"Tolongin aku!" dia berteriak, banyak preman yang mengejarnya dengan bersenjatakan parang bahkan sabit. Setelah berlari cukup lama, dia menemukan orang itu. Laki-laki dengan kemeja biru navy yang sedang duduk dengan tenang. Merokok sih lebih tepatnya.
"Tolong aku" teriaknya sekali lagi, laki-laki itu masih tidak menggubris dan asik menyesap rokoknya. Mile, laki-laki yang sedari tadi dikejar preman akhirnya memilih bersembunyi dibelakang laki-laki kemeja biru. "Tolong aku please" Mile benar benar takut dengan preman, dia sudah babak belur dipukuli preman.
"Lima juta" ucap pria berkemeja biru itu dan Mile mengangguk cepat. Demi keamanan dirinya, Mile memilih kehilagan gaji sebulan daripada wajah tampannya babak belur.
Mile melihat laki-laki itu menghampiri para preman, dan dirinya bersembunyi di balik bangku yang laki-laki yang menolongnya. Laki-laki itu memukul para preman dengan brutal, Mile sampai terheran heran melihat laki-laki itu. Dia takjub.
"Lemah banget lu semua, mati aja" teriak laki-laki itu, dan Mile semakin merinding. Dia meminta bantuan ke orang yang tepat. Mile menghampiri para preman yang sudah tergeletak lemah di tanah setelah dihajar oleh laki-laki penyelamatnya.
"Mampus kalian, makanya jangan jadi preman kalo gabisa berantem" Mile berteriak tanpa menyadari kalua dirinya tidak bisa bertarung, bahkan berlari terbirit-birit menghindari para preman itu. Laki-laki itu menarik tangan Mile, membawanya entah kemana yang Mile ingat saat itu hanya tangan laki-laki itu sangat lembut tapi terkesan kuat. Mile suka tangan seperti itu.
"Naik lo" teriak laki-laki itu sembari menaiki motornya. Mile masih terdiam bingung harus melakukan apa. Tiba-tiba ia tersadar dan langsung menaiki motor yang dikendarai laki-laki itu. Tiba tiba, motor melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi membelah kota, dan sekali lagi Mile tidak tau ia dibawa kemana.
Mile memeluk erat pinggang laki-laki itu, sangat ramping dan nyaman dipeluk. Mile terlena dan laki-laki itu hanya fokus dengan motornya hingga Mile merasa laju motor tersebut semakin pelan dan akhirnya berhenti. "Turun lo" dan Mile masih asik menduselkan kepalanya ke punggung laki laki itu.
"Turun gak lo, atau gue pukul" Mile tersentak, dan bergegas turun. Dia melihat laki-laki itu dan membungkukan badannya sembari berterimakasih.
"Makasih ya, umm nama lo siapa?"
"Apo, lima juta" sentak laki-laki tersebut. Dan Mile kebingungan mencari uang dalam waktu instan. Dia tidak membawa dompet bahkan tasnya, dia meninggalkannya di halte depan kantor. Semua karena preman itu.
"Gue gapunya uang cash sekarang, gimana kalo besok lo dateng ke kantor gu-"
"Lima juta" potong laki-laki tersebut.
"Gaada sumpah, nih nih jam tangan gue aja jadi jaminan besok kalo gue udah ada uang gue bayar ke lo" laki-laki itu mengangguk, menyetujui tawaran yang Mile yang menjadikan jam tangannya sebagai jaminan.
Mile menyerahkan jam tangannya, jam tangan jadul peninggalan ayahnya. Dan dengan keberanian penuh, Mile memberikan jam tangan tersebut dan menjabat tangan laki-laki itu. "Hai Apo, kenalin gue Mile. Semoga bisa ketemu lagi ya"
🌻Hallo Its Me, Xana.
Aku mau keluarin book baru yang isinya oneshoot MileApo, BBB, dan JeffBarcode dengan inspirasi lagu. Sekiranya ada yang mau request lagu dan couple boleh banget disinii.
"Lagu+Couple"
Thankiess🌻