3

0 1 0
                                    

"Kucing?"

"No!"

"Anjing?"

"No!"

"Kucing kepala Anjing??"

"Gak sekalian kucing berbulu anjing!!!" Ucapku, "Ayo dong masa dari tadi gak bisa jawab sih." Lanjutku

Yap, di hari libur yang luar biasa indah ini, kami berdua hanya menghabiskan waktu di sebuah taman dekat komplek ku.

Dengan sebotol teh pucuk harum juga kuaci, sederhana memang tapi cukup mengesankan dengan adanya obrolan nyeleneh dari pacarku ini.

Bukan, bukan Aku yang sangat perhatian hingga menerima dia apa adanya. Hanya saja dia memang terkadang pelit, bahkan sangat pelit.

Pernah saat sifat pelitnya itu muncul ku sindir dia lewat story WhatsApp yang isinya seperti ini

"Biasanya orang pelit kuburannya sempit."

Dan, kalian tahu apa jawaban dia waktu itu?

"Buat apa kuburan gede kalo amalan seujung papan gilesan!"

"Nyerah deh nyerah" ucap Rian sambil mengangkat tangan

"Cemen, masa gitu aja gak tau sih!!" Ucapku

"Sekarang gantian gue dulu deh." Ucap Rian, sambil menunjuk wanita yang sedang duduk sendirian. "Tebak Cewe itu lagi ngapain coba?"

"Lagi nungguin orang?" Jawabku

"Salah!"

"Lagi mikirin hutang?"

"Salah!"

"Lagi nunggu kepastian?"

"Salah juga!"

"Lagi nunggu Adzab??"

"Kok bisa adzab sih Pil?" Tanya Rian keheranan

"Ya siapa yang tahu kan, dia inget punya banyak dosa gede yang belum di tebus dan amal perbuatan baik dia gak balance, terus Yang di Atas belum kasih dia adzab dan dia takut kalau adzab yang dikasih suatu saat nanti bakalan terjadi secara konstan dan terperinci." Jawabku

"Wah ... Kamu julid sekali Ayang!" Ucapnya sambil mengelus rambut ku. " Kamu tahu adzab untuk orang-orang yang suka julid?" Lanjutnya

"Apaan emang?" Tanyaku

"Adzab orang yang suka julid itu pas mati mata nya jadi juling, mulut nya kumat-kamit dan gak lama bibir nya jadi menyon, terus yang paling parah bukannya di sholatin malah di nyanyiin lagu ... 'entah apa yang merasuki mu' sambil goyang bang jali." Jawabnya

"Serem juga ya!" Ucap ku. "Ya terus apa dong jawabannya?" Lanjut ku

"Gak tahu!" Jawabnya

"Hah, jawaban yang bener apaan yam?"

"Ya itu gak tahu!!"

"Dari tadi gue mikir jawaban dari pertanyaan lo jauh-jauh, dan sekarang lo malah bilang gak tahu!!!!"Kesal ku

"Gak usah jauh-jauh kali pil mikirnya, ntar kalo nyasar gimana ceunah."

"Gue bukan elo ya, yang ke pasar aja sampe nyasar gak tahu pintu keluarnya!!" Ucap ku sinis

"Ah, kamu mah suka umbar aib aja Pil. Lagian kan itu cuma masa lalu." Bela nya dengan mengais sisa remahan harga diri yang sudah ku gilas. "Udah lah, kita pulang aja. Kamu makin sore makin ganas aja." Lanjutnya.

"Gue ganas juga karena gak lo kasih makan dari tadi!!!" Ucapku makin kesal.

"Lah, itu mulut lu ngunyah terus, kaga berenti-berenti dari tadi neng!"

"Sampe gue punya cucu juga kaga bakalan kenyang kalo makan kuaci sebungkus doang mah, lagian ke pacar sendiri juga pelit nya naudzubillah banget." Sinis ku

"Gue bukan pelit Pil, cuma hemat aja biar pas kita nikah nanti kita bisa datengin CR7."

"Lo, mau nyurus CR7 juggling di acara nikahan kita nanti?" Tanya ku sambil melotot

"Hmm iya." Ucapnya sambil tersenyum manis

"Sinting!!!" Ucap ku langsung pergi

"Mau kemana Pil?" Teriaknya karena jarak yang sudah terbentang jauh,

Sekitar 2 meter.

"Balik, laper gue denger ocehan elo." Balas ku dengan berteriak lebih kencang

"Tungguin!!" Ujarnya sambil merapikan sampah lalu berlari mengejar ku

Setelah berhasil mensejajarkan langkah nya dia menautkan jari nya di sela-sela jemari ku, lalu mengayunkan nya ke depan dan belakang sambil bernyanyi entah apa yang merasuki mu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ayam JagoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang