[Bagian 18]

41 7 1
                                    

Hari yang sangat melelahkan bagi sumedh, di mulai dari dia mengasuh bayi, memberinya susu, menidurkan nya, dan mengerjakan semua pekerjaan di rumah.
Jessica mana?? Ohh jangan di tanya, dia hanya tidur dan merengek minta makan, minum, antar ke kamar mandi, dan kembali ke kasur, sangat enak sekali hidup nya.

"can you help me to stand?"
(Apakah kamu bisa membantuku untuk berdiri?) Tanya Jessica

Sumedh menghela nafas dan meletakan bayi yang di gendongan nya ke box bayi

"Don't be spoiled, you're not a baby"
(Jangan manja, kamu bukan bayi) ujar sumedh datar

Jessica mengerutkan bibir nya "OK, I can do it myself"
(Oke, aku bisa sendiri) baru ingin berdiri, Jessica malah terjatuh ke lantai

"Akh" ringis nya

Sumedh hanya menoleh dan berjalan keluar kamar

"Fuck, He doesn't even care about me"
(Dia bahkan tidak memperdulikan aku)

*Eh lu siapa dah -author

Sumedh keluar dari kamar nya Jessica dan kembali menuju kantor nya

"Arghhh" sumedh frustasi dengan semuanya

"I HATE THIS, I HATE EVERYTHING!!" teriak nya

"WHY CAN'T I LIVE IN PEACE?? WHY CAN'T I LIVE WITH THE PEOPLE I LOVE?! WHY MY DESTINY BECOME LIKE THIS!! I HATE THIS ALL!!"
(Kenapa hidup ku seperti ini?? Kenapa aku tidak bisa hidup bahagia dengan orang yang aku cintai?? Kenapa takdir ku menjadi seperti ini!! Aku benci ini semua!!)

"JESSICA, THAT CHEAP WOMAN, WHY SHOULD HE BE IN MY LIFE?! WHY AM I SO STUPID FOR ACCEPTING THIS MARRIAGE?!! WHY AM I SO OBEYING TO MY FATHER?!! I DON'T WANT EVERYTHING!!-"
(Jessica, si wanita murahan itu, kenapa dia harus hadir di dalam hidup ku?! Kenapa aku begitu bodoh menerima pernikahan ini?!! Kenapa aku begitu patuh pada ayah ku?!! Aku tidak menginginkan semua nya)
Teriak nya dengan muka frustasi, dia menangis! Untung saja ruang ini kedap suara, jadi dia bisa leluasa untuk menguap kan semua perasaan nya di sini.

Sumedh menghela nafas

"Aku membutuhkan sandaran, sandaran yang begitu hangat, sandaran yang ada setiap saat, sandaran.. yang selalu membuat ku nyaman ketika bersama nya.. Hiks sandaran yang selalu mendengar kan keluh kesah ku setiap hari, aku rindu dia.."

Sumedh berjalan ke arah balkon ruang kantor nya, dan menatap langit dengan mata yang sudah banjir air mata

"Hei kamu.. aku merindukan mu, kapan kau hadir dalam mimpi ku??"

Sayup² dia mendengar kata² itu, dia melihat ke kanan dan ke kiri, mencari sumber suara.

"MALLIKA!!"

"APA ITU KAMU?!!" Teriak sumedh, namun tidak ada jawaban

Dia kembali menangis, kali ini semakin menjadi..
Hanya hari ini dia menangis meratapi nasib nya, mungkin alay bagi seorang lelaki menangis, tetapi apalah daya jika kalian di posisi sumedh, dia di paksa menikah dengan orang yang asing, setelah menikah sumedh tidak bahagia, dia selalu di salahkan, dia seperti pembantu di rumah ini, memang terbalik, seharusnya Jessica yang membersihkan rumah, tetapi kerjaan nya hanya memegang handphone.. tidak berguna sekali!! Ibu nya pasti menderita karna ayah nya, sumedh pun rela meninggalkan orang yang paling berharga dalam hidup nya demi ini semua.

"Aku rindu kamu, mall"

"Aku rindu senyum mu, aku rindu ketika aku di tegur untuk tidak merokok, aku rindu dengan suara mu, aku rindu bermain dengan mu, aku rindu ketika kamu cerewet, aku rindu ketika kamu merengek untuk di belikan sesuatu, aku rindu ketika berjalan berdua dengan mu, aku rindu ketika kamu berdiri di motor ku sambil berteriak 'aku Mallika! Aku punya sumedh, tidak ada seorang pun yang bisa mengambil aku dari nya begitupun sebalik nya!!', aku rindu tertawa dengan mu, aku rindu masakan bunda, aku rindu semua.. aku rindu semua hal tentang mu"

Between Love And Hate (TIDAK DI LANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang