[4] cemburu?

445 43 2
                                    

Pond datang ke pesta ulang tahun sahabatnya, Jane, ia datang bersama saudara sepupunya.

"Woi Pond!"

Pond menoleh dan melihat teman sebangkunya saat SMA

"Nanon?!. apa kabar lo?" tanya Pond dengan senyum di wajahnya

"Kabar gue baik, lo sendiri gimana?"

"Baik juga"

"Ini?..."

"Oiya, ini BimBeam sepupu gue"

"Oh sepupu, gue kira pacar lo"

Setelah berbincang singkat, Nanon teringat kalau tadi ia sedang di tunggu oleh temannya

"Pond gue pulang duluan ya udah di tungguin sama temen gue"

"Iya non hati-hati"

Nanon meninggalkan Pond dan BimBeam di tengah keramaian

"Pond"

"Apaan?"

"Gue tunggu di sini aja deh, males banget kalo nanti ketemu temen-temen lo yang lain"

"Yaudah, gue mau cari Jane dulu, kalo nanti lo pindah tempat kabarin gue"

"Iyaaaa, udah sana pergi"

Setelah melihat Pond mulai menjauh, BimBeam pergi menghampiri salah satu pria yang sejak tadi ia perhatikan

Alasan sebenarnya BimBeam tidak mau ikut Pond adalah, ia ingin berkenalan dengan pria-pria tampan yang ada di pesta itu.

Pond bertemu dengan si pemilik acara, ia sempat tidak sadar kalau itu adalah sahabatnya, sekarang Jane terlihat lebih cantik

"Jane?"

"POND?! HAII POND!!!!" Jane memeluk erat Pond

Setelah melepas pelukannya Jane terlihat kebingungan, ia sedang mencari seseorang

"Phuwin mana?"

Pond yang sedang sibuk memilih minuman, pura-pura tidak mendengar pertanyaan Jane.

Phuwin datang dengan sangat terburu-buru, ia hampir saja tidak jadi datang ke pesta ulang tahun Jane karena temannya meminta bantuan untuk menyelesaikan tugasnya

"JANE!!!!" teriak Phuwin sambil berlari menghampiri Jane

"HAI PHUWIN!!"

"Jane sorry kalo gue telat, tadi huh... Tadi tuhh... Huh..." karena terus berlari nafas Phuwin jadi tidak teratur

"Iya iya gapapa, lo gak telat kok"

Jane mencoba membantu Phuwin untuk mengatur nafasnya

"Lo gak sama Dunk, Phu?"

"Dunk sakit"

"HAH?! TERUS DIA SENDIRIAN?!"

"Enggak, tadi ada Joong yang temenin dia"

Jane merasa sedikit lega saat tau kalau Dunk tidak sendirian saat dirinya sakit

Harusnya Phuwin pergi bersama Dunk, tapi karena Dunk merasa tidak enak badan, akhirnya Phuwin meminta Dew untuk menemaninya.

Pond melihat Phuwin sedang asik berbincang dengan seseorang, bahkan Phuwin terlihat selalu tersenyum kepada lawan bicaranya

'Sok akrab banget. dia siapa sih?' tanya Pond pada dirinya sendiri

Dari kejauhan Pond terus memperhatikan Phuwin dengan pria yang sepertinya bukan teman SMA nya

"Lo kenal cowo itu gak Jane?"

"Hah, yang mana?"

"Itu yang sama Phuwin" Pond mengarahkan jari telunjuknya

"Gak kenal, mungkin itu temennya Phuwin"

Pond melirik sebentar ke arah Jane lalu kembali memperhatikan Phuwin

"Mungkin juga pacarnya"

"Maksud lo?!"

"Ya siapa tau Phuwin udah move on dari lo, terus dia ke sini bareng pacarnya"

Jane menjelaskan dengan santai, berbeda dengan Pond yang mendengar perkataan Jane, wajahnya jauh dari kata santai

"Mau kemana lo?" Jane bertanya karena tiba-tiba Pond berdiri dari kursinya

"Pegel duduk terus, mau cari angin".

Pond bingung dengan perasaanya, ia ingin sekali menghampiri Phuwin dan langsung bertanya, ada hubungan apa Phuwin dengan pria itu

Tapi setelah ia pikirkan kembali, sepertinya pertanyaan Pond tidak terlalu penting

Hubungannya dengan Phuwin sudah selesai, Phuwin bisa bebas ingin dekat dengan siapa saja, dan Pond tidak berhak untuk cemburu.

Pond kembali melihat mantan kekasihnya, malam ini Phuwin terlalu banyak minum,

Pria yang sejak tadi terus bersama Phuwin, mengelus kedua pipi Phuwin dan memberikan ciuman singkat tepat di bibir, merasa sudah tidak tahan melihat kejadian itu Pond dengan cepat berjalan menghampiri mereka

"PHUWIN!!"

"Eh, Pond?.."

Tanpa banyak bicara Pond menarik tangan Phuwin, Phuwin yang kebingungan hanya pasrah saat di tarik

"Lo siapa sih?!!" tanya Pond dengan nada membentak

"Dew, gue temennya Phuwin"

Karena terlalu banyak minum, kepala Phuwin terasa sakit, ia pun bersandar di bahu Pond

"Gue aja yang bawa Phuwin pulang"

Baru saja ingin melangkah, pergelangan tangan Pond di tahan oleh Dew

"Lo siapa?!"

Pond melepas kasar genggaman Dew, dan langsung merangkul Phuwin

"Pacar Phuwin".

Pond membawa Phuwin ke apartemen nya, sesampainya mereka di unit apartemen Pond, ia terus menatap wajah Phuwin

di sofa Pond mengacak rambutnya frustasi, ia kesal dengan seseorang yang baru saja mengambil kesempatan untuk mencium Phuwin.

Pond melihat wajah tidak berdaya Phuwin, pipi nya memerah, serta tatapan matanya yang sayu membuat jantung Pond berdegup lebih kencang dari sebelumnya

Tanpa sadar jari Pond mulai meraba setiap lekukan bibir Phuwin, mata nya kembali menatap Phuwin intens

Perlahan ia menempelkan bibirnya pada bibir Phuwin, entah apa yang ada di pikiran Pond, yang jelas saat ini Pond merasakan bibir Phuwin sangat lembut dan kenyal.

Keduanya mulai menyamankan posisi mereka, Phuwin juga seperti tidak ragu untuk mengizinkan Pond memperdalam ciumannya, sekarang tidak hanya saling menempelkan tapi Pond juga melumat bibir Phuwin

Tangan Pond membuka kancing baju Phuwin satu persatu dan melemparkan kemejanya ke lantai, Pond memberhentikan ciumannya

Ia beralih mencium tubuh Phuwin dan tak lupa juga meninggalkan bekas di setiap tempat yang ia cium.

Phuwin meremas pelan rambut Pond, wajahnya juga terlihat seakan meminta untuk berhenti

Pond yang sadar dengan hal itu, langsung menutupi tubuh Phuwin dengan kemeja yang tadi sempat ia lempar ke lantai, ia hanya membalutnya asal

"Maaf..." bisik Pond tepat di telinga Phuwin,

Pond memeluk erat tubuh mungil itu dan sesekali ia mencium wajah Phuwin yang masih terus memerah.

Stuck With You [PondPhuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang