BAB 3 ; Mother's Anger

463 84 4
                                    

Cale pulang setelah menyelesaikan semua urusannya , dengan pie hangat di dalam keranjang kecil di tangannya. Namun saat sampai suasana kediaman sangat ramai di mana para pelayan sibuk bolak balik dari arah kamar Deruth dan Violan.

'Ah..Lily kecil akan terlahir di kediaman ini , jadi kini sudah saatnya Lily kecil lahir '

Cale berjalan pelan menuju tempat Violan melahirkan , dapat terlihat lily berada di pelukan Violan dengan Deruth dan Basen yang berada di sampingnya. Itu terlihat sangat harmonis dan menyakitkan untuk Cale lihat.

Rasanya berat untuk mengganggu suasana harmonis itu namun ini lebih berat untuk Cale jadi dia mendekat pada mereka. Violan yang menyadari kehadiran Cale tersenyum lembut , Cale yang terasa asing untuknya meski sudah satu tahun tinggal sebagai nyonya baru di kediaman henituse.

"Cale kemarilah , apa kamu ingin melihat adikmu"

Cale mendekat dengan menggenggam erat keranjang kecil di tangannya. Rasanya ingin cepat keluar dari kamar yang terasa sesak untuk bernafas.

Dapat terlihat Lily kecil yang terlihat sangat cantik di dalam pelukan Violan. Ini cukup untuk Cale , dia telah melihat adiknya jadi yang tersisa hanya memberi selamat dan keluar dari ruangan yang menyesakan ini.

"Selamat nona Violan , semoga adik kecil tumbuh dengan sehat "

"Cale akan kembali ke kamar , aku cukup lelah setelah keluar dan baru kembali "

"Istirahatlah , terimakasih sudah datang Cale "

Cale membungkuk kecil sebelum akhirnya keluar dari kamar itu , langkahnya semakin cepat berjalan menuju kamarnya sendiri. Suara pintu terbanting dengan nafas memburu yang Cale coba tenangkan.

"HAA....AAAH..HHHH" .Rasanya sangat sesak dan ini sering terjadi pada Cale jika ada hal yang membuatnya sangat terluka. Kepala Cale terasa pening dengan nafas yang tersedat sedat , suara tangis yang terbungkam tanpa bisa menjerit.

"Haaa..ahhh..hhh....hhh"

"Haaa..ahhh.hhh..hhh"

"Haaa...huuu..uuu..." . Selalu seperti ini saat melihat mereka berkumpul bersama , Cale akan menerima serangan panik dan berakhir mengurung diri di kamar hingga kondisinya baik baik kembali.

Setidaknya sekarang ayahnya tidak akan memukulinya karena sibuk dengan kelahiran Lily , meski sudah jarang namun bukan berarti sudah berhenti memukulinya .Hanya saja sekalanya sudah tidak sesering dulu untuk menghindari mata Violan.

Cale melihat keranjang kecil miliknya , disana terlihat pie yang dia beli terlihat sudah dingin karena terlalu lama di diamkan.

Pie apel Cale ambil dan dia makan , rasanya sangat enak ini membuat perasaan Cale cukup membaik.

'Ini manis dan enak , ini membuatku merasa lebih baik dan tenang'

"Aku akan kembali ke toko itu untuk membeli kue lagi , ini sangat enak "

Di kediaman Henituse .Cale akan makan bersama dengan keluarganya satu bulan sekali sisanya dia akan makan di kamarnya setelah mengikuti semua kelas dan aktivitarnya. Setiap acara makan bersama Cale selalu merasa tidak nafsu makan namun Cale harus tetap makan meski tidak menginginkannya , itulah kenapa Cale selalu pergi keluar setelah acara makan bersama selesai untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman yang dia rasakan.

Jadi saat ini Cale tertidur dengan rasa lelah yang tidak pernah menjadi sebuah hal mudah untuk dia rasakan setiap saat. Tapi istirahat dapat membuat Cale sedikit bertenaga kembali .Karena saat hari esok tiba itu akan membuatnya memiliki luka lebih banyak dan akan terus bertambah setiap harinya.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang