part 9

471 60 10
                                    

Warning told not copy my story ⚠️

Please vote, comment and follow my account thanks you ❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tuan target sudah sampai di bandara Indonesia apa anda akan memulai rencananya sekarang..?"
Ujar seorang pria pada pemimpinnya

"Tidak rencana akan dimulai, kita hanya butuh waktu yang tepat tunggu saja." Ujar pemimpin itu dengan seringai menyeramkan tertera di bibirnya tak membuat sang bawahan takut ia malah merasa marah, marah pada dirinya yang tidak sanggup melindungi orang tersayangnya.

"Maafkan aku.." batin sang bawahan matanya menyendu, tangannya terkepal erat berharap bisa memindahkan rasa sesak di dadanya

"Menunggu hm tak apa asal kamu bersamaku sayang" batin pemimpin itu dengan perasaan bahagia



Di Sisi lain

Jenolla sudah sampai di bandara dirinya tak henti-hentinya mengucapkan kata syukur dirinya merasa sangat senang meskipun ia di sini untuk pekerjaan ia tetap senang, ia bisa mengawasi putra kandungnya dari dekat

Angel menatap aneh pada perempuan yang berusia 3thn dibawahnya ini, ntah kenapa perempuan yang kerap menjadi bosnya ingin melakukan pekerjaannya di Indonesia biasanya bosnya akan menolak dengan halus jika ada yang menawarkan pekerjaan itu padanya namun sekarang, ini aneh batin Angel

"Jen kenapa kamu tiba-tiba ingin pindah ke Indonesia padahal ada job yang menawarkan kamu lumayan juga penghasilannya " tanya Angel menatap heran pada Jenolla bos sekaligus sahabatnya selama di London

"Tidak apa-apa hanya ingin saja apa tidak boleh..?" Bukannya menjawab Jenolla malah bertanya balik yang membuat Angel kesal

" Tidak juga hanya heran saja biasanya kamu menolak job yang bersangkutan sama Indonesia tetapi sekarang..." Jeda Angel menatap sahabatnya berharap memberi respon sesuai pikirannya tapi zonk yang ia lihat sahabatnya malah santai seakan itu bukan hal yang mengejutkan

"Itu dulu Sekarang aku ingin..sudahkan?lebih baik kita pergi aku sudah beli villa jaraknya lumayan jauh dari sini..ayo" peringat Jenolla pada managernya yang menatapnya sambil terdiam

"Hm ayo"

"Pak jalan" (eh btw Jenolla pakai bahasa Indonesia ya )

"Baik Nyonya" ujar pak sopir

Selama perjalanan terasa hening Jenolla menatap kearah jendela mobil melihat gedung gedung yang mulai berubah jiwanya yang orang Indonesia saja merasa sedikit asing, yah semua pasti berubah bahkan suami yang kusayangi saja berubah Batin Jenolla terkekeh miris

"Nyonya kita sudah sampai" ujar pak sopir membuat Jenolla yang melamun tersadar lalu matanya melirik sahabat yang menjadi

" Iya pak.. Angel bangun kita sudah sampai"

"Eungh....sudah sampai?..hoam" Jenolla menatap tak tega kearah sahabatnya

"Bangun yuk kita tidur di dalam saja biar badan tidak sakit " ujar Jenolla lembut membuat Angel yang setengah bangun mengangguk lalu dia berjalan pergi meninggalkan Jenolla beserta pak sopir melihat nya sembari menggelengkan kepala mereka

"Kalau gitu saya masuk dulu ya pak...bapak kalau ingin istirahat bapak bisa istirahat..saya permisi pak " ucap Jenolla seraya tersenyum manis melihat pak sopir mengangguk ia lalu masuk ke dalam villanya dan berjalan ke arah kamarnya

Suasana villa terasa sepi yah itu wajar dikarenakan para pelayan akan datang besok pagi sesuai yang Jenolla perintahkan.

"Huft...capek juga lebih baik aku tidur semoga kita bertemu lagi Zayn..." tak lama Jenolla pun tertidur 


🍃❤️🍃



Deg

"Mommy itu benar mommy hiks mommy Zayn kangen mommy hiks.."

Tangisan seorang pemuda yakni Rezayn jaesco laverin atau biasa dipanggil Zayn dirinya saat ini terkurung di ruangan gelap tempat yang menjadi saksi dimana sang ayah menamparnya, mengucapkan kata kata tak pantas untuk seorang ayah , dan tempat yang paling Zayn benci seumur hidupnya.

Dari awal semenjak mommynya meninggal ayahnya pendiam juga selalu bekerja dan pulang malam hal itu membuat Zayn kesepian namun 3 bulan sesudahnya sang ayah menikah dengan janda anak 1 yang bahkan pernikahan ayahnya Zayn tidak datang karena diberi tahu oleh sang ayah.

Awalnya Zayn menerima mereka namun lambat laun keduanya menunjukkan taring aslinya apalagi sang ayah lebih mempercayai anak tirinya dibandingkan dirinya, dari situ juga awal kebencian seorang Zayn pada sang ayah.

Hingga kini Zayn masih membencinya bahkan bila perlu ia membunuh mereka semua namun ia tidak ingin mereka meninggal terlebih dulu karena ia menyiksanya sebagaimana mereka menyiksa dirinya terkecuali sang ayah dia akan Zayn berikan 'hadiah' kecil padanya.

ah memikirkannya saja sudah membuatku senang apalagi jika aku 'melakukannya' Batin Zayn terkekeh




Ekhem halo menurut kalian ini part-nya pendek tidak ? Saya kehabisan ide hehehe maaf ya kalau pendek tenang aja nanti akan saya tulis part yang panjang, jangan lupa vote dan komentarnya ya, oh ya jangan lupa follow saya  terimakasih sudah membaca see you guys (。•̀ᴗ-)✧

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Navesha World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang