d u a e m p a t

14.3K 1.1K 154
                                    

Kesalahan terbesar kalian adalah memikirkan Marvin akan membenci sosok Mahen yang sikapnya itu tak jauh berbeda seperti Mommynya dulu, menganggap dia sama seperti Airin.

Mengapa demikian? Karena Marvin benar-benar telah menjatuhkan diri tanpa perduli akan ditangkap, tanpa perduli rasa sakit ketika jatuh tanpa tangkapan. Iya, dia jatuh cinta pada kepala sekolahnya itu tanpa di sadari. Benih cinta selalu tumbuh hingga mekar, membuatnya selalu tak tega untuk pergi jauh dari Mahen walaupun kepala sekolahnya yang brengsek itu menyakitinya beberapa kali.

Marvin justru berpikiran, bahwa meninggalkan Mahen akan lebih menyiksanya. Cinta itu buta segalanya, buta penglihatan, buta rasa, semuanya akan dianggap tidak apa-apa selagi mencintai seseorang, sebajingan apapun orang itu.

Dan kini, Marvin masih bersama kepala sekolahnya. Terlihat nyaman dipeluk, bahkan tak ada niatan beranjak sama sekali.

"Vin?"

"Eum? Masih ngantuk Bang."

Mahen tertawa kecil, Marvin ternyata mengira sedang berada di kamarnya. Dengan iseng, Mahen berbisik lembut. "Saya calon suami kamu."

"Pak Mahen ngagetin!"

"Mendingan ngagetin atau ngangenin, hm?"

"Mendingan menghilang!"

Pipi Marvin sebenernya blushing ketara sekali rona merah alami itu, suara Mahen sangat sexy saat berbisik tadi.

"Nanti kalo memghilang dikatain ghosting."

"Gak ghosting lagi, tapi setan!"

Mahen mencubit bibir Marvin gemas, ada saja jawaban anak itu. Apalagi bahasanya yang kasar dengan intonasi keras: nyolot.

"Udahlah, ayok mandi."

"Mandi berduaan?"

"Bertiga," balas Mahen asal. "Ya berdua lah sayang." lanjut perkataannya.

"Ogah! Nanti ujungnya ngewe."

Mahen tertawa mengejek, jadi muridnya ini menginginkan seks di pagi hari begini. Memang dasar mesum, Si Raja bokep Marvin.

"Kamu mesum banget, pagi-pagi udah berpikiran kayak gitu."

Sial! Jadi Mahen benar-benar hanya ingin mandi dan yang berpikiran mesum itu Marvin. Rasanya Marvin ingin menghilang dari pandangan Mahen sekarang.

"Tapi kalo emang pengen seks, saya layani kok Vin."

"Prik banget heran!"

Marvin beranjak dari kasur dan berlarian kecil ke arah kamar mandi. Sungguh menggemaskan! Mungkin jika tak ada acara pagi ini, Mahen akan menerjang muridnya itu hingga nangis keenakan.

Drrt drrt

Fokus Mahen teralihkan, karena ponsel yang bergetar itu, pertanda ada panggilan telepon masuk di ponselnya. Ketika Mahen melihat nama yang tertera di layar ponselnya, langsung saja tanpa basa-basi Mahen mengangkat sambungan telepon itu dan bertanya.

"Kenapa Ma?"

"Buruan atuh, Mama udah masakin banyak makanan yang enak buat menantu Mama!"

"Calon menantu, Ma." ralat Mahen.

"Pokoknya itu. Buruan ya? Nanti makanannya keburu dingin."

"Iya-iya, ini Mahen mau mandi."

"Jam delapan belum sampai, Mama sunat kamu!"

"Ck, iya Ma."

Mahen geleng-geleng kepalanya pelan, tak habis pikir dengan tingkah orang yang melahirkannya itu. Tapi Mahen amat bersyukur karena Marsha--Ibunya itu menerima selalu apa yang menjadi keputusannya.

ℜ𝔞𝔧𝔞 𝔟𝔬𝔨𝔢𝔭 𝔪𝔢𝔢𝔱 𝔎𝔢𝔭𝔞𝔩𝔞 𝔖𝔢𝔨𝔬𝔩𝔞𝔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang