Part Dua

390 52 2
                                    

•••

"besok aku libur kan?" Abian membuka suara, melirik sebentar ke samping kirinya.

"Hmm" Auric menggumam panjang, tangannya dengan cepat mengambil ponselnya untuk memastikan jadwal kegiatan Abian besok. "pagi kosong, siang juga kosong. Sore ada satu kegiatan, photoshoot buat Sir John, kayaknya gak lama sih. Paling cuma dua jam. Malemnya kosong"

Auric mematikan ponselnya setelah ia selesai membaca cepat rentetan jadwal Abian seminggu ini.

Kepalanya lalu menoleh, menatap Abian yang tengah fokus pada jalanan di depannya.

"Kamu capek ya?" Auric bertanya pelan, tangannya kini bergerak untuk mengusap pipi halus Abian, memperhatikan betapa gelapnya kantung mata Abian sekarang.

Minggu ini memang minggu yang cukup sibuk bagi Abian. Selain kegiatan shooting, Abian cukup banyak datang ke acara yang diadakan beberapa rekan kerjanya.

"sedikit" Jawab Abian, menyempatkan untuk melihat wajah Auric sebentar sebelum kembali memfokuskan diri pada kemudi.

"gantian aja ya? Biar aku yang bawa, Bi"

"dikit lagi juga nyampe. Udah kamu duduk diem aja disitu, yang"

"biar kamu tidur dulu, lumayan lima belas menit"

Abian menggeleng pelan.

"kamu nginep kan?"

"kamu mau aku nginep?" Auric bertanya dengan tubuh yang ia dekatkan pada Abian.

"iya?"

Auric tersenyum, kembali memundurkan tubuhnya.

"tapi langsung tidur ya, Bi? Kita sama-sama capek"

Auric menutup kalimatnya bertepatan dengan lampu lalu lintas yang berganti menjadi merah. Abian mendekatkan dirinya pada Auric, wajahnya sudah sangat dekat dengan wajah yang lebih kecil. Kecupan kecil Auric terima tepat di hidungnya.

"emang kamu mau aku ngapain selain tidur?" Abian menggoda Auric! Kedua Alisnya ia gerakkan naik turun dengan senyum miring.

Auric mendelik, tangannya mendorong pelan tubuh besar Abian, membuat senyum Abian terkembang sempurna.

"brisik"

•••

Agensi pagi ini cukup sibuk. Hampir setengah karyawan yang ada, berlalu lalang dengan lembaran kertas di tangan kiri, dan ponsel ditangan kanan yang didekatkan pada telinga.

Agensi pagi ini bukan cukup sibuk, tapi sangat sibuk. Alasannya belum diketahui oleh Auric yang baru saja datang dengan secangkir kopi di tangan kanannya.

Satu tumpukan kertas tidak terlalu tebal mendarat cukup keras di meja Auric, saat Auric baru saja duduk dan meletakkan beberapa bawaannya.

Pelaku yang melakukannya adalah Mbak Ratna, pemilik agensi tempat Abian bernaung. Auric membaca cepat lembaran pertama yang berisi sebuah artikel dari portal berita showbiz kenamaan Indonesia.

Kini, Auric mengerti kenapa agensi sangat sibuk pagi ini.

Berita kencan Abian dan Alea Ananta tiba-tiba saja tersebar, lagi.

"udah ketiga kali, Ric"

Ucapan Mbak Ratna membuat Auric meringis. Merasa gagal lagi melindungi artisnya dari berita-berita seperti ini.

Bina, rekan kerjanya, mendekati Auric dan Mbak Ratna, membawa berita yang membuat Auric lagi-lagi meringis.

"Agensi Alea nolak buat bantah beritanya. Mereka milih buat diem sampe media berhenti sendiri"

"lagi?" Mbak Ratna mendesah lelah.

Ini sudah ketiga kali Abian mendapat berita kencan dengan Alea Ananta, dan sudah ketiga kali juga, agensi Alea menolak untuk membantah berita kencan artisnya.

Auric kini sibuk membuka lembaran salinan berita yang Mbak Ratna bawa. Membaca dengan cepat sembari melihat beberapa foto yang membuat media berani menyimpulkan jika Abian dan Alea tengah berkencan.

"foto yang media pake buat bukti kencan ini gak bener, di semua foto ini aku ada di sana, Mbak. Kebanyakan fotonya pas Abian sama Alea ketemu buat bahas project buat ulang tahun dhtv" ucap Auric yang mendapat atensi penuh dari Mbak Ratna dan Bina.

"panggil Abian kesini deh, Ric. Gue pusing banget" Mbak Ratna memutuskan untuk pergi dari meja Auric. Baru beberapa langkah, tubuhnya kembali berputar menghadap Auric. " Kalo dia udah sampe, suruh dia ke ruangan gue, lo juga ya, Ric"

"oke, Mbak"

Mbak Ratna kini benar-benar menghilang dari pandangan Auric dan Bina yang sekarang sedang beradu tatap.

"menurut lo, Abian sama Alea ini beneran pacaran gak sih? Soalnya agensi si Alea ini kekeuh banget gak mau klarif apapun. Kayak aneh gak sih, Ric?"

Auric hanya diam. Memikirkan apa langkah yang akan Abian lakukan selanjutnya. Berita seperti ini pasti akan terus menyebar, walaupun agensinya sudah berkali-kali membantah, jika agensi Alea tetap diam.

"menurut gue sih, Abian sama Alea emang pacaran. Mungkin si Abian takut bilang ke agensi karena dia baru naik. Iya gak sih?"

Auric tidak menjawab.

Auric tidak menjawab karena ia tahu apa yang dikatakan Bina adalah salah. Kekasih Abian itu Auric, dan Auric sangat mempercayai Abian.

Walaupun tidak ada yang tahu tentang hubungan Abian dan Auric, tapi Auric yakin, Abian tidak akan berbuat demikian.

•••

CATCH ME ; hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang