2

0 1 0
                                    

Angin sore yang menyejukkan itu menerpa wajah dan membuat rambut ku langsung berantakan yang hanya di cepol asal

Setelah kejadian tadi siang yang cukup menyebalkan, aku langsung pulang ke rumah sambil menggerutu sebal di sepanjang perjalanan.

Bukan hanya sekali atau dua kali dia seperti itu, jika mengingatnya lagi itu membuatku kesal sekaligus senang secara bersamaan. Dan rasa senang itu yang membuat ku tambah kesal.

KENAPA HARUS SENENG SAMA KEBEGOAN DIA SIH!!!

Ah iya,

Nama ku Villa Aulia Sari teman-teman ku sering memanggil ku dengan Villa atau ~nama dadakan

Aku anak pertama dari dua bersaudara, berselisih 13 tahun dengan Adik ku. Cukup jauh memang, tapi mau bagaimana lagi, itulah kenyataannya.

Tahun ini aku memasuki kelas 3 menggantikan kakak kelas ku yang sebentar lagi akan di usir dari sekolah

Ngomong-ngomong soal status, Aku ini sudah bersama sejak awal masuk SMA dengan pacar yang sekarang, pacar yang sering membuat tensi darah ku naik itu, namanya Rian.

Aku memanggilnya Ayam, aneh memang. Tapi karena aku suka, ya bodo amat lah sama nyinyiran orang.

Biar ku ceritakan sedikit tentang awal mula nama kesayangan itu muncul.

Dulu saat masa awal pacaran kami, dia mengajak ku jogging ke taman dekat komplek. Waktu istirahat setelah beberapa menit lari-jogging dia langsung teriak se jadi-jadinya sambil mengatakan pergi seolah sedang mengusir sesuatu, yang akhirnya mengundang banyak tatapan dari orang-orang sekitar.

Ada satu Ibu-ibu yang mengira kalau dia kesurupan dan langsung di baca kan ayat kursi olehnya

Tapi saat si Ibu itu hendak mengulangi bacaan untuk ke dua kalinya, dia mengatakan kalau dia tidak kesurupan dan meyakinkan kita semua yang sedang mengelilinginya dengan membaca istigfar dan beberapa surat pendek lainnya. Saat aku bertanya mengapa dia berteriak seperti itu, dan jawaban dia hanya 4 kalimat

"Gue takut Anak Ayam!"

"What?"

"Gue takut, kalau gue deket sama anak ayam si emaknya ayam itu pasti bakalan ngejar gue sampe titik darah penghabisan!" Ucapnya sambil bergidik ngeri

"Lo .... Astaga badan gede, gaya selangit. Tapi takut sama hewan yang tingginya aja ga seberapa di kaki lo." Ujarku sambil menahan tawa

"Enak banget tu mulut ngomongnya ya, belom aja lu ngerasain kaya gitu. Gue sebagai salah satu korban kejahatan dari para Ayam tetangga mendo'a kan kalian yang meremehkan kekuatan si gallus gallus domesticus agar kalian menjadi the next kejaran mereka."

"HAHAHAHAHHAHAHAHAHHA" pecah sudah tawa ku yang sejak tadi di tahan

"Terus aja ketawa, terus. Sampe Ayam betina bertelor!!"

Ayam JagoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang