part 8

440 50 2
                                    

Warning told not copy my story ⚠️

Please vote, comment and follow my account thanks you
.
.
.
.
.
.
"Mom ingin pesan apa biar Elle pesankan."Ujar Elle menatap mommynya lembut, Jenolla yang melihatnya tersenyum sembari menggeleng tanda tidak ingin

"Mommy sudah kenyang sayang." Tolak halus Jenolla, Frielle menggeleng tanda tak setuju

"No..no..no pokoknya mommy harus makan" Jenolla menghela nafas berat melihat wajah putrinya memelas ia menjadi tak tega

"Ya sudah mommy pesan dessert strawberry milk minumannya mommy pesan rasa red Velvet pakai toping keju"

"Oke tunggu sebentar Elle pesankan" Elle pun pergi.

Dimeja tersisa Jenolla dan Ferrie yang sedang sibuk dengan handphonenya suasana di meja hening dan canggung untuk Jenolla kepalanya tertunduk ntah kenapa setiap dirinya berdekatan dengan Ferrie dia merasa terintimidasi padahal Ferrie tidak berbuat apa-apa.

"Kenapa..?" Jenolla refleks menggeleng cepat

"Tidak..tidak apa-apa" gugup Jenolla wajahnya ia buang ke sembarang arah yang terpenting tidak melihat mata elang milik putranya. Ferrie terdiam namun sudut bibirnya tertarik keatas membentuk seringai menyeramkan

"Aku tahu kamu ingin bertanya tanyakan saja" Ferrie tidak bodoh ia tahu dari gerak geriknya jika perempuan yang kerap dipanggil Mommy ini tidak nyaman berdekatan dengannya ia sama sekali tidak risih malah ia 'sangat menikmatinya' dan itu menjadi hiburan untuknya sendiri.

"Kenapa kamu membenci mommy..?" Pertanyaan yang mampu membuat Ferrie terdiam membisu namun matanya tidak bisa berbohong sekilas mata itu menyorot iba sekaligus marah lalu berganti dengan datar

"Tidak ada alasan.." jawaban itu tidak membuat Jenolla puas tetapi ia memilih diam tadi ia sempat melihat kedua mata elang milik putranya yang biasanya datar menjadi iba atau marah? Ntah apapun itu perasaannya menjadi tidak enak 

"Kak taruh di meja saja makanannya terimakasih ya kak" Elle membungkuk kan sedikit kepalanya seraya tersenyum manis

"Sama sama nona kalau begitu saya permisi nona-nona dan tuan" pelayan itu ikut membungkuk lalu pergi. Frielle mengerinyit bingung menatap satu persatu baik kakak maupun mommynya sama sama terdiam, apa ada sesuatu yang aku lewatkan?. Batin Frielle bingung

"Ekhem...sayang sini duduk kita makan bersama " deheman Jenolla menyadarkan Frielle dan Ferrie yang melamun mereka mengangguk lalu mereka makan dengan tenang menghiraukan seseorang yang juga menatap mereka ralat Jenolla dengan seringai menyeramkan

"I found you"


🍃❤️🍃

"Halo iya kenapa kak" ujar perempuan pada seseorang di sebrang telpon tersebut

"Halo Jen pesawat akan segera lepas landas cepatlah datang kakak tunggu kamu di bandara"
Ujar seorang wanita

"Iya kak aku bakal berangkat sekarang kak aku tutup telponnya ya kak"

"Iya cepat ya kakak tunggu"

Tut tut

Suara telpon terputus dengan tergesa-gesa perempuan yang dipanggil Jen itu turun dari tangga, kalian pasti mengenalnya dia Jenolla hari ini ia akan berangkat ke Indonesia ditemani kedua anaknya tentu saja Frielle sedih, mommynya ingin pergi meninggalkannya siapa yang tidak sedih,batin Frielle

"Pak jalankan mobilnya pak"titah Jenolla

"Baik Nyonya" mobil pun jalan suasana hening, sejenak Jenolla merasa ada yang berbeda dengan putrinya biasanya dia akan menjadi manja kepadanya tapi sekarang terasa berbeda.
Jika jenolla pikir itu hal wajar karena dirinya akan pergi dalam kurun waktu yang lama.

"Nyonya kita sudah sampai di bandara" ujar pak sopir yang sedari tadi merasa tegang karena hawa di mobil serasa mencengkam akhirnya bisa menghela nafas lega

"Iya pak makasih ya pak sudah antar saya" ujar Jenolla lembut iapun melihat jam tangan yang menunjukkan waktu pukul 7.25 yang artinya 5 menit lagi ia akan pergi beruntung kopernya sudah tiba duluan sebelum dirinya.

Jenolla menatap Frielle sendu lalu ia merentangkan kedua tangannya

Bruk

Frielle memeluk mommynya dengan menangis cukup keras beruntung suasana di bandara lumayan ramai sehingga tidak ada yg terganggu

"Hiks mommy jangan.. hiks pergi" tangis Frielle memeluk mommynya erat seakan tidak membiarkannya pergi. Jenolla merasa sesak, matanya memanas cairan bening dimatanya jatuh ke pipi mulusnya tak ada isakan tangis Jenolla hanya memberikan senyum manis seakan berkata tidak apa-apa

"Mommy pergi ya kalau ada waktu mommy akan kesini lagi okey jangan nangis putrinya mommy yang cantik" tangannya menghapus air mata putrinya, Elle mengangguk tangisnya sudah berhenti meskipun masih terdengar isakan kecil

"Jaga diri kalian baik baik yah mommy menyayangi kalian" Jenolla melambaikan tangannya berlalu pergi meninggalkan kedua anaknya yang menatap kepergiannya


Disisi lain

"Sial pesawat 2 menit lagi akan lepas landas dimana lagi si Jeno ini" gumam kesal seorang wanita

"Untung bos kalau bukan beh tak jitak juga beneran" mencaknya

"Kak Angel aku sudah datang ayo kita pergi" ujar Jenolla tiba-tiba membuat wanita yang dipanggil 'kak Angel' terkejut

"Oh ya ayo" meski linglung Angel merespon cukup baik

Aku kembali Indonesia batin Jenolla senang

Beruntung aku tidak punya riwayat jantung batin Angel

Hai saya up 1 dulu sisanya nyusul maaf jika pendek dan tandai jika ada typo see you ❤️


Navesha World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang