Ssaem'Fuck'/Minyoon/NC 21+

Chapter 6

WARNING!

RateM

Yaoi

NC 21+

BxB

Homophobic dan dibawah umur harap hengkang di lapak saya.

No salpak.

Dosa di tanggung masing-masing.

Happy reading~
🍌

🍌

🍌

Yoon Gi pov on.

Aku lagi kesel sumpah. Ini udah mau jam 7 tapi Jimin hyung belum juga selesai siap-siap sebenarnya yang Uke itu aku apa dia sih nyebelin.

"Jimin hyung palli!" aku sedikit berteriak dari ruang tamu.

Oh ayolah. Harusnya jimin hyung itu sadar kalau aku udah lumutan nungguin dia yang lagi make up an(?) Keknya.

"Aish babyyoon. Kenapa sih kok ngebet banget? Kan acaranya jam sembilan."

Ujarnya santai.

Dia udah rapi sih. Udah ganteng juga. Dia jalan mendekat terus ngerangkul bahuku.

Sok-sok gak sadar kalau aku udah pasang muka masam sejak tadi.

"Aih. Itu tuh. Hyung sih dandan lama banget ngelebihin cewekcewek kalo mau kondangan." aku mencebik.

Dia menatapku dengan sebelah alis terangkat seolah-olah aku hanya pembual yang pantas untuk diragukan.

"Sebenernya hyung itu mau nemenin aku ke party jin hyung atau mau nyamar jadi cewek di nikahan mantan huh?"

"Ppffttt...HAHAHAHA"

Tiba-tiba dengan ajaibnya dia terbahak.

Keknya aku salah ngomong ya.

"hufff babyyoon babyyoon~ kau kan pacar pertama dan terakhirku, ingat?"

Ujarnya memegang kedua bahuku.

Ah ya, aku ingat Chim hyung kan gak pernah pacaran sama siapapun sebelum kami bertemu ya walaupun kata Chan hyung Chim hyung itu banyak yang naksir.

"Oh ya, hyung kan tampan."

Dia ngangguk.

"Dan kata Chan hyung hyung banyak yang naksir."

Dia ngangguk lagi.

"Terus kenapa gak pernah pacaran?"

Dia mikir bentar terus natap aku dalam. Ok, ini gak baik buat jantungku.

"Mau tau kenapa?"

Kali ini aku yang ngangguk.

"Itu karena..."

Dia menggantung kalimatnya dengan terus menatapku dengan tatapan yang tak kumengerti.

"Aku gak pernah suka dengan orang-orang murahan yang merendahkan diri mereka demi mendapatkanku dan kau.."

Ia beralih membelai wajahku penuh kasih membuatku reflek memejamkan netraku menikmati sentuhan lembutnya.

"Kau begitu berbeda. Orang pertama yang tak tertarik untuk memujaku, begitu acuh, tapi menarik dan manis. Dan akhirnya walaupun dengan susah payah aku bisa mendapatkanmu."

Chup.

Satu kecupan cukup lama mendarat di keningku.

"Aku sangat mencintaimu."