Karena aku masih memiliki orang yang aku cintai.

654 86 10
                                    

Gimme a feeling
Slowly in a deja vu
Gimme a feeling
Do you wanna feel it too?

♡︎♡︎♡︎

Beomgyu berlari di koridor rumah sakit, bertanya sebentar dimana ruang ICU kepada perawat yang lewat.

Kakinya berhenti, tangannya menyentuh kaca yang menghalanginya dirinya dan Taehyun.

Ia sudah mendengar semuanya. Hatinya sedih dan kecewa, sedih karena semua penderitaan Taehyun, dan kecewa pada dirinya sendiri yang tak mampu membuat ia bahagia.

"Maaf? Kau walinya?" Beomgyu berbalik pada dokter yang menyapa dirinya. Ia mengangguk. "Bagaimana keadaannya?"

"Satu menit ia terlambat, maka nyawa nya sudah tidak tertolong, dia hebat karena masih sadar bahkan saat polisi itu datang, dia masih kritis, tapi tenang, ia akan sadar dalam waktu dekat."

Beomgyu membungkuk, dokter itu pergi.

Beomgyu memegang tangan Taehyun, bahkan setelah ia di siksa, tangannya masih lembut dan halus. "Maaf."

Air mata Beomgyu jatuh. Salahnya, ia kekasihnya, namun ia tak bisa melindunginya.

"Kau pasti sangat kesakitan, kan? Maaf, harusnya aku datang di saat itu. Maaf."

"Harusnya aku mendengarkan mu saat itu, harusnya aku membawa mu pergi alih-alih mengatakan bahwa itu hanya perasaan mu, aku percaya dengan kata hati mu Taehyun harusnya, maaf kan aku."

Beomgyu tak mampu menahan tangis nya, banyak alat-alat bantu yang terpasang di tubuhnya.

"Terimakasih... Karena sudah bertahan." Beomgyu berdiri, ia mengusap kepala Taehyun, mencium keningnya sebentar. "Kamu hebat, aku mencintaimu."

Beomgyu kembali duduk, memainkan jari-jemari Taehyun, namun kegiatannya terhenti karena merasa pergerakan dari jari-jari Taehyun.

"Taehyun..." Beomgyu kembali menangis.

"Taehyun? Kau sadar? Aku panggil dokter sebentar." Beomgyu ingin berdiri, namun tangannya di remas, walau itu pelan oleh Taehyun.

Beomgyu paham, ia kembali duduk, Taehyun belum bisa bangun bangun untuk sekarang.

"Maaf." Beomgyu beralih meremat tautan tangan di antara mereka. "Kau pasti takut, sakit saat itu kan, harusnya aku datang, harusnya aku tidak mengabaikan perkataan mu kemarin, harusnya aku melindungi mu. Harusnya-

Perkataan Beomgyu terhenti, pandangannya mengabur. "Harusnya aku yang terluka... Bukan kamu," ujarnya dengan suara lirih.

Taehyun menggeleng, Beomgyu mengulum bibirnya agar air matanya tak jatuh lagi.

Beomgyu berdiri, ia mendekatkan wajahnya pada Taehyun saat ia membuka mulut nya ingin mengucapkan sesuatu.

"Ka...rena mu a...ku hi...dup."

Andai Taehyun tidak memikirkan kata Beomgyu saat itu, ia tidak akan bertahan saat itu, ia akan benar-benar berterimakasih pada ayah nya sesuai dengan kata petugas panggilan darurat itu.

"Love...you..too...Choi Beomgyu." Beomgyu tersenyum haru, ia mencium mulai dari kening, pipi kanan dan kiri, terakhir punggung jari Taehyun.

♡︎♡︎♡︎

Hari ini adalah hari terakhir Taehyun di rumah sakit, Beomgyu sedang membantu nya mengganti pakaian.

Ia melihat bekas luka di perut Taehyun. "Pasti sakit."

Taehyun tersenyum. "Tapi ada kau, jadi ini tidak berasa sakit hehe." Beomgyu mencubit pipi Taehyun sebentar sebelum kembali mengemasi pakaian nya dan Taehyun.

"Sudah selesai."

Mereka duduk di pinggir ranjang Taehyun. "Ayah mu akan di sidang Minggu depan, firma hukum ayah ku yang akan mengurusnya, ku pastikan ia akan di hukum seadil-adilnya."

Taehyun memegang tangan Beomgyu. Laki-laki itu sangat berjasa dalam hidupnya.

"Ah, ngomong-ngomong." Taehyun mengangkat alisnya, pandangan bertanya ia tujukan pada Beomgyu.

"Aku lupa menanyakan ini, tapi saat kau sadar pertama kali, kau bilang 'karena mu aku hidup' aku ingin menanyakan itu, tapi kamu keburu tidur lagi."

"Ah, itu." Taehyun tersenyum. "Saat itu, aku menelepon petugas panggilan darurat, Beomgyu tahu itu, kan, lalu dia berkata pikirkan seseorang yang membuat ku harus tetap hidup, dan tetap bertahan sampai polisi tiba."

Dan aku memikirkan kamu, Beomgyu."

Beomgyu tak bisa menahan senyumnya, ia memeluk Taehyun erat. "Aku janji, aku akan tetap menjadi alasan kamu untuk tetap hidup sampai waktu kamu habis di dunia Taehyun."

Taehyun menepuk pundak Beomgyu. "Ku pegang janji kamu, argh."

Beomgyu melepas pelukannya. "Kenapa?! Apa aku mengenai luka kamu?"

Taehyun tertawa pelan. "Bercanda, kamu meluk aku terlalu erat."

Takk

Taehyun mengelus dahinya. "Nakal, buat aku khawatir tau!"

TBC

Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo

Kiss and Make Up||BeomTae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang