Her Smile

78 12 17
                                        

Merasakan pasir putih menyentuh telapak kaki kecil itu membuat dirinya senang, senyum tidak luntur sedari tadi mereka sampai di pantai berpasir putih indah yang terkenal di Asia Pasifik. 

Di bawah terik matahari ia berlari menyusuri pantai kemudian berhenti untuk melihat pemandangan laut yang sangat memanjakan mata. Memang tidak salah keduanya memilih pergi ke pantai untuk berlibur.

Di depan sana terdapat sebuah pulau yang di hubungkan dengan sebuah jembatan panjang yang tepat berada di ujung pantai.

Pantai Yonaha Maehama adalah tujuan kedua mereka dari libur bulan madu yang cukup panjang ini, pantai berpasir putih yang membentang sepanjang 7 kilometer ini terletak di suatu pulau kecil bernama Pulau Miyakojima, Okinawa. Salah satu pantai yang cukup banyak di kunjungi oleh pengunjung dari dalam dan luar negara karena pemandangan dan pasir putihnya yang sangat halus serupa salju pada musim dingin.

Tepat di depan pantai luas itu terdapat pulau yang bernama Pulau Kurima yang terhubung dengan sebuah jembatan panjang—Jembatan Kurima.

Beruntung saja cuaca hari ini sedang terik akibat matahari musim panas, sebenarnya waktu yang cocok untuk mengunjungi pantai ini adalah akhir musim gugur dan awal musim semi. Namun keduanya pergi saat pertengahan musim panas seperti ini.

"Ai-chan, berhentilah berlari!"

"Hehe~ pantai cocok untuk berlari.. dan lihat-lihat lautnya! Sangat indah!"

Lelaki itu hanya tersenyum maklum lalu memberikan sepasang sandal pantai berwarna putih kepada gadis di depannya.

"Setidaknya pakailah alas kaki.. bagaimana jika kaki mu menginjak seekor kepiting? Atau mungkin kerang dengan cangkang yang tajam?"

Ai pun mengenakan kedua sandal yang senada dengan warna gaun pantai nya yaitu putih. Mendengar kata kerang lantas dirinya memikirkan sebuah ide yang cukup menarik.

"Riku. Bagaimana jika kita bermain game?"

"Game apa?"

"Jadi.. kita berlomba mengumpulkan cangkang kerang dan yang paling banyak dia lah pemenangnya, yang kalah harus menuruti perintah yang menang. Waktunya hanya lima menit, tidak boleh mencari di laut dan hanya boleh di pasir." 

"Baiklah. Ayo kita mulai."

Riku mengambil ponsel lalu memasang timer agar keduanya tahu jika waktu sudah lewat dari lima menit, ia menaruh ponsel itu di saku celananya dan Ai pun melakukan hal yang sama.

Keduanya kemudian berpencar untuk mencari kerang sebanyak mungkin dengan waktu yang cukup singkat.

Sampai tak terasa lima menit sudah berlalu, timer yang mereka pasang pada ponsel masing-masing telah berdering. Mereka mengambil ponsel lalu mematikan timer tersebut dan kemudian berjalan ke tempat mereka berdiri lima menit lalu.

"Sudah?"

"Tentu. Aku akan menang dari Riku!"

"Ayo kita hitung."

Keduanya menaruh kerang yang mereka kumpulkan di atas pasti putih tersebut dan mulai menghitung milik masing-masing satu persatu.

"Aku ada 7 cangkang kerang. Kalau Ai-chan?"

"..um.. aku cuma 5.."

"Itu tandanya Riku menang."

Ai lantas menekuk bibirnya, niatnya melakukan permainan ini agar dirinya menang dan dapat meminta eskrim yang banyak kepada Riku tanpa di marahi, namun takdir belum berpihak pada dirinya kali ini.

The Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang