang menyuruh mu membawaku kemari?" Tanyanya to the point.

Yunhyeong sudah menduga saat ia memutuskan untuk bicara secara langsung pada Irene yeoja itu pasti akan melakukan rencana kotor semacam ini untuk memaksanya tapi perlu diingat yunhyeong tak akan terpengaruh sedikitpun ia tak takut sekalipun Irene melakukan lebih dari ini dia sudah siap jika memang harus bersikap kasar.

"Ani." Tukas Jinyeong membuat yunhyeong mengernyit bingung.

"Nuna tak tau apapun tentang ini, aku melakukannya sendiri." Lanjutnya.

Ini diluar dugaannya, tapi dia juga tak bisa percaya begitu saja pada ucapan manja ini karna dia satu dara Irene tentu saja tak akan jauh berbeda dari saudarinya.

"Hyung tenang saja, Aku tidak punya niat buruk apapun padamu. Aku terpaksa menahan mu di sini untuk sementara waktu karna nuna sedang dalam mental yang buruk sekarang. Aku takut dia akan melakukan sesuatu yang nekat terhadapmu terlebih setelah penolakan mu kemarin aku tak bisa menunggu sampai nuna berbuat nekat." Terangnya.

Jinyeong berjalan mendekati yang lebih tua sehingga hanya menyisakan sedikit jarak diantara keduanya.

"Hyung juga tau bagaimana nunaku bukan? Jadi tolong bekerja sama lah dengan tetap tenang didalam sini dan jangan mencoba untuk melarikan diri." Lanjutnya.

Yunhyeong tak tau apa namja dihadapannya ini sedang mengatakan yang sebenarnya atau tidak tapi memangnya dia punya pilihan karna meskipun tak tampak mengancam tapi jelas yang namja itu katakan bukanlah sebuah penawaran melainkan sebuah perintah. Terlebih namja ini membawanya dengan cara seperti ini jadi sudah pasti dia punya rencana.

"Tapi Hyung tenang saja, setelah semua ini selesai aku akan membawamu kembali." Akhirnya dan berlalu pergi meninggalkan yunhyeong yang menatapnya kesal.

Menghela nafas.

"Kau masih sangat muda tapi sifat mu sudah sama gilanya dengan Irene." Rutuk nya.

Dia jujur dengan itu karena tak ada anak sekolah menengah pertama yang menculik seorang namja dewasa seperti ini bukan dan sialnya dia baru sadar kalau tak ada apapun dikamar itu yang bisa ia gunakan untuk melarikan diri. Lagi, dimana namja itu meletakkan handphone miliknya? Bagaimana dia bisa mengabari teman-temannya? Yunhyeong yakin mereka pasti sedang mengkhawatirkan dirinya karena menghilang begitu saja.

Sementara di tempat lain Koo junhoe  mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata membelah jalanan kota yang memang sedang tak terlalu padat tujuannya hanya satu saat ini, menemui Bae Irene. Dia benar-benar dalam keadaan emosi saat ini.

🍌

🍌

🍌
TBC.

Ok sampai sini dulu aja ya readers semoga gak bosan sama ff ini, ChaCha tau kok ini ff makin lama makin aneh dan gak nyambung tapi tetap yang udah mampir jangan lupa buat Vote dan komen ya.

See you next chap.

And bye bye.

Ssaem'Fuck'/Minyoon/NC 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang