Hidup memang bajingan.

726 94 13
                                    

Do you ever get a little bit tired of life?
Like you're not really happy but you don't wanna die

Like you're hanging by a thread but you gotta survive

'Cause you gotta survive

♡︎♡︎♡︎


"Sesuai janji! Aku bawa!" Taehyun tersenyum lebar, ia memandang bahagia Beomgyu. "Kau terbaik!"

Beomgyu tersenyum, memandang ke arah tangan Taehyun yang sudah ia perban 10 menit lalu, ia sudah tahu semuanya.

Hidup memang bajingan (2)

"Ayo! Buat aku lebih baik!" Beomgyu tertawa kecil. "Tapi bersihkan dulu wajah mu." Taehyun mengangguk.

Pertama, Beomgyu mengambil kapas dan membasahi nya dengan micellar water, ia mengusap kan nya dengan pelan dan lembut ke seluruh wajah Taehyun.

Namun coba tebak, ada yang kembali membuat emosi kali ini. "Kenapa hari ini lebih pucat dari semalam?" Beomgyu bertanya dengan suara berat, lebih seperti bisikan, sih.

Pertanda buruk, Beomgyu marah.

Taehyun yang menyadari Beomgyu akan memulai mode beruang nya, langsung memeluk erat tubuh Beomgyu, total mengabaikan hadiah dari Beomgyu yang sempat ia mainkan tadi.

"Takut, Beomgyu seram," lirih Taehyun di pelukan Beomgyu, bohong, mana takut dia, okey okey dia takut, tapi ini untuk mengalihkan perhatian tahu. Tapi tidak terlalu takut, kok!

Pandangan Beomgyu kosong, ia mengusap rambut Taehyun dengan lembut, pandangan nya kosong bukan karna ia melamun, kok, itu berati dia marah.

"Sudah makan?" Taehyun menggeleng, semakin erat memeluk Beomgyu. Ingat, kan, dia hanya minum segelas kopi. "Kantin."

Beomgyu bahkan masih diam saat Taehyun akan menyelesaikan makanannya dalam satu suapan terakhirnya, tidak nafsu aslinya, namun Taehyun tak ingin membuat kekasihnya jauh semakin marah.

Ah, sialan.

Beomgyu menyerahkan obat penambah darah itu pada Taehyun, pandangannya menajam.

Shit. Taehyun benci itu, bukan apa-apa, setiap meminumnya efek nya akan pusing dan mual.

"Ingin ke UKS?" Taehyun menggeleng. "Nilai ku 98 Gyu dan mereka bercerai..."

Beomgyu menarik Taehyun dalam pelukannya. "Hei, kau sudah melakukan yang terbaik, sayang, kau hebat, kekasih ku sempurna, aku beruntung memiliki mu. Jangan biar, kan, rasa takut itu merasuki diri mu Taehyun. Dan mereka bercerai? Kau masih memiliki aku, jadikan aku rumah mu."

Taehyun diam, namun cengkraman nya pada bahu sang kekasih semakin mengerat.

Ia...hanya takut. Sangat takut.

"Gyu, perasaan ku tidak enak." Beomgyu melepas pelukan di antara mereka, ia sempat mencium kening Taehyun.

"Itu hanya perasaan mu, kau ada aku, tidak apa, semua baik-baik saja."

♡︎♡︎♡︎

"98?!"

Taehyun memejamkan matanya, sekarang giliran ayah nya yang akan menyiksanya.

"TIDAK PINTAR SEKALI, OTAK MU TERBUAT DARI APA SIALAN, KENAPA TIDAK 100?!-

"Aku sudah berusaha, ayah," ucap Taehyun dengan suara lirih namun masih bisa di dengar Ayah nya.

"Berusaha?" Ayah Taehyun menjeda kalimatnya sebentar, ia melepaskan ikat pinggang. "Buka baju mu anak haram."

Taehyun menarik nafas dengan panjang, ia membuka kancing seragamnya dengan cepat, lalu berbalik dari hadapan ayah nya dengan posisi lutut di tekuk di atas lantai marmer.

Ctass

"Berusaha kau bilang? Apa yang kau sebut berusaha itu?!"

Ctass

7 hari, les tanpa libur, bahkan ia tidak punya waktu dengan Beomgyu, dia hanya punya waktu dengan Beomgyu saat istirahat di sekolah.

Taehyun sering mimisan tiap malam karena terlalu keras belajar.

Tanpa bantuan make up, dia benar-benar zombie hidup.

Alasan Taehyun menyukai make up. Hanya untuk menutupi wajah pucatnya akibat siksaan yang ia dapatkan.

"Setidaknya kalau kau anak haram, ada sedikit kegunaan di diri mu itu, aku sudah bersusah payah mengeluarkan uang untuk pendidikan mu itu."

Nilai minimal untuk Taehyun adalah 99 dan maksimal 100.

Ctass

Ayah Taehyun menarik rambut anaknya. Ia melayangkan tinjuan pada perut sang anak. "KAU DENGAR?!"

Taehyun mati-matian menahan untuk tidak mengeluarkan darah dari mulutnya. Dengan cepat mengangguk. "99 dan 100."

"Lalu kenapa 98?!"

Sekarang tinjuan beralih ke dada nya, Taehyun memejamkan matanya.

Rasa sakit itu harus dirasakan dan diterima, karena kalau kau mencoba menolaknya, itu akan membuat semakin sakit.

"A-aku bodoh."

Ayah nya akan semakin benci melihat ia menangis, bahkan ia juga benci itu.

Tuan Kang, tidak, kah, kau melihat lemari kaca di samping mu? Puluhan piala, sertifikat, dan medali yang hampir semuanya adalah emas, milik anak yang kau siksa sekarang, dan kau sebut ia bodoh?

TBC

Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo

Kiss and Make Up||BeomTae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang