Oneshot ytmc || BxB Only ||

°him°

GxA
『cw: hvmv/ harsh words/ disgusting/ Murder/absurd』

|
|
|
|
|
|
•Hujan. Ya benar sekali malam hari ini sedang hujan, hujan deras. Sudah ada beberapa petir yang menyambar permukaan bumi, dan suara hujan memenuhi kepalanya. Sudah larut malam namun ia tak memejamkan matanya, ayon tengah menunggu kekasihnya untuk pulang, ia khawatir kepada kekasihnya jika terjadi sesuatu yang tak ia inginkan. Angin yang dingin menerpa leher bagian belakangnya, firasat buruk dan pikiran buruk menghantuinya. Ia takut. Benar benar takut!

Tak lama setelah berpikir yang tidak-tidak, terdengar suara ketukan pintu. Dan ia sangat yakin bahwa itu adalah kekasihnya, dengan segera ia langsung berlari untuk membukakan pintu kekasihnya, karena ia tau pasti bahwa bajunya sekarang sedang basah karena air hujan, ia tak mau kekasihnya sakit karena itu.

Pintu terbuka menampilkan sosok gizan yang sudah benar benar berantakan, baju dan rambut yang basah karena air hujan, dan sebotol alkohol yang ia pegang ditangannya, ayon benar benar terkejut melihat pemandangan didepannya ini.

Ia segera menyuruh gizan masuk kedalam rumah, dan hendak menuntun gizan. Namun tangannya yang memegang lengan gizan ditepis begitu saja oleh pelaku, gizan mendorong tubuh kekasihnya itu hingga jatuh ke lantai. Ayon kesakitan, bagian belakangnya terasa sakit saat jatuh dengan keras baru saja ini, ayon sedikit meringis, mendongakkan kepalanya.

....

Ia tak menyangka hal ini terjadi kepadanya.

Kematian.

Kematian, dan itu dilakukan oleh kekasihnya sendiri.

Botol alkohol itu dengan keras dilemparkan ke kepala ayon, tak hanya alkohol itu saja ada kayu besar yang dibawa kekasihnya itu untuk menghabisi-nya.

Gizan menjatuhkan kayu itu dan ambruk begitu saja diatas tubuh ayon yang sudah berlumuran darah.

....

.
"Ayon..., Ayon...AYON!"

Gizan terbangun dari tidur, mimpi itu terus menerus terputar dalam tidurnya, keringat bercucuran di mana-mana, rasa takut dan khawatir itu benar-benar memenuhi pikiran gizan. Mimpi aneh.

Netra indahnya melirik kearah tubuh sang kekasih yang tidur disampingnya, ia merengkuh badan itu. Memeluknya erat dalam dekapan, sebuah mayat yang ia awetkan. Ia simpan agar menemaninya seumur hidup...

Kejadian pembunuhan yang benar-benar ia sesali.

.