"Lelahnya.."
Ranjang berukuran besar itu sedikit berdecit karena seseorang menghempaskan tubuhnya ke sana. Tuxedo sudah tidak ia kenakan lagi, kali ini dia hanya memakai piyama berwarna putih dengan sedikit corak merah miliknya.
Mata Crimson melirik ke arah meja rias tempat sang wanita tengah menyimpan perhiasannya dalam kotak lalu menaruh di laci, wanita tersebut juga sudah berganti pakaian menjadi piyama berwarna putih polos dengan rambut pirang yang di gerai.
Sedetik kemudian gadis itu mendekat dan ikut berbaring berhadapan dengan Riku, ia pun merubah posisi menjadi sesama menghadap gadis itu.
Keduanya saling bertatapan, kembali mengagumi keindahan manik mata masing-masing sampai akhirnya suara Riku memecah keheningan.
"..Hari ini melelahkan ya?"
Ai diam sebentar kemudian menganggukkan kepala, walau begitu tetap saja hari itu akan menjadi satu hari yang tidak akan terlupakan.
"Riku lapar?.."
"Tidak, seharian ini aku tidak merasa lapar."
"Tapi Riku belum makan. Setidaknya isi perut dengan sesuatu, ayo makan bersamaku."
"Makan apa?"
Ai mengerutkan kening seraya berpikir untuk memasak makanan apa yang setidaknya mengganjal perut mereka berdua sebelum tidur, sampai pada akhirnya dia terbesit satu nama makanan yang mudah dan di sukai Riku.
"Ah! Omu—"
Perkataannya terputus di tengah jalan ketika suatu benda kenyal menyentuh keningnya dan ia membelalakkan mata ketika Riku mengecup keningnya.
Riku menjauhkan kepalanya dari kening Ai, melihat wajah merona gadis itu yang terlihat sangat lucu. Jari panjangnya mengelus pipi yang memerah itu dengan lembut kemudian tersenyum manis.
"Cantik! Hehe.."
Pujian dengan suara bisikan itu berhasil membuat wajah Ai memerah sepenuhnya, ia mengambil bantal dan menutupi wajah Riku dengan bantal tersebut kemudian beranjak duduk.
Tangan lentik nya meraba pipi yang terasa sedikit panas kemudian menoleh ke arah Riku yang tengah menatapnya dengan senyum seraya memeluk bantal.
".. menyebalkan..."
"Baiklah, maaf.. aku tidak akan mengagetkan Ai-chan lagi."
"..ku maafkan..."
Riku pun tersenyum dan kemudian menepuk bantal yang ada di sebelahnya, memberi tanda untuk dirinya berbaring tepat di sebelah lelaki itu.
"Kita tidur saja.."
"Eh? Lalu makannya?..."
"Besok. Lagipula ini sudah larut."
Merasa tidak percaya, Ai pun menoleh ke arah jam dinding yang tergantung dan melihat apakah benar sudah larut namun nyata jarum jam masih menunjukkan pukul 8 malam.
Ia pun kembali menatap Riku dengan wajah datarnya.
"Ini belum larut. Masih jam 8 malam!"
"Tapi aku mengantuk.."
"Aku tidak."
Wajar saja Ai mengatakan seperti itu, pasalnya dia selalu tidur larut bahkan hampir tidak tidur sama sekali semalaman suntuk. Semua itu ia lakukan karena tugas-tugas dari dosennya yang tidak waras.
"Tentu saja. Kau tidur hampir mendekati dini hari.."
Tak jarang Riku mendapati Ai yang masih terjaga walau hari sudah berganti. Bagaimana ia bisa tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story ✓
FanfictionIDOLiSH7 Fanfiction Ini kisah singkat tentang dua orang insan saling mencinta, seorang pemuda dengan seorang gadis yang terikat dalam suatu hubungan nyata bernama pernikahan. Idolish7 © Bandai Namco Online Cover © @Tpkalangan