29

78 14 0
                                    

richelle :
night ride yay/nay?”

sagara :
in fifteen minutes.”

richelle :
“jangan ngebut yaa.”

sagara :
“iyaa sayang.”

🦋

“capek.” gadis itu membaringkan tubuhnya asal di atas pasir pantai putih tanpa peduli dengan bajunya yang akan kotor setelahnya. “akhirnya tetep pantai hm?”

hehe.” richelle bangkit dan duduk di sebelah sagara yang menyalakan rokoknya. “lo mau tau hal yang lebih bermanfaat dari pada ngerokok ngga sih sa?”

“ciuman.” dia tutup bibir sagara dengan tangannya.

“ngaco nih lama lama.”

ada sekitar dua menit mereka berdua terdiam dengan pikirin masing masing sebelum sagara memanggil namanya.

“chelle.”

“huh?”

“lo bosen ngga sama gue?”

🦋

; one week later

richelle :
“sagaraa lo kemana sih.”

richelle :
“lo ketinggalan materi banyak kalau gini terus.”

richelle :
“nanti gue lulus sendiri.”

richelle :
“lo beneran udah ngga sayang sama gue sih ini.”

🦋

richelle :
“LO NGGA PULANG BERAPA HARI SAAA.”

richelle :
“bunda sendiri di rumah.”

richelle :
“sagaa lo udah bolos seminggu tau ngga.”

richelle :
“gue ngga punya temen..”

🦋


“AAA!” pukul tujuh lewat lima belas menit. “bunda!” gadis itu lari menuruni tangga setelah mandi bebek dan bersiap untuk berangkat ke sekolah karena hari ini akan diadakan latihan soal untuk ujian sekolah.

atau,

mungkin dunia memang tidak berpihak kepadanya.

lima sampai enam motor itu mengikutinya. “bebek gue cuma mau berangkat sekolah..” gumam richelle sembari mempercepat laju motornya yang berakhir sia sia pada akhirnya.

“IH BUSUK HILANG OTAK LO YA!” teriakan gadis itu terdengar ke beberapa ruang kelas yang berada di bagian depan gedung sekolah. “sakit anjir.” tangannya dicengkram kuat sedang kakinya dipaksa berjalan meski terkilir karena salah satu dari mereka sengaja menyenggol motornya.

“lo punya masalah apa sih.”

“panggil pacar lo.” oh. “najis masa gue.” cengkraman itu semakin kuat dan richelle semakin kesal.

“pak!” satpam yang sudah seperti sohibnya itu menatapnya seolah meminta maaf.

richelle bisa melihat beberapa temannya melihatnya dari jendela kelas sampai tatapannya bertemu dengan nia yang mengacungkan ibu jari kepadanya.

richelle mengerutkan dahinya.

BUGH! cengkraman tangan itu terlepas dan terganti dengan genggaman halus seseorang. “lari.” ucap sagara sembari mendorong perlahan tubuh richelle.

“gue putusin lo habis ini.” sagara mengangguk pelan sebelum menarik davian menjauh dari area sekolah.

🦋

“punya masalah apa lagi.” sembari mengoleskan obat merah pada luka di wajah kekasihnya; richelle sedikit menekan kapas basah itu karena yang lebih tua dua bulan darinya itu tidak menjawabnya dan malah menatapnya dengan senyuman porno.

“saga sumpah gue beneran tanya di jawab dulu.”

cup! laki laki itu mencium dahinya.

“dih?”

cup! lalu turun ke pipinya.

“gue putusin beneran lo habis ini.”

“berita dia nyelakain cewek karena ngga mau kalah balapan kesebar di sekolah barunya sayang.”

“fakta kok malah marah?”

Whisper.

whisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang