0.hanya daisy

12 5 2
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN

<<<<<0>>>>>
.


.
.
.

Aku mengayuh sepedaku dengan cepat karena aku terlambat bermain dengan teman-teman. Sampai aku tidak melihat ada gadis kecil yang terlihat setahun lebih muda dari umurku menyeberang. Aku pun menabraknya dan anak itu terjatuh, sepedaku oleng lalu aku ikut terjatuh.

"WOY KALO JALAN TUH LIAT-LIAT," teriak gadis kecil berambut sedikit pirang yang memakai baju motif bunga-bunga, gadis yang kutabrak tadi,dia menendang-nendang sepedaku. "EHH SEPEDA GUE JANGAN DITENDANG -TENDANG DONG,"pekikku.

"MAKANYA KALO JALAN TUH LIAT-LIAT BEGO,"bentak gadis kecil itu.

"Lah kan gue naik sepeda, bukan jalan,"ucapku sambil membenarkan posisiku yang awalnya terjatuh menjadi berdiri.

"Ya maksudnya tuh, bawa sepedanya liat-liat dulu."

"Lah emang gue nyolong,suruh liat-liat dulu kalo mau bawa sepeda?!"

"Aduuuhhh, bego apa gimana ya?!, emang susah ya ngomong sama orang bego."

"Lah kan elu yang bego?! kenapa malah ngatain gue?! Ciee ngatain diri sendiri."

"Iiiiiihh kok gitu sih" geram dia dan seperti menahan tangis. "HUWAAAAAA MAAMAAAAA, Azel dikatain bego."tiba-tiba anak itu menangis.

"Lah kok nangis?"

"MAAAMAA HUWAAAA."dia menangis semakin keras.

"Ehh jangan nangis dong, kan cuma bercanda,"ujarku panik, tentu saja aku panik, aku telah membuat seorang gadis kecil menangis.

"HUWAAAAAA MAAAAMAAA."Dia terus saja menangis dan tidak lupa menyebutkan kata mama.

Bagaimana caranya agar anak ini berhenti menangis? aku panik, aku takut jika tiba-tiba peri datang dan mengutukku, karena aku telah membuat seorang gadis kecil menangis, itu yang kupikirkan.

Lalu aku terpikirkan oleh sesuatu, aku berujar pada anak itu, "emm, aku beliin permen, gimana?"

"Beneran?"jawabnya dengan mata berbinar, dan dia berhenti menangis.

Tapi aku baru teringat sesuatu, bahwa aku sekarang tidak membawa uang. "ehehehe gak jadi deh, aku lupa gak bawa uang hehe,"ucapku cengengesan karena merasa tidak enak hati.

"HUWAAAA."tiba-tiba anak itu kembali menangis.

"Ehh.....eumm......eee....."Aku berusaha berpikir bagaimana caranya agar anak itu berhenti menangis, aku kebingungan.

Akhirnya aku terpikirkan sesuatu, aku berpikir tentang taman bunga daisy yang ada didekat sini, yang berada pada bawah bukit didesa tempat kami tinggal, aku berkata pada gadis itu, "gimana kalo kamu aku ajak ketaman bunga? mau gak?"

"Taman bunga?"ucap anak itu sambil mengelap ingusnya.

"Iya,"jawabku.

"Ayok."anak itu bersemangat.

"Tapi berhenti dulu nangisnya,"ujarku.

Lalu anak mengusap-usap matanya, "udah gak nangis kok."

"Hm, ya udah ayok," ajakku pada anak perempuan itu.

Aku menaiki sepedaku."Gadis cengeng, ayo naik!" ujarku pada anak perempuan yang aku panggil gadis cengeng itu.

"Nama aku bukan gadis cengeng, nama aku Hazel!"

Letter To HazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang