Sipnosis

450 20 5
                                    

Sejujurnya, aku tidak punya teman. Aku bisa bicara dengan banyak orang, tapi tidak ada seorangpun dari mereka yang bisa aku anggap teman. Teman secara sebenarnya, kau tahu. Sekarang, aku hanya duduk di depan laptop di kamar, dan menahan tangis. Aku tidak ingin punya teman, tapi hari ini aku sedih. Aku merasa bahkan, keluargaku sendir mengganggapku sebagai kegagalan, aku tidak bisa menjadi seseorang yang mereka inginkan. Aku tidak bisa mendapatkan nilai yang bagus, dan aku tidak bisa menjadi anak baik-baik yang mereka inginkan. Belum lagi, kejadian beberapa hari yang lalu. Usaha mereka agar aku menjadi seperti yang mereka inginkan. Bayangkanlah aku sebagai biskuit, yang sudah retak, dan mereka hanya mematahkannya. Semakin hari aku tinggal serpihan. Aku tidak tahu apa yang tersisa dari diriku sekarang. Aku tidak lagi menemukan motivasi hidup, semuanya tidak lagi ada artinya. Yang tadinya hal itu membantuku untuk bangun setiap paginya, yang tadinya hal itu membantuku membangun sedikit semangat, sekarang hanya menjadi kata-kata kosong lainnya. Hari ini, aku butuh waktu untuk menenangkan diri. Rasanya, aku mulai mengerti bagaimana rasanya menjadi orang yang selalu ditolak.

SelbstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang