Charlie Wade Bab 3601 - 3800

Bab 3615

Oleh sebab itu, ia bertanya pada dirinya sendiri di dalam hatinya, 'Pria Oskia itu sepertinya benar. Kenapa dia harus menghabiskan begitu banyak waktu dan lima puluh ribu dolar hanya untuk mengatakan banyak omong kosong padaku?'

Setelah ragu-ragu sejenak, ia buru-buru berbalik.

Melihat bahwa seorang staf akan mengambil tempat sampah, ia berkata dengan tergesa-gesa, "Berhenti! Letakkan tempat sampah itu!"

Staf itu bertanya dengan heran, "Tuan Smith... Anda... Ada apa dengan Anda?"

Jameson berjalan ke arahnya, mengambil tempat sampah dari tangannya, lalu mengeluarkan kotak Pil Pemulihan Apothecary, kemudian berbalik dan meninggalkan restoran dengan membawa kotak obat.

Di luar restoran saat ini, Liam tidak lagi terlihat.

Beberapa menit yang lalu, Liam naik taksi dan pergi ke hotel yang sudah dipesan di pusat kota Washington.

Ia tahu dalam hatinya bahwa orang seperti Jameson yang sangat keras kepala tidak akan bisa mendapatkannya.

Karena itu, ia harus segera menemukan cara untuk mengimplementasikan rencana kedua Charlie.

Yaitu, mencari cara untuk menemukan bintang terkenal di AS yang menderita kanker.

Di dalam taksi menuju hotel, ia mulai mencari informasi yang relevan di ponselnya, berharap menemukan objek tes narkoba yang paling cocok.

Sambil mencarinya, ia masih kesal dengan sikap Jameson barusan. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berbisik, 'Orang ini benar-benar membuatku penasaran. Ia bahkan tidak percaya pada obat ajaib yang dibuat oleh Master Wade. Aku terbang lebih dari sepuluh ribu kilometer untuk memberinya keberuntungan yang diimpikan banyak orang, tapi dia tidak menginginkannya. Aku benar-benar tidak tahu apa yang akan dia sesali di masa depan...'

Pada saat yang sama, Jameson sudah berada di mobilnya. Ia tidak segera menyalakan mobil, melainkan menggenggam kotak Pil Pemulihan Apothecary di tangannya dan memeriksanya berulang kali.

Karena ia tidak bisa melihat wujud pilnya, ia membuka kotak obat dan menemukan bahwa di dalamnya terdapat selembar obat. Melalui bahan transparan, ia bisa melihat bahwa terdapat tujuh pil hitam dan bulat di dalamnya.

Ia tanpa sadar mengeluarkan salah satu pil dari lembaran. Saat aluminium foil disobek, aroma ramuan yang kuat kemudian menghambur keluar darinya.

Jameson terkejut dengan aromanya, namun ia bergumam, 'Aroma ini begitu tajam, apakah ada esensi atau zat aromatik yang ditambahkan ke dalamnya?!'

Memikirkan hal ini, ia tidak bisa menahan kekecewaan. Ia menghela nafas dan meletakkan obat di kursi samping, kemudian bergegas ke rumah sakit.

Pada saat ia tiba di rumah sakit, istrinya sedang duduk di luar bangsal ICU dan menangis. Melalui jendela kaca besar, Jameson bisa melihat putranya terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang di sekujur tubuhnya.

Ketika putrinya yang berusia delapan tahun melihat Jameson telah kembali, ia memeluk Jameson dan bertanya, "Ayah, apa kakakku sekarat?"

Jameson segera menghibur, "Jangan berpikir seperti itu, kakakmu tidak akan mati."

Saat mengatakan ini, ia sendiri sebenarnya tidak bisa menahan rasa sakit di hidungnya.

Segera setelah itu, ia melihat bahwa putranya di bangsal sebenarnya sedang menggunakan ventilator.

Meski kondisi putranya relatif serius, tidak ada masalah besar pada sistem pernapasannya sehingga tidak ada urgensi untuk membutuhkan ventilator.

Apalagi, putranya pingsan karena pendengarannya yang tuli sebelum Jameson pergi. Dokter telah menyuntiknya dengan obat penenang dalam dosis yang aman, dan Jameson pergi setelah putranya tertidur. Jadi, ia tidak mengerti mengapa anak itu harus menggunakan ventilator saat ia tertidur.

Oleh karena itu, ia segera bertanya kepada istrinya, "Jenny, kenapa Jimmy menggunakan ventilator?"

Istrinya, Jenny Smith, tersedak dan berkata, "Dokter mengatakan bahwa fungsi fisiknya menurun sangat cepat, dan kadar oksigen di dalam darahnya menurun, jadi dia membutuhkan ventilator."

Saat berkata, ia tidak bisa menahannya dan berkata dengan air mata, "Jameson... Dokter mengatakan bahwa Jimmy mungkin tidak punya banyak waktu..."