Prolog satu

4 0 0
                                    

Semuanya berubah setelah bunda meninggal. Canda, tawa dan bahagia sekejap menghilang tanpa jejak, hanya luka yang tersisa, hanya benci yang terpendam, hanya sepi yang memeluk mereka dalam diam. Mereka terlalu mencintai bunda, hingga kepergiannya menyisakan tangis yang teramat lara.

Bunda itu seperti matahari, lalu bahagia itu sinarnya. Ketika bunda pergi, bahagianya pun turut menghilang dan tak ada yang mampu menciptakan nya lagi, karena itu penyesalan selalu memeluk jatuh Rayn dengan segala kegagalannya sebagai kakak pertama yang tak pernah bisa sempurna untuk adik-adiknya.

Rasanya, hari selalu malam, yang bersuara pun rasanya bisu, lalu masing-masing mencoba mencari celah untuk bertahan, meski terkadang pura-pura bahagia pilihannya. Sebagian memilih untuk lari, padahal kehilangan bukanlah masalah yang bisa ditinggalkan, yang hilang akan tetap hilang. Atau mungkin alasannya bukan untuk menghilangkan lukanya, hanya berusaha untuk lupa rasa sakitnya.

Rayn, Varen, David, Nicho, Ken, Shega, Reyka, Zhelo, El dan Alen. Kesepuluh pangeran yang berusaha membangun kerajaan diatas samudera meski sering tenggelam dalam rindu yang lara.

Re-YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang