Chapter 1.

698 59 17
                                    

Pemuda bersurai hitam, sehitam tinta dan dengan sebungkus keripik pedas di tangannya sedang berdiri bersama teman-temannya di gerbang sekolahnya, menunggu jemputan datang.

"Aku tidak sabar menunggu hari kemah nanti" ucap Gou cheng dengan semangat yang membara.

"Heumm, aku sedang memikirkan apa saja yang aku bawa nanti" ucap wang haoxuan berfikir pakaian apa saja yang cocok untuk berkemah.

"Yi, kau nanti bawa apa?" tanya qi peixin ke pemuda bersurai hitam yang bernama wang yibo.

"Tahu ini anak, makan mulu kerjaannya kayak gak ada kegiatan lain, selain makan" ucap wang haoxuan.

"Berisik!" kesal bocah itu yang bernama wang yibo.

"Heh!! Cebol! Kau udah di tunggu itu" ucap Gou cheng ke wang yibo sambil menunjuk mobil berwarna merah.

"Ya sudah aku pulang duluan, byee" ucapnya melambaikan tangannya lalu pergi.

.
.
.

Wang yibo mengobrak-abrik seisi kamarnya untuk mencari topi pramuka miliknya. Sudah hampir setengah jam ia mencari tapi tidak ketemu juga. Kesal dan ingin menangis karena tidak bisa menemukannya.

"Huwaaa! Dimana aku meletakkannya.... Disini..... Apa disini..... Tidak ada, huh! Kemana perginya, apa jangan-jangan topi pramuka ku punya kaki" ucapnya membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Ini dunia nya bukan fantasi wang yibo. Tidak mungkin jika benar-benar punya kaki, tapi apa jadinya jika semua benda memiliki kaki dan tangan juga bisa berbicara" ucapnya pada dirinya sendiri sambil berfikir jika benda-benda bisa hidup.

"Hihhh~ mungkin akan mengerikan, aku rasa. Memikirkannya membuat ku jadi lapar" ucapnya lalu bangkit dan berjalan keluar kamar.

.
.

"Xiao Zhan!!! Pokoknya kau harus cari sampai dapat! Mau diujung dunia, di mars, di antartika! Mama gak perduli pokoknya kamu harus cari gantinya!!" teriak xiao wangji yang kesal karena anak semata wayangnya ini merusak tanaman bunga miliknya.

Xiao zhan tidak sengaja menginjak tanaman bunga yang tidak ada bunganya atau mungkin masih kuncup, alhasil ia mendapat amukan. Sekarang ia disuruh mencari bunga itu, yang sama. Dimana ia harus mendapatkannya.

"Dimana mama membelinya? Akan ku ganti" tanya xiao zhan yang membuat xiao wangji ingin sekali menjual anaknya ini.

"Bunga itu sudah turun-temurun dari keluarga kita sebagai tanda atau keberhasilan dan kejayaan keluarga xiao. Dan itu akan mekar setelah 100 tahun! Xiao zhann... Mungkin kita bisa terancam kebangkrutan! Cari sampai dapat jika tidak, minggu depan kamu akan mama jodohkan dengan seseorang" ucap xiao wangji lalu pergi meninggalkan xiao zhan.

Xiao zhan menghela nafas lalu menelpon sekretarisnya untuk membantunya mencari bunga itu dan ia juga meminta Wang zhuocheng dan Liu haikuan untuk ikut bersamanya.

.
.
.

Tibalah saatnya hari kemah untuk semua kelas VIIIa, VIIIb, VIIIc, VIIId dan VIIIe di universitas yunmeng. Mereka semua berkumpul di lapangan sesuai kelas sambil menunggu bus datang.

"PERHATIAN! Setelah sampai di lokasi jangan ada yang pergi sendiri. Minta teman kalian untuk menemani jika ingin pergi dan bilanglah terlebih dahulu kepada salah satu senior. MENGERTI!!" ucap pembina pramuka.

"MENGERTI!!!" jawab semua siswa.

Mereka semua mulai berbaris untuk masuk ke dalam bus. Wang yibo duduk bersebelahan dengan wang haoxuan sedangkan gou cheng duduk bersebelahan dengan qi peixin. Mereka berempat akan setenda⛺ nantinya dan tidak akan mau jika ada yang mencoba memisahkan, dan mereka akan memilih tenda yang lebih besar yang disediakan pihak sekolah.

.
.

Seperti yang dikatakan oleh Ziyi sekertaris xiao zhan bahwa di bukit Hiluwu banyak jenis tanaman dan jenis bunga lainnya. Jadi mereka berempat pergi ke bukit Hiluwu untuk mencari bunga yang sama seperti bunga yang xiao zhan rusak.

"Em, ngomong-ngomong dibukit ada siswa yang berkemah dari universitas yunmeng" ucap Ziyi.

"Aku tidak perduli. Kapan kita akan sampai?" tanya xiao zhan karena sudah setengah jam mereka diperjalanan.

"Ya mungkin sekitar setengah jam lagi..." ucap wang zhuocheng.

"Hm, bagaimana bisa kau menginjaknya hingga bunga itu layu dan mati?" tanya Ziyi karena biasanya jika ia tidak sengaja menginjak tanaman bunga milik neneknya itu hidup kembali di rawat dengan benar.

"Entahlah. Tapi apa bunga itu sangat penting lagipula banyak bunga lain yang lebih bagus. Sejak ku lahir aku tidak pernah sekalipun melihat bunganya mekar bahkan kuncup bunganya saja tidak" ucap xiao zhan yang tidak habis pikir dengan ibunya yang sangat menginginkan bunga itu kembali.

"Mungkin bunga itu hanya akan mekar 100 tahun sekali" ucap Liu haikuan.

"Benar juga kata mu. Lalu apa nama bunga itu?" tanya wang zhuocheng.

"Tidak tahu. Bentuk daunnya saja aneh, apa bagusnya itu" ucap xiao zhan.

"Jangan menilai sesuatu dari luarnya saja, siapa tahu saja bunganya sangat indah" ucap Ziyi membayangkan jika bunga itu sangat cantik dan wangi.

Xiao zhan yang mendengar ucapan Ziyi hanya memutar mata malas lalu menatap kearah luar dari jendela.

.
.
.

"Xuan, kau mau?" tawar wang yibo ke wang haoxuan.

"Tidak, terima kasih" ucap wang haoxuan menolak dengan lembut.

"Ingat! Jika ingin pergi bilanglah ke aku atau yang lain atau mungkin kepada senior. Jika kau menghilang aku yang akan kena amuk oleh nyonya wang!" ucap wang haoxuan.

"..." wang yibo hanya mengangguk dan terus mengunyah permen karet rasa strawberry.

Wang yibo melihat ke arah luar jendela dan secara tidak sengaja ia bertatapan langsung dengan xiao zhan yang menatapnya dari jendela mobil. Mobil xiao zhan berada di jalan dan bersebelahan dengan bus yang ditumpangi wang yibo. Xiao zhan tersenyum jahil lalu mengedipkan matanya sambil mengigit bibir bawahnya.

'Pria mesum' batin wang yibo.

Wang yibo mengambil buku dari tasnya lalu menuliskan sebuah kata 'male pervert' (laki-laki cabul) setelah menuliskan itu dengan huruf yang besar-besar wang yibo langsung menempelkannya ke jendela sehingga xiao zhan dapat membacanya.

Xiao zhan menyipitkan matanya membaca tulisan wang yibo lalu terkekeh geli. Wang menjulurkan lidahnya mengejek xiao zhan sebelum bus yang ia tumpangi melaju lebih cepat.

TBC.

Jangan lupa vote+komen👌

ℒ𝑜𝓈𝓉 𝒾𝓃 𝒶 𝒻𝒶𝓃𝓉𝒶𝓈𝓎 𝓌𝑜𝓇𝓁𝒹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang