oh iya warningnya telat, sy lupa 😀
- lowercase
- semi baku
- lokal
- short? maybeenjoy!!!!
jidan memandang serius laptop di depannya. kayaknya kalo ada yang ngusik dikit aja jidan bakal;
"APE ANJING? LO MAU BY ONE?!"
ya, begitulah kira-kira bayangan teman-temanya.
"lo ngerjain bab mana?" tanya jema.
"si anying, kirain nugas. malah ngewibu." umpat haris begitu tau jidan malah nonton anime bukannya nugas.
"woe nyet. mau gue kick dari kelompok lo?" ancam jema, jidan langsung mempause videonya lalu tersenyum hingga matanya menyipit.
"jangan dong jem... heheheh. gak asik lu pada mainnya ngancem."
"jingin ding jim," cibir jema muak.
"kalo gamau dikick kerjain dong." sambung jema. jidan langsung mengerjakan bagiannya. tapi, satu chat masuk menyita perhatiannya.
"bentar jem, ini urgent nih." ujar jidan sebelum disemprot jema.
jisel anak pak rt: ji, kata bapak ntar ke rumah
jidan: ada apa?
jisel anak pak rt: ya mana gue tau anjir, emang gue pak rt????
jidan: iya deh
sementara itu.
lala: jiiiii masih di kampus?
jidan: iyaaa nih kenapa emang?
lala: pulang ngampus mampir ke gramed ya? 😀
jidan: oke, ntar aku jemput ya sayang
lala: oki doki ^^
jidan terkekeh geli. pemuda itu segera menyimpan hpnya karena jema sudah menatapnya tajam.
🎐🎐🎐
gramedia.
jemari lentik gadis itu mengetuk-ngetuk dagu, memandang bingung jajaran buku di depannya. beberapa kali menghembuskan napasnya sebab bingung harus membeli buku yang mana— padahal sebelum kesini si gadis sudah menyusun semuanya tapi begitu sampai di gramedia semuanya bak gelembung sabun, lenyap dan tak berbekas.
sementara itu jidan memilih pergi ke bagian komik. matanya berbinar begitu melihat manga favoritnya berjajar rapi di rak sana.
"udah belum?" tanya clarissa tiba-tiba, jidan hampir menjatuhkan komik di tangannya.
"ngagetin aja sih," ujar jidan seraya mengusap dadanya.
lala terkekeh, pacarnya ini memang gampang terkejut dengan hal kecil tapi kadang lala nggak bisa bedain kaget beneran atau cuma akting. soalnya, jidan suka akting.
"kamu udah la?" tanya jidan, melirik sekilas lala yang kini membaca beberapa judul manga. si gadis mendongak menghampiri jidan lebih dekat sebelumnya menyimpan kembali manga itu ke rak.
"udah dong, tinggal bayar." sahut lala kini mengapit lengan si pemuda.
"yaudah yuk." ajak jidan sedikit mengacak rambut kesayangannya sebelum pergi. lala menggerutu membenarkan letak rambutnya kembali seraya mengomel kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
heal; jidan
Teen Fiction"...... gue harap dulu gue gak cinta sama lo, kayaknya bakal lebih mudah gak sih?"