4

19 0 0
                                    

Taehyung melangkah cepat menuju kedai. Mencari keberadaan Jaerim dan nekat menuju pantry tanpa izin. Dua orang pegawai perempuan yang direkrut oleh Jaerim dan Gyuri tidak bisa menahannya saat Taehyung melemparkan tatapan tajam pada mereka.  

"Jaerim, ada yang perlu kita bicarakan."

"Apa lagi? Kau mencari kakakku? Sudah kukatakan dia sudah pindah dari sini dan mencari suasana baru untuk bekerja."

"Tidak mungkin, dia pasti punya alasan dibalik semua ini. Katakan padaku ada apa?!" Bentak Taehyung yang tidak membuat Jaerim bergetar. Jaerim sudah terlalu muak dengan Taehyung.

Jaerim memperhatikan sekitarnya. Tampak 2 pegawai baru dan Gyuri menatapnya. Jaerim kembali mengarah pada pria yang selama ini dikaguminya sebagai kakak yang penyayang. Namun, hal itu seketika hancur saat mendengar ucapan Jia malam itu.

"Kita bicara di ruang kakakku."

Taehyung mengekor Jaerim untuk melangkah ke ruangan yang Jia tempati dulu. Kini ruangan itu ditempati oleh Jaerim dan Gyuri. Taehyung masuk terlebih dahulu diikuti Jaerim yang menutup pintu di belakangnya.

Tanpa aba-aba, saat Taehyung menghadapnya, Jaerim melayangkan tamparan keras pada pria di hadapannya dengan butiran air mata yang menetes.

"BRENGSEK!"

Taehyung memegangi pipi kirinya. Terasa panas dan kebas. Dia berusaha menangkap hal yang baru saja terjadi padanya. "Kenapa kau menamparku?"

"Aku lega karena sudah menamparmu, oppa. SUDAH KUKATAKAN KAU BRENGSEK. BENAR KATA JIA EONNI KALAU KAU ADALAH BAJINGAN!"

Taehyung hampir melangkahkan kakinya ke belakang saat Jaerim membentaknya. Selama ini dia mengenal Jaerim sebagai adik kecil yang penurut, lugu, dan menggemaskan. Kenapa tiba-tiba dia berkata kasar seperti ini.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak paham."

"KAU MEMBUAT KAKAKKU HAMIL, SIALAN!" Bentak Jaerim berapi-api sambil mendorong kuat pria di depannya. Taehyung hampir saja terhuyung ke belakang jika saja tidak menahan tangan Jaerim.

"A-apa? Jia hamil? Dia hamil anakku?"

"Iya, bodoh! Karena itu dia pergi dari sini! Dia menghindarimu apalagi kau kembali pada mantanmu itu." Jaerim masih tidak bisa menyembunyikan air matanya."Kau sudah melakukannya dengan Jia eonni, kan? Kau menghancurkan masa depannya!"

"Jaerim, tolong maafkan aku." Taehyung kini berlutut dan memegangi kedua tangan gadis itu dengan mata berkaca-kaca. "A-Aku tidak pernah membayangkan jika malam itu akan membuat Jia menderita. Bahkan, sampai m-mengandung anakku. Jika kau memberitahukan semuanya dari awal aku sudah pasti mencarinya. Aku akan bertanggung jawab."

"Tapi kau balikan dengan Hyeri eonni. Apa yang kau mau, oppa? Kau menginginkan semua wanita?"

"Aku tidak balikan dengannya sama sekali sekalipun dia merengek padaku!"

"Lalu wajah apa yang kau tunjukkan pada kakakku saat itu, hah? Kau terlihat sangat bahagia, oppa."

Taehyung berdiri, melepaskan genggaman tangannya pada Gyuri, "Itu karena aku ingin melihat kakakmu cemburu padaku. Karena selama ini aku mencintai kakakmu! Dan aku tahu kakakmu juga pasti mencintaiku. Aku mencoba menepisnya tapi aku tidak bisa! Tapi, dia sama sekali tidak melihat ke arahku. Aku terlalu pengecut karena tidak bisa mengatakannya. Dan aku menyerah, aku memilih untuk tidak bermain-main dengan wanita lagi." 

"Gwangju, Distrik Nam-gu, Chilseok-dong. Aku tidak akan memberitahu alamat lengkapnya. Jika oppa bersungguh-sungguh, kau pasti akan menemukannya."

Accident || KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang