Happy reading everyone
______
Extra Chapter
_______
“Hai bodoh”
“Maaf jika aku baru menemui dirimu”
“Kenapa kau diam saja sekarang?, Biasanya kau yang banyak bicara padaku”
“Apa kau marah padaku?”
Pria itu terus bergumam sendirian
“Setidak nya katakan sesuatu”
“Jung Sungchan”
Orang yang diajak bicara adalah Sungchan
Ah tidak....
Hanya foto nya saja
“Kenapa kau ini sangat bodoh hah?, Apa kau pikir kau ini superhero yang bisa menyelamatkan dunia?”
Pria itu, Huang Renjun menatap sendu foto Sungchan yang tersenyum mengenakan pakaian putih bersih
Di tengah Nisan nya
“Lihat dirimu sekarang, apa kau sudah tenang? Kau bahkan tidak bisa menyelamatkan dirimu sendiri”
Renjun tetap mengoceh sendirian
“Setidaknya katakan sesuatu sebelum kau pergi” gumam Renjun pelan, air matanya lolos begitu saja membasahi mata cantiknya
“Kau mengatakan akan membantuku melupakan si brengsek itu, kenapa tidak menepati janjimu?”
“Benar-benar idiot”
Renjun terus mengoceh tanpa peduli dengan sekitarnya
Bahkan tak sadar seseorang mendekat, dengan bunga lily putih di tangannya
Pria itu meletakkan bunga yang dibawanya juga di makam Sungchan sebelum menyentuh salib di lehernya dan berdoa
Mereka berdua diam di dalam keheningan
“Maaf”
Pria itu meminta maaf
“Maaf karena gue telat, Jung Sungchan”
Dia memandang Foto Sungchan sebelum mengalihkan perhatian kepada Renjun
“Huang Renjun?”
Renjun mengangguk tanpa semangat
“Guanlin, nama gue Lai Guanlin”
Renjun hanya diam tanpa menjawab membuat pria tinggi itu menghela nafas
“Ayo pulang, kalo Lo sakit, nanti gue dimarahin Sungchan”
___________________
Dua insan mulai menjauh dari sepinya tempat terakhir peristirahatan semua orang
Langit mulai mendung menandakan hujan akan datang, Rintiknya pun mulai jatuh
Sebuah tangkai bunga diletakan diantara bunga-bunga cantik yang mengisi makam itu
Dibandingkan bunga lainnya, satu tangkai bunga tulip kuning itu terlihat sangat menyedihkan
Wajah manis seorang pria berpakaian serba hitam itu terlihat kosong
“Hei, apa kabar?”
“Di sana pasti sangat dingin ya?”
Dia tidak peduli tubuhnya yang mulai basah karena hujan
Setidaknya air matanya akan terhapus olehnya
“Sungchan, aku merindukanmu?”
“Tapi apa ini?”
Bunga yang tadi diletakkan oleh Renjun terhempas jatuh begitu saja
“Maaf, aku tidak bermaksud begitu ” katanya pura-pura menyesal
“Hanya saja, itu merusak pemandangan”
“Ini lebih baik”
“Sungchan, apa kau tahu aku benar-benar membenci mu sekarang”
“Apa kamu sangat peduli padanya?”
“Itu membuat ku muak”
“Lai Guanlin, huh?”
“Apa kamu pikir tidak ada orang yang tahu tentang apa yang kamu lakukan?”
“Kamu benar-benar mencintainya ya? sehingga kamu, bahkan saat tidak bernafas pun masih memikirkan dia? Huang Renjun?”
“Sungchan, aku tidak tahu harus menyebut dirimu polos atau bodoh”
Dia terus saja berceloteh sendiri di makam Sungchan
“Meminta sahabat baikmu untuk menjaga dirinya, mencintainya dan melindunginya dengan baik”
“Apa, Huang Renjun tahu tentang ini?”
“Yah itu tidak mungkin, semua tentang Renjun akan sesuai dengan keinginan mu kan? menikah, punya anak dan bahagia ?”
“Apa aku benar?”
“Lalu bagaimana denganku?”
“Apa sedikit saja kamu pernah memikirkan tentang diriku?”
“Bodohnya diriku, mana mungkin kamu ingat”
“Maaf aku terlalu banyak mengoceh”
“Haruskah aku pergi?”
“Aku tidak akan mengucapkan selamat tinggal”
“Bisakah aku bersamamu?”
“Tentu aku akan segera datang”
Sebuah liontin kecil berbentuk bunga sakura terjatuh dari sakunya
'Nakamoto Shotaro'
______
Sungchan yang penuh dengan kebohongan
Sungchan yang tidak pernah menepati janjinya
Pria itu pergi, tidak ada lagi di dunia ini
Kembalilah Jung Sungchan
Bukankah kau berjanji kepada Renjun membantunya melupakan kakakmu??
Bukankah kau berjanji kepada Shotaro melihatnya berhasil suatu hari nanti ??
Dan bukankah kau berjanji kepada Beomgyu untuk mencuci hal kotor itu bersama-sama?
Kenapa kau pergi sendirian?
Tidakkah kau merasa kesepian?
Bagaimana kau bisa melakukan hal ini kepada mereka??
Selamat Tinggal Jung Sungchan
____
Thanks for reading
_______
Aethrala
20 Juli 2022