01. Terpikat

44 5 0
                                        

Di siang hari yang terik, Jeno dan Renjun berada di ruang kelas mereka, murid lain sedang berbicara, bercanda, dan tertawa seperti murid sekolahan pada umumnya, namun tiba tiba suara yang sangat asing di telinga mereka

"Woi woi tengok woi, ada yang lagi battle power" Berisik murid murid lain

"Ren, kalau aku di ajak battle power kamu boleh ga?" Tanya Jeno, sedikit aneh karena Jeno tidak pernah tertarik dengan battle power seperti ini

"Hah? Ya engga boleh lah, kamu ini masih mudaa, kalau kenapa napa kann akuu yang repot, apa lagi power kamu bahaya banget" Jawab renjun sambil mengelus rambut Jeno

"Aku sedikit tertarik... But i dont want to take a risk" Jeno tersenyum manis, renjun sedikit meleleh tapi ia sembunyikan perasaannya

>^<

"Jeno, aku pengen buat amortentia deh, tapi aku ga tau bahannya dapat dari mana" Ucap renjun sambil memeluk pinggang Jeno

"Huh? Amortentia? For what? Kamu mau memikat siapa, renjun?" Tanya Jeno, Jeno menyingkirkan tangan renjun pelan dari pinggangnya

"Ya buat memikat kamu lah! Kamuu pura pura ya suka sama aku? Jujur ajaa" Renjun menanyakan hal yang mungkin sedikit menyedihkan dan sedikit menyinggung, namun pertanyaan ini sangat gampang untuk di jawab seorang Lee Jeno

"Who say im not liking- uh no, loving you, i always love you, buat apa amortentia? aku udah terpikat sama kamu i love you, huang." Jawaban Jeno yang seperti ini sangat membuat renjun meleleh, renjun memeluk Jeno dengan erat "jenooo i luff youu too" mendengar ucapan pasangannya yang menggemaskan ini, Jeno tertawa sambil mencubit pipi renjun gemas

"Ihh jangan di cubit, sakit tau" Renjun mengusap pipinya dan mengerutkan alisnya

"Iyaa sayang maaf yaa, kamu lucu banget soalnyaa"

Dzzt dzzt

Suara ponsel jeno berbunyi

"Siapaa ituu?" Tanya renjun sambil menoleh ke arah ponsel jeno

Jeno mengambil ponselnya, melihat ke arah layar ponselnya dan "ah ini Bunda, sebentar ya sayang aku angkat dulu"

"Halo bun, kenapa"

"Jeno, bunda kangen anak bunda"

"Loh, aku kan anak bunda"

"Lah kamu siapa, orang anak bunda renjun, mana dia sekarang, bunda kangen tau"

"Bundaaa terus aku anaknya siapaa"

"Bunda jujur ya, sebenarnya kamu anaknya pak marsudin tukang sayur itu, UDAH LAH, CEPETAN MANA ANAK KESAYANGAN BUNDAA"

"YAYAYAA INI JENO KASIH HP NYA DULUU, masa jeno anak nya mang marsudin sii"

....

"Haloo bundaaa, apa kabaar"

"Aihh anak bundaaaa, bunda mah baik kabarnya, kamuu nya gimana sayang ku cinta ku, kapan main ke rumahh, NGINEP JUGA GAPAPAA"

"Heheh aku baik jugaaa, iyaa aku juga kangen sama bundaa, akuu pengen main ke rumah bunda tapi ga boleh sama jenoo, katanya nanti bunda repott"

"Wah ga bener ni si jeno, kamu mah engga ngerepotin, jeno tuh yang ngerepotin, besok nginep yaa di rumah bundaa, bunda kangen banget sama kamu renn"

"Okee bundaa, aku besokk pastii bisaa, aku kangenn sama masakannya bunda jugaaa"

"Yaudahh bunda matiin ya telponnya, bunda mau senam dulu sama ibu marijah, dadah"

"Dadahh bundaa"

Panggilan berakhir

"JENO AKU BESOK NGINEP DI RUMAH KAMUU" semangat renjun

"Ahh senengnyaa, bunda lagi ngapain tadi? Aku masa di bilang anaknya tukang sayur" Tanya jeno sembari memanyun kan bibirnya

"HAHAHA, bundaa lagii mau senam ituu, kasiaann kamu anak tukang sayur"

"Ren jangan ledekin aku please, aku pengen nangis"

>^<


"Renjun, kamu udah siap belum" Teriak jeno dari bawah ke jendela kamar kekasih nya

"Udaah jeno, sebentar yaa aku turun duluu" Renjun turun dari tangga dengan semangat dan sangat gembira, bunda jeno adalah ibu kedua bagi renjun

"Halo sayang, semangat banget mau ketemu bunda, nanti kamu jadi kaya ibu ibu loh" Ledek jeno

"MAKSUD KAMU APA YA JENO, kan bunda semangat, jadi aku harus semangat juga"

"Haha iyaaa, ayo naik, bunda udah nungguin di rumah" Ucap jeno sambil menepui jok motornya, jeno selalu senang mengantar renjun kemana pun, karena renjun adalah orang yang paling jeno sayang setelah bunda







"Jeno, kamu bosen ga sih ngeliat muka aku mulu dari tk?" Tanya renjun sambil memeluk pinggang jeno di motor

"Kenapa nanya gitu? Justru aku suka sama kamu dari tk, kaget kan?" Jawab jeno, jeno menoleh sedikit ke arah spion yang menunjukkan raut wajah renjun yang sedang kaget

"Dari tk? Kamu ga bilang ke akuu, kenapaa kamuu nembak aku pas smp?" Tanya renjun lagi

"Yaa karena akuu dulu cupu, jadinya aku belum ada keberanian buat nembak kamu pas sd" Jawab jeno yang di balas tawa oleh renjun

"Ah kamu pas sd engga cupu tuh, justru kamu pas sd ganteng"

"Hahaha masa sih? Kita ngobrolnya udahan yaa, udah sampai di  rumah bunda" Jeno turun dari motornya, renjun pun sama, bunda jeno sudah keluar rumah dan..

"Renjun anakuuuu, ayo masuk" Bunda memeluk renjun dengan semangat, pelukan bunda di balas oleh renjun dengan pelukan juga

"Bunda udah masak tuh, ayo makan dulu" Ucap bunda sambil merangkul renjun

"Wahh bunda masak apaa, baunya enak sekalii" Renjun sangat semangat saat menciun bau masakan bunda

"Bunda masak sup ayam, sama bayam, kesukaan kamu kann, jeno kamu gausah makan, biar anak bunda makan dulu" Raut muka bunda yang tadinya full smile menjadi datar

"Loh kok gitu bun, kann jeno juga laper" Jeno memanyunkan bibirnya sedikit agar bunda luluh, ah tentu saja tidak bisa

"Dih ngapain kamu? Beli aja sana, ini khusus buat anak bunda"

>^<

Langit sudah mulai gelap, renjun mulai sedikit mengantuk, jeno dan renjun tidur di kamar yang sama, berpelukan seperti layaknya pasangan lainnya

"Ren, kamu manis, jangan berubah ya? Have a nice dreams sweetheart" Jeno memeluk renjun lagi, namun pelukan ini lebih hangat dari yang tadi

Tbc


Love Potion | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang