"P', Macau pergi ke sekolah dulu"
Pete menghampiri Macau yang berdiri di depan pintu, merapikan kerah Macau sedikit.
"Tidak sarapan dulu?"
"Sudah telat P'. lagian jauh kan dari Rumah sakit ini sekolahnya."
Pete mengangguk paham, tangannya merogoh dompet yang ada di kantong belakangnya, mengeluarkan beberapa Baht uang dan memberikannya.
"P'pete, tidak perlu"
"Gunakanlah, untuk makan pagi dan siang. Sana pergi sekolah"
Pete duduk kembali setelah mendorong Macau keluar. Pete memasukkan beberapa pakaian vegas yang selanjutnya akan dibawa pulang.
Vegas sudah diperbolehkan pulang, semenjak 1 minggu observasi dari dokter-dokter terbaik di rumah sakit ini. Semua alat vitalnya berfungsi semestinya dan dengan beberapa terapi yang dilakukan, Vegas sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya yang terkena peluru.
"Nop, nanti minta tolong diantarkan sampai kamar, kau tahu sendiri rumah keluarga sangat besar, takut lukanya terbuka lagi"
Nop sedikit terheran, bingung kenapa Pete memberitahukan semua ini.
"Obatnya aku masukan di kantong yang ini, nanti ketika pulang mungkin sampai di rumah sekitar jam 3 siang kan? itu saatnya dia minum obat yang dikantong berwarna merah. Tolong diingatkan"
"Khun Pete anda mau pergi kemana?"
"hah? tidak kemana..."
"Kenapa anda berbicara seperti menitipkan Khun Vegas kepada kami."
Pete terdiam, nampaknya pria itu lupa memberitahukan pada Nop tentang keadaannya.
"Aku tidak kemana, aku akan pulang ke kamar yang aku sewa. Jadi untuk urusan Vegas di rumahnya aku akan menitipkan kepadamu."
"Siapa yang mengijinkan?"
Pete menoleh kearah kasur dan matanya melihat Vegas yang kini terduduk, sudah bangun dari pengaruh obat yang diminumnya di pagi hari. Tidak terpungkiri wajah Vegas menunjukkan rasa kesal, dan marah.
"Kenapa kau keras kepala Pete? Kembalilah bersamaku, ke rumah ku, yang akan jadi rumahmu juga nantinya"
"Vegas, aku bukan lagi bagian dari Theerapanyakul, bukan lagi pekerja mereka, tidak pantas rasanya kalau aku--"
"Tapi kau menantu keluarga Theerapanyakul"
Pete menatap kesal, melempar satu bantal kecil yang ada di dekatnya
"Menantu kepalamu"
Vegas bangkit perlahan, Nop bergegas membantu namun tangan vegas mengisyaratkan untuk tidak membantunya, langkah demi langkah mendekat ke arah Pete. Tangan Vegas meraih jemari pajang milik pria dihadapannya, menggenggam erat, mengelusnya dengan ibu jarinya.
"Kembalilah ke Rumah denganku, aku akan mengurus kamar dan mengembalikan uang sewanya padamu"
"Vegas, jangan seperti itu... aku--"
"Pete... aku mohon? Aku dan Macau membutuhkan mu."
Pete tertegun, jika mengingat kembali memang sisi Vegas dan Macau inilah yang membuatnya selalu goyah atas apapun pendiriannya. Tangan Pete yang tidak digenggam mengelus pipi Vegas, matanya mencari keraguan di kedua bola mata Vegas.
"Pete..."
"Hanya sampai kau sembuh, dan bisa kembali bekerja untuk Minor Family"
Vegas tersenyum, untuk saat ini dia puas hanya dengan itu. Menarik wajah manis itu dan mengecup bibirnya, pelan, hanya platonic, Vegas menunjukkan kebahagiaan dan kesenangannya, sementara Pete memejamkan mata, menikmati setiap kecupan yang diberikan Vegas, berusaha agar tidak candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VegasPete Story : Spinoff
FanficSetelah perang saudara selesai, Keluarga Minor kini berpindah kekuasaan. Cerita ini menelitik kisah Vegas, Macau dan Pete yang berusaha kembali berdiri diatas kaki mereka sendiri. ⚠️ TW : BOYSLOVE⚠️ homophobes get away from here Mention of cruelty...