- SWY 3 -

568 41 10
                                    

JANGAN PAKSA KAN DIRI MU UNTUK MENJADI SEMPURNA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN PAKSA KAN DIRI MU UNTUK MENJADI SEMPURNA. TETAPI BERUSAHA LAH UNTUK MENJADI DIRI MU YANG SEBENARNYA
-Stuck With You-

• • •

"God save me." Berulang kali Give memejamkan mata nya sambil beringsut lebih mundur. Macan itu terus saja masuk sambil menatap ke arah Give. Suara geraman dari hewan buas itu semakin terdengar jelas di telinga Givela.

Dengan keringat yang terus saja mengucur deras, dan tubuh yang bergetar hebat, Give memutuskan untuk segera lari.

Pelan tapi pasti gadis itu berlari kencang masuk jauh ke dalam hutan agar menghindar dari macan tersebut.

Dia terus berlari masuk ke dalam, tak tentu arah. Satu tujuan nya menghindar dari macan tersebut, agar hewan buas itu tak mencelakai diri nya.

Setelah berlari cukup lama, Givela memutuskan untuk berhenti. Di rasa bahwa hewan itu tak mengikuti nya lagi, dia pun duduk bawah salah satu pohon dengan nafas yang tak beraturan.

"

Apa yang ku lakukan?" Tanya nya frustasi  dengan wajah yang diadahkan ke atas.

Dia duduk cukup lama disana, tanpa sadar bahwa gadis itu sudah terlelap menuju alam mimpi.

• • •

"Eungh." Suara lenguhan kecil terdengar dari bibir Givela. Dia bergerak kecil kala merasakan cahaya matahari menyinari wajah nya.

Dia pun terbangun dan tersadar bahwa ia masih berada di bawah pohon. Dengan langkah tertatih Givela pun bangkit dari duduk nya dan mencoba berjalan keluar dari tempat ini.

Tapi sayang, cahaya semakin lama semakin redup. Matahari mulai terbenam yang tanda nya sebentar lagi malam akan datang.

Gadis itu menjadi panik, dia tidak ingin bermalam di tempat asing ini sendirian. Tempat ini sangat jauh dari titik kemah nya bersama Lera.

Dengan langkah tertatih dia masih saja mencoba berjalan mencari jalan tempat awal di mana titik kemah nya. Walau tanpa sadar, bukan nya keluar dari hutan itu, Givela malah semakin masuk ke dalam hutan yang berada di pulau itu. Jauh dari tempat kemah nya.

Hari semakin larut, suara hewan buas kembali terdengar. Tubuh gadis itu bergetar hebat, dia tidak ingin lagi kejadian tadi pagi terulang kembali.

"Ini sudah sangat larut."  Ujar nya dengan suara yang bergetar.

"...tapi aku tidak tau aku berada di mana. Oh God..."Givela berujar dengan sangat frustasi. Mata nya mulai memanas, pertanda dia sangat takut sekarang.

Kaki nya masih saja terus melangkah tak tentu arah. Berjalan terus tanpa henti berharap dia bisa sampai di tempat kemah nya.

Saat berjalan Givela menyadari bahwa ada sesuatu yang terang seperti lampu. Dia mulai mendekati cahaya itu, dan betapa terkejut nya gadis itu kala melihat sebuah rumah yang sangat besar atau bisa di bilang sebuah mansion bergaya klasik dan kuno.

 Dia mulai mendekati cahaya itu, dan betapa terkejut nya gadis itu kala melihat sebuah rumah yang sangat besar atau bisa di bilang sebuah mansion bergaya klasik dan kuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan wajah yang gembira dan senyum yang tak pudar, Givela mendekat dengan secercah harapan yang mulai ada pada dalam dirinya.

"Oh God...ku harap aku bisa bermalam di sana sementara." Ujar nya tersenyum dan berlari dengan cepat ke arah Mansion itu.

Sesampai nya di depan Mansion itu, Givela langsung saja mengetuk pintu berwarna hitam yang menjulang tinggi tersebut.

Tok..Tok..Tok..

"Apakah ada orang disini?" Tanya nya sendiri. Dia pun mengendikkan bahu nya kala tak menerima sahutan dari dalam sana.

Dengan nekat Givela membuka pintu tersebut. Gadis itu terpaku kala melihat isi dari mansion tersebut.

Barang barang yang ada di dalam itu terasa sangat klasik, dan seperti sudah sangat tua. Dengan memantapkan hati nya, Givela melanjutkan langkah nya.

"Ku rasa tidak ada orang disini." Ujar Givela sambil memperhatikan sekeliling. Memegang sebuah gelas antik yang disana.

"Seperti nya aku bisa bermalam di sini." Ujar nya membuat keputusan.

Kemudian Givela berjalan menuju ke arah tangga yang terbuat dari kayu dengan perlahan. Mansion kuno ini seperti nya memiliki 3 tingkat. Dan semakin membuat Givela penasaran dengan apa aja isi dari bangunan tua ini.

Dan kenapa mansion seperti ini berada di tengah-tengah hutan seperti ini?

Rasa penasaran nya semakin memuncak. Tapi, sebisa mungkin ia tahan karena hari sudah sangat larut. Dan pencahayaan sangat minim disini. Besok ia akan menjelajahi isi mansion ini.

Di lantai dua terdapat sebuah kamar yang dapat di huni, sepertinya. Dengan perasaan yang cukup senang, Givela mulai memasuki kamar tersebut dan langsung membaringkan tubuh nya di atas kasur yang terlihat sangat ketinggalan jaman.

"Ah, it's a long Day for me." Givela berkata dan melihat langit langit. Sebelum menutup mata nya untuk memasuki alam mimpi.

• • •

Seorang lelaki terbangun kala mendengar ada sesuatu yang membuka pintu mansion nya. Kulit yang pucat bak mayat hidup, rambut yang sedikit panjang, bibir yang merah alami, hidung yang mancung dan hampir sempurna.

Lelaki itu langsung bangkit seperti mayat kaku, berjalan menuju pintu. Tapi langkah nya terhenti kala mendengar suara seorang gadis yang lembut mengalun di telinga nya.

Suara dari manusia lain yang sudah hampir lima belas tahun tidak di dengar nya, lagi.

Tangan pucat nya milik nya seketika berhenti di engsel pintu, tubuh nya menjadi kaku. Hingga keringat dingin membasahi tubuh nya dengan badan yang bergetar hebat.

Suara langkah kaki terdengar semakin dekat membuat lelaki itu beringsut mundur, dengan kepala yang di gelengkan.

"Die. Must Die!"

• • •

              ♧ TO BE CONTINUED ♧

STUCK WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang