1

43 1 0
                                    

Jia mematikan mesin cup milkshake-nya yang sudah tidak lagi dipakai. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kedai ini dia buka sendiri dari hasil kerja kerasnya. Walau kecil, lumayan cukup untuk membiayai hidupnya. Pemilihan tempat yang strategis membuat kedainya cukup ramai dikunjungi orang. 

Dia dibantu oleh adiknya. Jaerim masih duduk di bangku SMA angkatan kedua. Sejujurnya, Jia tidak tega melihat adiknya yang harus membagi waktu untuk belajar dan membantunya. Tapi, adiknya tetap bersikeras membantu dan mengatakan bahwa dia tidak terganggu dengan hal itu. 

Jia hanya mempekerjakan 2 orang, tak lain adalah adiknya sendiri, Jaerim, dan satu pegawai perempuan lain. Jia belum memiliki pekerjaan yang tetap setelah lulus kuliah beberapa bulan lalu. Dia hanya menjaga kedainya. Rasanya, uang hasil kedai itu lebih dari cukup.

Selain adik, dia juga memiliki teman laki-laki yang dekat dengannya sejak kuliah. Tapi, setiap kali datang ke kedainya, seringkali dia dalam kondisi setengah sadar.

"Kamu mau putus denganku? Ya sudah, kita akhiri saat ini juga! Hubungan kita berakhir, Lee Nara. Kamu hanya membutuhkan hartaku, bukan aku!" Bentaknya pada sebuah ponsel yang menempel di telinga.

Jia hanya menatap dari jauh temannya itu dari balik dinding kaca kedai. Pria itu memutus sambungan dan memasuki kedai milik Jia. Jia menuangkan milkshake rasa stroberi pada gelas kaca. Langkahnya menuntun untuk mengarah pada temannya. Pria yang sudah meneguk satu kaleng bir itu sudah duduk di kursi kedainya. Satu gelas milkshake stroberi tersodor di depannya.

"Minumlah dan berhenti mabuk! Lebih baik kamu minum milkshake itu daripada alkohol."

Taehyung melirik sedikit ke arah teman dekatnya. Terlihat perempuan itu menunggu dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Taehyung perlahan menarik gelas yang berada tepat di depannya, "Terima kasih." 

-

Di lain waktu.

"Haah, aku putus dengan Han Dami." Ucapnya tiba-tiba.

"Kamu emang gak pantas untuk dipertahankan."

"Aku yang memutuskannya."

"Oh, terserah kamu saja."

"Kamu gak bertanya kenapa aku memutuskannya?"

"Karena itu gak penting bagiku, Tuan Kim."

-

Setelah 1 bulan berlalu.

"Kenapa aku harus bertemu dengan wanita yang suka menuntut?"

"Siapa yang kamu maksud?"

"Jung Siyeon." Jawabnya singkat. "Jia, kenapa wanita hanya memandang fisik dan hartaku?"

"Karena itu yang mereka butuhkan."

-

Beberapa hari kemudian.

"Aku putus lagi. Dia sangat manja. Dia selalu memintaku untuk memberi kabar. Aku kan juga butuh waktu sendiri."

"Shin Bona? Dia terlihat wanita yang baik. Tapi, dia membutuhkan perhatianmu. Kamu juga harus sadar! Kamu kekasihnya. Bukannya itu bare minimum dalam suatu hubungan?"

"Kamu salah menebaknya. Dia seperti anak kecil. Notifikasiku penuh dengan pertanyaan tidak penting darinya. Aku dimana, aku sudah makan atau belum, apa aku sibuk, apa yang kukerjakan. Setiap hari."

"Kamu bodoh, Taehyung. Dia hanya ingin memperhatikanmu. Seperti ini malah kamu lepas?"

"Aku tidak benar-benar mencintainya. Dan seperti yang kubilang, dia manja. Dia juga sering meminta untuk dibelikan barang mewah."

Accident || KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang