Masa kecil

20 4 0
                                    

flashback

Seorang gadis kecil yang masih berusia 7 tahun memiliki rambut yang bisa dikatakan lurus dan ikal anak kecil yang memiliki asal warna kulit yang lumayan putih karna sering keluar bermain jadi menjadi sawo matang

anak kecil itu bernama clarissa awrelya putri dan sering di panggil dengan sebutan rissa atau issa, gadis yang terlahir sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara kakak pertamanya bernama Cania trivanka dan kakak keduanya bernama Erico Athala mereka berasal dari keluarga yang bisa dikatakan berkecukupan

"issa... nak, kamu sudah selesai makan atau belum??papa sama kakak udah nunggu" tanya sang ibu kepada anaknya

"sudah maa, oh iya maa maaf karna issa ga habis sarapannya issa udah kenyang maa" jawab sang anak sambil menunjuk perutnya dan memasang wajah bersalah, lalu si ibu pun menjawab nya dengan senyuman

"gapapa nanti mama yang makan tapi lain kali kalo mau ambil makan secukupnya aja yah nak" mengelus kepala anaknya dan memberikan pengertian kepada anak bungsunya itu

"iyaa maa, makasih mama" sambil mencium pipi sang ibu

"yaudah itu papa dan kakak kakak kamu udah nunggu di depan cepat berangkat gihh nanti telat" sambil menyium kening sang anak

"siap bu ratuu" segera menyalim tangan sang ibu dan bergegas keluar untuk menemui sang ayah

....

Dimobil begitu hening rissa yang bahagia karna semalam di ajak orang tuanya untuk membeli jajanan bersama kakak-kakak nya.

Ditengah perjalanan si ayah membuka pembicaraan "nak menurut kalian apakah motor yang melaju tadi itu menggunakan kecepatan penuh?"

lalu mendengar hal tersebut ketiga anak yang dimaksud pun cepat menggaguk dan menjawab

"iyaa dia ngebutt bangett sampe udah jauh" jawab sang kakak paling tua yang berada duduk di depan

Sang ayah menggeleng "dia bukan termasuk ngebutt nak"

Hal tersebut membuat ketiga anak ini binggung apa maksud papa nya ini sementara mobil mereka saja tidak bisa menyusul si pengendara motor tadi

"kendaraan akan bisa dikatakan cepat jika ban belakangnya mendahului ban depan hahaha"

meski lelucon itu seperti kedengeran garing tapi hal tersebut mampu membuat ketiga anak itu tertawa terbahak-bahak.

......

Sesampainya disekolah Rissa dan Rico segera turun dan masuk ke kelas masing-masing yaitu kelas 3 dan kelas 6, Setelah melihat anaknya sudah memasuki area sekolah baru lah ayahnya mengentar Cania ke sekolah SMP nya yang tidak jauh dari sekolah Rissa, Cania sudah kelas 8.

rissa pun sudah memasuki kelasnya dan segera menghampiri kedua temannya yang bernama Tika dan Caca.

jika kalian bertanya kenapa teman rissa hanya dua? Sebenarnya banyak cuma hanya bella dan rika yang dekat dengan rissa karna Rissa tidak mudah akrab dengan orang baru

Rissa pun ikut berbicara bersama mereka sampai bel pelajaran pertama berbunyi anak-anak yang berada di taman sekolah dan diteras kelas pun segera di perintahkan oleh guru yang piket agar segera masuk ke dalam kelas.

Pelajaran pertama disambut dengan pelajaran ipa bersama bu susi yang disenangi oleh anak lain kecuali ada beberapa anak termasuk rissa.

Bukan tanpa alasan rissa tidak menyukai bu susi karna bu susi sering sekali menunjuknya di kelas, menurut gadis kecil itu bu susi melakukannya karna dia tau kalau rissa tidak mengerti pelajarannya dan ingin membuatnya malu di depan temen kelasnya.

"KRINGGGGGG"

Suara bel istirahat pertama berbunyi anak-anak yang lainnnya keluar kelas dengan wajah yang senang dan berlari menuju kantin kecuali rissa, Rissa keluar kelas dengan wajah penuh amarah dan mulut yang terus mengomel karna selama pelajaran Bu Susi rissa selalu ditunjuk dan terus kena nasehat dari ibu Susi.

"Ihhh kesell bangett sama nenek lampir apa dia galiat orang lain kenapa cuma issa yang selalu ditunjuk kayaknya dia sengaja buat issa malu"

Rissa berlari ke arah toilet untuk menangis yaa itulah kebiasaan rissa jika dia ingin menangis disekolah maka dia akan ketoilet sendirian karna Cika dan Caca pergi kekantin.

Sebelumnya mereka mengajak Rissa tapi rissa menolak karna beralasan ingin buang air jadi rissa hanya menitip jajanan pada kedua temannya itu

saat ini jam menunjukkan pukul 10.30 dimana anak kelas 3 sudah di perbolehkan pulang dan untuk anak kelas 4,5 dan 6 pulang pukul 12 siang.

Rissa tidak akan menunggu kakak kakak nya, ya itulah salah satu sifat rissa dia tidak mau menunggu walau sebentar karna itu lah rissa selalu menangis kepada orang tuanya karna dia tidak mau menunggu di rumah milik tantenya yang berada tidak jauh dari sekolahnya.

Orang tua rissa pun juga mengerti jadi orang tuanya memutuskan untuk menjemputnya ketika rissa pulang sekolah

Sesampainya dirumah karna kebetulan hari ini mama rissa yang menjemput jadi kebiasaan mamanya kalau sudah menjemput rissa mamanya tidak akan kembali bekerja.

Rissa duduk mendekati dan duduk di samping mamanya sambil memegang snack yang dibelinya semalam.

"mama tau issa gasuka sama ibu Susi dia jahat banget maa sama issa" mamanya yang mendengar itu menoleh ke arah rissa

"loh kok jahat, emang Bu Susi ngelakuin apa sampe issa bilang Bu Susi jahat?"

"Bu Susi selalu nanya sama issa padahal issa duduk di tengah banyak temen issa tapi mereka ga pernah di tanya setiap pelajaran Bu Susi selalu issa yang di tanya"menjelaskan dengan nada kesal

"nak itu tandanya ibu susi percaya sama kamu, Bu Susi yakin kalau kamu bisa ngejawab soalnya" sambil mengelus kepala anaknya

"tapi ga semua soalnya issa bisa jawab maa pertanyaan Bu Susi juga sulit dia kan guru kenapa dia ga jawab sendiri aja" mama rissa pun menggeleng mendengar ucapan anaknya

"mama ngerti issa kesel karena issa kesulitan cari jawaban dari soalnya Bu Susi tapi itu juga bisa mengasah pikiran issa biar issa jadi paham coba setelah ibu susi nanya, issa jadi tau kan hal hal yang mungkin kalo ibu susi ga nanya mungkin issa ga akan tau jawabannya"

Rissa pun menyerah karna yang dikatakan mamanya itu benar kalau ibu susi ga nanya rissa ga akan paham sama sekali dengan materi yang di ajar berbeda dengan temannya tapi tetap saja Rissa kesal dengan Bu Susi tapi dia tidak mau menunjukkan nya depan mamanya

"iyaa maa" mamanya pun tersenyum dan mereka lanjut manonton tv sambil menunggu papa dan kakak kakaknya pulang

.....

FATUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang