part 41

3.8K 207 8
                                    

Happy reading everyone

_______

Bencana Nakamoto II

_______

Yuta sudah berhasil memasuki ruang bawah tanah tempat Naeun menyembunyikan Jaehyun dan Beomgyu

Beomgyu tidak sadarkan diri dan Naeun sibuk dengan Jaehyun

Dia harus mencari akal agar beberapa pengawal ini pergi dari sana

Dengan sengaja dia menembak kaca di  ruangan tersebut agar perhatian mereka teralihkan

Benar saja mereka langsung keluar untuk memeriksa

Yuta dengan terampil menembak kepala orang-orang itu

Ia tak lupa untuk melindungi dirinya sendiri

Jaehyun dan Naeun juga mendengar keributan tersebut

Naeun memerintahkan beberapa orang lagi untuk memeriksa

Yuta terjebak dalam keadaan sulit

“Sialan mereka terlalu banyak” gumamnya kesal

Naeun tidak bisa menunggu lagi, dia memerintahkan dua orang yang tersisa untuk menahan Jaehyun

Ia berusaha menyuntikkan obat itu ke Jaehyun

Jaehyun memberontak dengan keras

“Jaehyun mengertilah aku melakukan semua ini untuk kita”

“GILA” umpat Jaehyun

Tak lama Mark, Hendery dan dan Dejun bergabung bersama Yuta sementara Johnny masih mengatasi pengawal Naeun yang lain

Naeun berada dalam posisi sulit

Jaehyun berhasil melepaskan dirinya setelah sekian lama. Ia mengambil salah satu pistol dan menembakkan nya ke arah Naeun

"JAEHYUN” Naeun menggeram marah

Suasana mencapai puncaknya

“MARK SELAMATKAN BEOMGYU” Jaehyun masih berurusan dengan Naeun

Mark menoleh lalu mengangguk kecil

Dia perlahan mendekati penjara tempat Beomgyu disekap

“MARK”

Hendery memanggil namanya ketika sebuah peluru mendekatinya dengan kecepatan tinggi

Semburan darah membasahi tanah

Wajah Mark dinodai darah

Bukan darahnya namun milik seseorang yang telah melindunginya

“DEJUN” Suara Yuta dan Hendery histeris bersamaan

Ya itu darah milik Dejun

Mark menatap nanar Dejun

Naeun tak peduli jika ia salah sasaran, dia terus menembak ke sembarang arah

Dan sialnya satu peluru mendarat di tubuh Yuta saat pria itu akan mendekati putra sulungnya

"YUTA" itu suara Jaehyun melihat Yuta yang terbaring lemah

Hendery menghampiri Dejun

“Jun, jangan tutup matamu aku mohon” Hendery gemetar mencoba menghentikan darah yang keluar dari tubuh Dejun

Mark juga menghampirinya

“M-maaf Hendery”

“A-aku sudah menepati janjiku mark” suara Dejun tersendat ia menatap keduanya

Air mata Hendery mengalir ketika kekasihnya menutup matanya

“Dejun" panggil Mark

“NAKAMOTO DEJUN BUKA MATAMU" Hendery meraung frustasi ia mencoba membangunkan Dejun

“DEJUN, AKU MOHON JANGAN TINGGALKAN AKU”

“Dejun” Yuta terbaring lemah pandangannya mulai memudar

Satu kata yang terucap dari bibirnya bersamaan dengan air matanya yang turun membasahi pipinya melihat putranya

Mark juga menangis ia tidak mengharapkan ini, ia tak mau menerima balas budi Dejun dengan cara seperti ini

“INI SEMUA SALAHMU” Hendery menatap Mark nyalang, Mark bisa merasakan kebencian dari mata sahabatnya itu

“JIKA SESUATU TERJADI PADA DEJUN AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN DIRIMU MARK”

Mark tahu itu, dia juga tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri

Semuanya kacau

_______

“Papa” Taeyong menatap orang di depannya

“Sudah lama tidak melihatmu Taeyong ” Taeyong merasa dalam bahaya dengan aura pria tua di depannya

“Aku sudah mengatakannya sejak dulu, pernikahanmu dan Jaehyun tidak akan berhasil”

Pria itu adalah ayah dari Jung Jaehyun, Jung Yunho

Taeyong menggertakan giginya merasa marah

“Apa ini perbuatanmu?” Taeyong menatapnya penuh kebencian

“Jangan salahkan aku, kalian yang tidak mau mendengarkan”

“Naeun adalah kekasih masa kecil Jaehyun dan orang yang aku pilih untuk isti Jaehyun namun Jaehyun lebih memilih dirimu”

Taeyong benar-benar ingin membunuh pria di depannya

“Apa itu Jeno?” Mata Yunho beralih kepada Jeno yang berada dalam pelukannya

“Dia mirip Jaehyun ” gumamnya

Taeyong berusaha menyembunyikan Jeno, ia mempunyai firasat buruk saat melihat senyum Yunho

“Bawa dia” orang-orang dibelakang Yunho segera memisahkan Jeno dari Taeyong dan Jaemin

“APA YANG KALIAN LAKUKAN ” ucap Taeyong marah

“LEPASKAN JENO” Taeyong memberontak saat pengawal Yunho menahannya begitu juga dengan Yangyang dan Jaemin

“ARRRGHHH” itu suara Jaehyun

“Sepertinya Naeun sudah menyelesaikan tugasnya”

“Bereskan semuanya” Yunho membawa Jeno pergi

“LEPASKAN PUTRAKU PA”

“JENO” Taeyong menangis lagi

Semua kebahagiaan direnggut darinya

Semuanya.. 

Suara helikopter itu terbang menjauh, Yunho menyelesaikan semuanya membawa Jaehyun dan Jeno pergi darinya

Menyisakan kekacauan yang tiada habisnya

________

Thanks for reading

______

Aethrala
20 Juli 2022

The Jung'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang