Chapter 3.

416 49 21
                                    

Xiao zhan yang merasa bahwa dirinya tersesat pun langsung berhenti, ia berfikir bahwa ia sudah benar melewati tempat yang sudah di arahkan oleh papan penunjuk.

Tapi sesaat kemudian xiao zhan kembali berjalan, ia ingin cepat-cepat menemukan bunga itu lalu pulang. Yah xiao zhan akui bahwa bukit ini lumayan indah dan suasananya yang bisa membuat hati menjadi tenang.

.
.

Sementara di belakang, tepatnya di tempat meng ziyi dan wang zhuocheng serta beberapa senior dari universitas yunmeng. Setelah siswa yang pingsan tadi mereka langsung melanjutkan perjalanan ke tempat perkemahan.

"Eh! Kenapa papan'nya menunjuk ke arah kanan" ucap dilraba dilmurat lalu memutuskan papan itu kembali ke arah yang sebenarnya.

Sampai di tempat perkemahan para senior langsung mengumpulkan semua siswa dan membariskan semua siswa berdasarkan kelas masing-masing. Setelah barisan sudah rapi, para senior mulai mengabsen nama siswa satu-persatu.

"Apa sudah sampai semua?" tanya Zhao yue ke dilraba dilmurat yang masih mengabsen.

"Belum tinggal kelas VIIIa saja" jawab dilraba dilmurat.

"Senior! Wang yibo, dia tidak ada di barisan" ucap wang haoxuan karena ia sudah panik tidak menemukan wang yibo di barisan kelasnya.

Zhang yixing yang mendengar itu pun ikut panik lalu dengan cepat ia menghampiri He sean yang ada di barisan kelasnya.

"Hey kau, bukankah tadi wang yibo pergi ke perkemahan bersama mu" tanya Zhang yixing ke He sean.

"T-tidak, aku pergi sendiri!" jawab He sean gugup, entah kenapa ia menjadi khawatir.

Saat Zhang yixing sudah pergi untuk bertanya ke yang lain, He sean perlahan mundur dari barisan lalu berlari menuju ke jalan sebelumnya tempat dimana ia memutar papan penunjuk tadi.

Sampai di jalan itu, He sean melihat papan penunjuk yang menunjuk ke arah yang benar ke perkemahan dan ia mulai mengingat-ingat bahwa yang terakhir sampai ke perkemahan adalah para senior jadi ia berfikir salah satu senior lah yang membalikan semula arahnya.

Di perkemahan menjadi ribut saat mengetahui ada siswa yang hilang dan wang zhuocheng, Liu haikuan dan meng ziyi juga ikut panik karena mereka tidak menemukan xiao zhan.

.
.

Wang yibo terus berjalan setelah beristirahat sebentar tadi, sambil berjalan ia mengumpulkan benih-benih bunga yang ia lewati dan menurutnya bunga itu sangat indah dan cantik. Sudah ada 6 macam benih bunga yang ia dapatkan, jika acara perkemahan sudah selesai ia akan langsung menanam semua benih yang ia dapat.

Tiba-tiba sesuatu aroma menarik perhatiannya dan wang yibo langsung mengikuti dari mana asalnya. Sampai ia menemukan sebuah bunga putih dan lumayan besar yang masih kuncup.

"Besar sekali, lebih dari kepalan tangan ku" ucap wang lalu meraih bunga itu tapi sebuah tangan yang berbeda ukuran dengan tangannya juga hendak mengambilnya juga.

Wang yibo menoleh untuk melihat siapa itu dan ternyata itu adalah orang mesum yang ia lihat saat masih di bus tadi, ekspresi wajah wang yibo langsung berubah menjadi marah. Sedangkan xiao zhan menyeringai bisa melihat wang yibo lagi.

"Aku lebih dulu melihatnya!" ucap wang yibo menatap tajam xiao zhan.

"Haahh~ tapi saya benar-benar membutuhkannya" ucap xiao zhan dengan wajah memelas lalu menjulurkan tangannya untuk mencubit pipi chubby wang yibo tapi langsung di tepis oleh wang yibo.

"Ck, tidak perduli dan itu bukan urusan ku paman" ucap wang yibo yang sama sekali tidak terpengaruh oleh wajah memelas xiao zhan.

Seumur hidup xiao zhan tidak pernah memasang wajah seperti ini kepada siapapun kecuali xiao wangji. Xiao zhan membungkukkan tubuhnya, menyamakan tingginya dengan wang yibo lalu menarik wang yibo ke dekatnya.

"Dengar! Saya tidak perduli siapa nama mu dan anak siapa kamu, saya benar-benar tidak perduli. Tapi saya benar-benar membutuhkannya!! [Cupp] sangat dan sangat membutuhkannya!!!" ucap xiao zhan lalu menarik tengkuk leher wang yibo dan mencium bibir semerah cherry itu.

"Berikan atau kita lanjutkan!!" ucap xiao zhan dengan satu tangan yang menggenggam erat tangan wang yibo dan tangannya yang lain menyelip ke dalam celana pendek wang yibo yang hanya sebatas di atas lutut.

Wajah wang yibo telah berubah menjadi merah bukan karena blushing xiao zhan menciumnya tapi memerah karena menahan tanangis. Yah siapa yang tidak takut berada di hutan yang sepi dan hanya berdua dengan pria mesum yang tidak di kenal, bahkan tangan dan kaki wang yibo saja sudah gemetar.

Xiao zhan melihat wajah wang yibo yang hampir menangis pun merasa iba tapi jika ia tidak bisa mendapatkannya, huh bisa-bisa ia kena siraman rohani lagi dari xiao wangji.

Tiba-tiba saja tanah tempat mereka berpijak berubah menjadi seperti lumpur. Wang yibo melihat ke sepatunya yang sudah setengah tertelan oleh tanah yang menjadi lumpur.

"Eh! I-ini kenapa...?" ucap wang yibo mengangkat kakinya satu persatu yang menempel lengket pada lumpur.

Sedangkan xiao zhan, ia tak kalah bingungnya dengan wang yibo bahkan karena berlutut untuk menyamakan tingginya dengan wang yibo lututnya sudah terendam ke lumpur.

"EHH....!!!! AAAAAAAA........!!!!!" teriak keduanya bersama saat lumpur secara tiba-tiba merubah tanah menjadi lubang yang cukup besar dan mereka pun jatuh ke dalam lubang.

"Aaaaaa...!! Huwaaaa!~ mamaa yibo janji gak bakal nakal! Lagiii..! Hikss~ huwaa..! Ini kapan mendaratnyaa!! Hiksss.. yibo b-belum mauu matii.. hikss" tangis teriak wang yibo yang masih terlayang-layang di udara.

Sementara xiao zhan, ia memejamkan matanya erat-erat sambil berdoa di dalam hati, semoga dirinya selamat karena ia belum mau mati. Xiao zhan berpikir apakah ibunya akan sedih karena ia mati atau sedih tidak mendapatkan bunga yang dia minta, itu juga karena xiao zhan sendiri yang merusaknya.

BUG....!!!

BUGG...!!!

"Aahk..!! Pinggang ku.." ucap xiao zhan mengadu sakit saat pinggangnya menghantam tanah dan di tambah dengan wang yibo yang malah mendarat di atasnya.

"Aduhh.. uhh~ untung mendarat dengan selamat" ucap wang yibo sambil mengusap keningnya yang terbentur oleh dada bidang xiao zhan.

"Heyy.. Kau! bangun, badan mu itu berat!" ucap xiao zhan menyuruh wang yibo segera bangkit dari atas tubuhnya.

"O-oh iyaa" jawab wang yibo lalu bangkit dari atas tubuh xiao zhan.

Wang yibo langsung berdiri dan xiao zhan mendudukkan dirinya sambil memegangi pinggangnya. Wang yibo yang berdiri di antara kaki xiao zhan menatap ke xiao zhan dengan perasaan bersalah sambil membersihkan tanah-tanah yang menempel padanya.

Wang yibo mendongak ke atas melihat ke langit-langit mencari lubang yang membuatnya jatuh sangat jauh dari permukaan. Melihat ke sekeliling yang tampak sepi dan tempat itu hampir seperti gua. Tapi tidak ada cahaya apapun dari atas, wang yibo menghela nafas lalu dengan tiba-tiba kaki kirinya terhisap oleh tanah hingga ke bawah lutut.

"Ehh!! Tidak jangan lagi..." ucap wang yibo menarik kakinya keluar tapi tidak bisa, xiao zhan yang melihat itu berusaha membantu dengan menarik kaki wang yibo tapi tetap tidak bisa.

Tiba-tiba saja tanah menjadi longsor ke dalam dan lubang baru tercipta di tempat yang tidak jauh dari xiao zhan dan wang yibo, melihat itu membuat xiao zhan dan wang yibo menjadi panik dan buru-buru mengeluarkan kaki wang yibo. Tapi tanah di tempat mereka berpijak longsor ke dalam, xiao zhan dan wang yibo pun ikut terjatuh ke dalam lagi.

"AAHHK..!!!" teriak xiao zhan merasakan ngilu pada penisnya.

Saat akan terjatuh kembali wang yibo tidak sengaja menginjak penis xiao zhan.

"Aaaaaa...!! m-maaf aku tidak sengaja..." ucap wang yibo memejamkan matanya sambil berharap ia akan mendarat di tempat yang aman lagi.

BBYURRR~

Keduanya terjatuh ke dalam air telaga di sebuah gua yang berbeda dengan yang sebelumnya. Di langit-langit gua pun tidak ada cahaya dari lubang tempat mereka terjatuh lagi.

 
TBC .



Jangan lupa vote+komen👌

ℒ𝑜𝓈𝓉 𝒾𝓃 𝒶 𝒻𝒶𝓃𝓉𝒶𝓈𝓎 𝓌𝑜𝓇𝓁𝒹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang