Chapter 15

251 30 3
                                    

HEPI 5K+ RIDERS, MWA MWA😘

"Aku akan pergi ke Jepang, aku berjanji akan selalu mengabari mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan pergi ke Jepang, aku berjanji akan selalu mengabari mu. Dan jangan menyusulku, aku tak ingin kau bahaya." Ucap seorang perempuan kepada satu satu nya adiknya sambil mengelus kepala nya.

"Eric, tolong jaga adikku. Aku mempercayakan semua kepadamu." Kemudian Perempuan tersebut menaiki helikopter nya dan pergi melesat jauh.

Selama teratur, kakaknya mengirimi gadis kecil berusia 9 tahun itu surat, hingga saat umurnya berusia 11 tahun, bertepatan satu tahun surat surat yang dikirim kakak perempuan nya selama teratur tidak sampai ke tangannya lagi.

"Sudah aku putuskan, aku akan menyusul Kak Feyna ke Jepang!"

[Name] POV

"Kira kira Kak Feyna marah ngga ya aku menyusul nya kesini hingga aku bergabung dengan regu rembulan iblis? Sebenarnya salahnya sendiri tidak menghubungi ku selama setahun lebih." Gumamku kepada diriku sendiri, angin berhembus lembut di sekitar rambut ku. Kemudian aku menatap amplop yang ada di tanganku, aku bahkan belum membukanya dari tadi pagi.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka amplop itu, dengan cap lambang keluarga Hiiragi di suratnya, aku yakin itu panggilan resmi. Sebenarnya surat ini sudah ada di meja kamarku ku saat aku terbangun.

"Permintaan yang aneh.." Aku memasukkan surat itu ke dalam amplop nya lagi kemudian pergi menuju ke tempat dimana mereka menyuruh ku menemuinya.

Saat dalam perjalanan menuju ke tempat tersebut, aku bertemu Letkol Guren. Kami hanya bertatapan mata sebentar.

"Kau kelihatan tergesa gesa. Apa kau dikejar anjing?" Ledek Letkol Guren kepadaku, harusnya ia tahu kalau sekarang waktunya bukan untuk bermain main.

"Tidak Letkol, aku dikejar oleh sesuatu yang harusnya tidak mengejar ku." Aku menunjukkan amplop surat ini kepadanya. Kemudian dia mengusap beberapa helai rambutnya ke belakang.

"Yah, seharusnya mereka tinggal memanggil mu saja langsung. Tidak perlu pakek surat suratan begitu."

"Ya manaku tahu. Sudahlah, lebih baik aku menemui mereka." Kemudian aku berjalan meninggalkan nya

"Dan kau sudah mendapatkan daftar yang kau mau?" Aku berhenti sejenak, kemudian aku menjawab, "biarlah urusanku menjadi urusanku, bukan urusanmu." Kemudian aku beranjak pergi lagi.

"Sepertinya tidak perlu mengetuk pintu lagi kan?" Aku membuka pintu ruangan itu, gelap. Aku tak bisa menyangka apa yang mau mereka lakukan kepadaku.

Dengan siap siaga, aku menaruh tanganku di belakang tubuhku. Disana aku bisa langsung mengeluarkan sabitku. Kemudian aku sadar..

SRING

Satu pedang melesat ke arahku, dan sabitku menangkisnya. Namun tak hanya itu, beberapa pedang juga melesat ke arah ku. Trik bodoh, memangnya aku akan terkecoh lagi untuk kedua kalinya dalam trik ini?

𝐜𝐚𝐧 𝐰𝐞? ; owari no seraph [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang