nightmare

720 75 3
                                    

bruk-

"ASTAGA"

"WOY BERHENTIIN COWO ITU"

"TELFON AMBULAN, CEPAT!"

[don't take mine !]

pria manis dengan mata bak serigala itu membuka matanya perlahan, seperti mimpi buruk, sirene ambulan terus terngiang ngiang di kepalanya.

"kamu sudah bangun, nak?" dokter itu tersenyum ramah, dengan anggukan kecil dan senyum manis dari anak itu, sang dokter dia buat gemas olehnya.

"ada yang pengen ketemu kamu nih--silahkan masuk." mata cantiknya melirik pria yang baru saja memasuki ruang tempat ia di rawat.

pria asing itu menatap sang dokter, mereka bertatap tatapan beberapa saat hingga dokter itu meninggalkan ruangan. 

"gue kesini mau minta maaf, maaf temen gue udah nabrak lo dan.." dia menatap buku yang ada di meja di sebelah anak itu, "bikin keadaan lo makin parah, hahaha"

anak itu hanya diam, "hahaha dia lagi ngejek aku ya? yaiyalah, siapa juga yang mau muji anak yatim piatu dan bisu kayak Park Jeongwoo ini?" ucapnya dalam hati sembari tersenyum kecut.

"gue bakal bayar pengobatan lo ini, gue juga udah nonjok temen gue itu, gapapa kok"

pemuda bernama Park Jeongwoo itu menatapnya bingung, "aku kan gak minta kamu nonjok? gimanasih anak aneh,"

"dan lo tau kan, kalo di dunia ini gak ada yang gratis?" Jeongwoo merinding, dia bisa merasakan hembusan nafas lawan bicaranya itu. 

supaya tidak terlihat gugup, Jeongwoo menaikan satu alisnya tanda bertanya dan seperti menantang, "mulai sekarang lo tinggal sama gue aja" pemuda Park itu mengerjapkan matanya lalu menatap bingung pria asing itu.

Jeongwoo yang merasa jika itu tidak benar mulai mengambil buku dan pena yang ada di atas meja, namun di tahan oleh orang itu.

"gausah nolak, niat gue baik dan gabakal apa apain lo, anggep aja ini rasa terimakasih lo yang udah gue tolongin." ya mau tidak mau harus dia terima.

"park jeongwoo, kan kamu tinggal sendirian sejak brojol? ngapain takut, gapapa lah supaya idup lebih berwarna."

pria asing itu menjauh dan ingin pergi, namun di tahan oleh Jeongwoo. Pemuda manis itu mengedipkan matanya dua kali berharap pria asing di hadapannya itu dapat mengerti maksutnya.

"apa? mau gue cium?" sial, telinga Jeongwoo memerah. dia menggeleng cepat dan menatap lawan bicaranya sebal.

"haha becanda, nama gue Haruto, Watanabe Haruto." Jeongwoo mengangguk paham, dia kembali mengambil buku dan pena lalu menulis namanya disana.

Park Jeongwoo

Haruto tersenyum miring, dia sudah tau nama Jeongwoo karena dia yang membayar biaya pengobatannya.

"ohhhh Watanabe Jeongwoo? oke oke"

tuk--

"aduhh!" Haruto mengusap dahi nya yang berdenyut karena di lempari Jeongwoo dengan pena. dia kemudian tersenyum singkat dan meninggalkan Jeongwoo dengan perasaan aneh.














[don't take mine - hajeongwoo]


to be continued..

don't take mine ! ; hjw. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang