Bab IV Midlander : Ch-6

72 76 37
                                    

Ada begitu banyak broken word dan kesalahan prespektip mohon di maklumi

Selamat membaca dan jangan lupa tinggal kan vote

Setelah berjalan beberapa saat steve dan yuda pun akhirnya keluar dari menara itu, rembulan sudah menerangi jalan pada midlander yang tertutup salju.

"tidak terasa sudah tengah malam." kata yuda sambil melihat kearah langit dengan hiasan rembulan malam.

dengan suasana yang begitu tenang, mereka berjalan berdampingan sampai melewati sebuah tempat sampah.

"bajingan ashborn itu menahan adikku." kata steve sambil kembali menedangi tempat sampah yang mereka lewati.

"apa yang kau katakan, bukan nya dia orang yang baik?" kata yuda.

"kita tidak boleh naif yuda, siapa saja bisa jadi musuh kita saat ini." steve pun melanjutkan jalan nya.

*

*

Setelah beberapa saat mereka kembali melewati black zone yang tadi pertama lewati, pada malam itu sudah sangat banyak orang- orang yang berada disana, steve pun memakai tuduk kepalanya agar tidak dikenali oleh siapapun yang berada disana dan yuda yang melihantnya pun mengikutinya, saat mereka berjalan melewati kerumunan orang, seketika.

"tuan." 

sebuah suara keluar dari kepala yuda seperti ada yang memanggilnya entah dari mana, yuda pun berhenti di depan sebuah toko yang begitu megah.

"hei apa yang kau lakukan kita harus segera kembali." kata steve meneriaki yuda yang terdiam sendiri.

"apa boleh kita mampir ke tempat itu." kata yuda sambil menunjuk sebuah bangunan di depan nya, steve pun ikut melihat kearah gedung itu.

'Rumah budak?." kata steve

"Rumah budak?." balas yuda dengan kaget. 

Steve yang melihat teman nya kaget juga itu pun memasang wajah yang bahkan lebih binggung.

"kau ini tidak bisa baca tulis ya?, jelas- jelas tulisan disana itu Rumah budak." kata steve

"anak babik, aku tahu itu tulisan nya rumah budak, tapi apa itu rumah budak tolol." balas yuda.

"ya tempat membeli budak, memang nya ada apa?." kata steve

"entah lah , seperti aku punya perasaan terpanggil dari sana." kata yuda

"oh mungkin saja dulu kau renkarnasi budak pekerja, makanya kau terpanggil oleh aura rumah budak." balas steve sambil tertawa, 

yuda yang mendengar itu terlihat kesal dan berjalan masuk kedalam bangunan itu.

Saat sampai di dalam mereka tiba- tiba disambut oleh seorang wanita mengunakan gaun ketat dengan topi penyihir yang begitu besar.

"selamat datang di rumah budak kami, ada yang bisa saya bantu........ Pangeran ketiga?." kata wanita itu sambil memberi hormat pada steve, steve yang mendengar itu membuka tudung nya.

"tidak ku sangka kau mengenali ku." kata steve.

"maka begitu kurang ajarnya lah aku jika tidak mengenali pangeran kerajaan nya sendiri." lanjut wanita itu.

"lalu ada urusan apa kah anda kemari tuan muda?" kata wanita itu.

"bukan aku yang punya urusan, tapi teman ku satu ini." kata steve sambil menepuk pundak yuda yang berada disamping nya.

Wanita itu pun menatap yuda dari atas sampai bawah, dan kemudian tersenyum padanya.

"apa yang anda perlukan tuan?" tanya wanita itu.

Vybrannyy : The World Named Dol EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang