Tapi menurutku, Tuhan itu baik.
Tapi menurutku Tuhan, itu baik.♡︎♡︎♡︎
"112 apa masalah mu?"
"Jalan XXX nomor 5, a-aku ditusuk ayah ku sshhh."
"Kang Taehyun? Namamu Kang Taehyun?" Taehyun memejamkan matanya.
"KELUAR KAU SIALAN! KAU HARUS MATI!"
"Iya, tolong, ini sakit."
"Baik Kang Taehyun, pertama-tama tenang, jika kau semakin panik, darah akan semakin banyak keluar, jadi di mana kau di tusuk?"
"Bagian perut sebelah kiri."
Nafasnya memberat, Taehyun mengantuk. "ANAK HARAM, KELUAR KAU! KARENA KAU HIDUP KU SELALU SIAL!"
"Kau di mana Taehyun?"
Untuk berbicara, pun, Taehyun sulit. "K-kamar mandi."
"Taehyun, polisi akan datang dalam 5 menit, sampai saat itu tiba, kau bisa bertahan?"
Taehyun semakin menangis. "Apa aku memang tidak pantas hidup?"
"Ayah dan Ibu ku bilang aku adalah kesalahan lahir ke dunia ini."
"Memang seharusnya aku tidak di lahirkan."
Taehyun tidak mendengar apapun saat ini, apa Ayah nya berhenti atau merencanakan yang lain.
"Kalau begitu, kenapa kau memanggil pusat panggilan darurat? Harusnya kau jangan menelepon ku, kan? Kau bilang Ayah mu, kan, yang mencoba membunuh mu? Harusnya kau berterimakasih bukan? Dengan begitu penderitaan mu berhenti."
Cengkraman Taehyun pada perutnya melonggar. "A-apa?"
"Aku benar, kan? Kau ingin mati, kan? Lihat, Ayah mu membantu mu."
"Taehyun, kau ingin hidup, kan? Kau selalu bilang ingin mati dalam hidup mu, tapi aku yakin, kau tidak benar-benar ingin mati, kan? Kau hanya ingin terbebas dari rasa sakit ini."
"Kau kuat Taehyun, orang lain belum tentu sekuat diri mu, jadi, hentikan ucapan kau ingin mati setiap saat, hanya ucap, kan, bahwa kau ingin hidup."
"Pikirkan alasan kenapa kau ingin hidup, walau ke dua orang tua mu menginginkan kau mati, tapi kau sudah terlanjur terlahir, jika kau percaya Tuhan, Tuhan benci dengan orang-orang yang mendahului takdir nya, jangan terburu-buru, kau pasti akan mati, tapi tidak sekarang, karena sekarang masih waktu mu di dunia."
"Taehyun, polisi sudah di depan rumah mu sekarang, kau ingin hidup, kan?"
"Sekarang, pikirkan sesuatu yang membuat mu bahagia."
Taehyun suka memakai make up, dia suka warna-warna pada wajah nya, itu sangat indah dan berkilau.
"Walau ada orang-orang yang menginginkan kau mati, pikir, kan, orang-orang yang ingin kau hidup, atau orang yang kau sayangi, bayangkan jika kau mati, pasti orang-orang itu akan sedih Taehyun, kau tidak ingin orang-orang itu mati, kan?"
Beomgyu! Beomgyu adalah mengapa Taehyun masih ada saat ini.
Saat itu, Beomgyu, lah, yang mengenalkan make up pada diri nya.
"Oh maaf, aku tidak tahu ada orang di UKS."
Taehyun hanya tersenyum, ia tidak makan pagi tadi, jadi saat istirahat, dia hampir pingsan, namun untungnya ada petugas yang sigap menahannya.
"Wajah mu pucat sekali."
"Mau ku buat agar tidak pucat?"
Taehyun menatap Beomgyu bingung, lalu melihat Beomgyu mengeluarkan eyeshadow dan lip tint.
Ia memakaikan nya kepada Taehyun dengan lembut.
Tapi tunggu- ke sekolah membawa make up, itu di larang hei! "Tadi pagi aku bertengkar dengan adik ku, jadi karna kesal, ku bawa eyeshadow dan lip tint kesayangan nya tanpa sepengetahuan nya," ujar Beomgyu seakan tahu isi pikiran Taehyun.
Alih-alih memberikan obat agar ia tidak pucat, Beomgyu malah memakaikan ia make up agar wajah pucat nya tertutupi.
"Kau istirahat, yah, aku kesini tidak sakit, sih, cuman panas di lapangan."
"Cepat sembuh-
"Taehyun."
"Taehyun." Keduanya saling melempar senyuman, untuk pertama kali, Taehyun benar-benar merasa bahagia.
Betul, jika ia mati, siapa yang akan menjaga Beomgyu.
Beomgyu itu sinting, ceroboh, berisik, manja, dan... Bibir nya juga manis.
"Pucat lagi?"
Taehyun hanya tersenyum. "Aku lupa bawa lip tint."
"Tapi aku punya cara lain."
Matanya membulat, bibirnya di sesap oleh Beomgyu, bahkan anak itu sedikit menggigit bibir atas dan bawahnya. Tapi, bibirnya manis juga, Taehyun suka.
"Manis."
Dan bibir Beomgyu adalah hal kedua untuk kesukaannya.
Pertama kali, ia menangis keras, selama ini ia hanya memendam nya, rasanya sakit.
Dor
"Ini polisi! Angkat tangan mu!"
Di luar pintu, polisi membekuk Ayah Taehyun yang ingin mendobrak pintu dengan palu di tangannya.
"Sial."
Dor
Jika tembakan pertama adalah peringatan, maka yang kedua tepat mengenai bahunya yang mencoba melarikan diri dan melukai petugas.
"ANAK SIALAN, KU HARAP KAU MATI DENGAN CEPAT! BERANI-BERANINYA MEMANGGIL POLISI BAJINGAN, BERITAHU AKU, KAU BUTUH UANG BERAPA?! LEPAS, KAN AKU SIALAN."
Tak
"Tuan Kang, anda di tangkap atas penganiayaan anak dan percobaan pembunuhan, silakan ikut kami." Kedua tangan tuan Kang kini terbalut borgol.
"Nah, Kang Taehyun, sekarang giliran mu, kau ingin hidup, atau mati seperti yang kau bilang ribuan kali pada diri mu itu, tugas ku selesai, senang berbicara dengan mu."
Tiit
Panggilan selesai.
Taehyun berdiri, darah yang keluar sedikit berhenti, namun lantai kamar mandi semuanya sudah tergenang darah Taehyun.
Ia membuka pintu kamar mandi, para petugas langsung membawanya ke ambulans. "Kau tidak apa-apa?"
Taehyun tersenyum, pandangannya menggelap, sekarang ia bisa tidur dengan nyenyak.
TBC
Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss and Make Up||BeomTae✓
Short StoryAda alasan tersendiri kenapa seorang Kang Taehyun menyukai ciuman dan make up.