[EPS 1] Prolog

2 1 0
                                    

Hai namaku adalah Milo dan selamat datang di jurnal ku. Aku mendapatkan buku jurnal ini atas pemberian ayahku. Ayahku sering mengoleksi buku untuk memfasilitasi kerja ayahku sebagai bos sebuah teater di kota kami. Teater milik ayah adalah sebuah teater yang sangat megah dan terkenal di seluruh negara karena pertunjukannya yang menghadirkan drama bisu yang sangat legendaris disana. Drama bisu tersebut berceritakan seorang keluarga raja yang memiliki dua anak. Dua anak tersebut ingin mewarisi tahta kerajaan karena raja atau ayah mereka sekarang sedang sakit. Mereka berdua memiliki tujuan dan cara pandang yang berbeda yang satu adalah anak tertua bernama Shandy yang menginginkan rakyatnya makmur seperti yang kakeknya lakukan. Sementara sang adik yang bernama Nelson hanya menginginkan harta dan kuasa dari rakyat. Karena tujuan yang berbeda tersebut, kedua pangeran tersebut bertarung dengan sebuah pedang di belakang kastil. Kedua pangeran itu saling mengadu pedang besinya tanpa adanya baju zirah yang melindungi mereka. Tak lama kemudian sang adik berhasil membunuh kakaknya dengan menusuk tepat di jantungnya. Sebelum kakaknya benar benar meninggal, dia juga berhasil menusuk adiknya di bagian hati. Beberapa detik kemudian mereka tewas, tapi anehnya tidak ada kabar duka yang disebarkan ke seluruh kerajaan. Tanpa diketahui oleh kedua kakak beradik itu bahwa ayah mereka ingin melihat mereka bertarung satu sama lain, sang raja tidak mau memberi mahkotanya kepada siapapun bahkan kepada anaknya sendiri. Bahkan sang raja melihat pertarungan mereka secara diam diam dengan pengikutnya yang setia bernama Baron. Sang raja tertawa terbahak bahak setelah melihat kedua anaknya jatuh dalam duel yang tidak ada harganya. Sang raja kembali ke tahtanya dan melepaskan semua perban dan membuang obat obatan yang ada karena sang raja hanyalah berpura pura sakit agar hal ini bisa terjadi. Dengan memakai mahkotanya kembali dia resmi menjadi tirani yang sangat haus akan harta. Sebelum ia ingin menaikkan harga pajak, pengikut setianya Baron memberinya minuman anggur. Tanpa basa basi sang raja meminum minuman tersebut. Tanpa diketahui sang raja bahwa minuman itu telah diberi racun oleh Baron. Tak butuh waktu lama sang raja terbaring di lantai karena keracunan. Baron pun mengambil alih kerajaan dan menjadi raja yang lebih baik daripada keturunan yang lain. Setelah lama memerintah kerajaan, Baron memiliki niat jahat untuk mendapatkan uang lebih banyak dengan cara menjual budak secara ilegal. Baron melakukan tindakan pertamanya yang sedikit nekat tersebut. Tak lama kemudian petugas keamanan datang ke kerajaan itu dan memvonis raja Baron untuk dihukum mati. Keesokan harinya Baron berhasil dihukum mati atas perbuatannya dengan cara dicambuk oleh rakyatnya sendiri. Dari kisah ini kita belajar ketamakan bisa merubah semua hal termasuk nyawa sendiri.

Drama ini berhasil bertahan sepanjang hidup ayahku namun suatu kejadian aneh membuat drama ini berhenti total. Di tahun 1992 teater ayahku mendapatkan nominal biaya pajak yang sangat besar. Ayahku tidak sanggup untuk membayar biaya tersebut. Ayahku mendapatkan ide yang cukup gila dengan menggunakan pedang asli dan menambahkan racun di properti drama hanya untuk menarik perhatian semua orang. Untungnya ayahku tidak jadi menggunakan skenario keji tersebut. Namun ada suatu konflik di antara empat pemeran drama ini. Pertama pemeran raja yang bernama Boni, berumur 30 tahun. Boni memiliki satu anak perempuan yang sudah meranjak dewasa. Kedua adalah Roni, pemeran anak pertama sang raja. Roni berusia 25 tahun dan siap untuk melamar seorang perempuan. Ketiga adalah Vino yang memerankan peran adik pangeran. Vino memiliki usia yang sama dengan Roni yakni 25 tahun dan akhir akhir ini dia tidak mempunyai mood yang bagus entah mengapa. Dan pemeran terakhir, orang ini melakoni peran yang membuat drama ini menjadi ikonik dan khas daripada drama lainnya orang itu ebrnama Fauzi berumur 27 tahun dan juga sangat terkenal dikalangan wanita karena tokoh yang diperankannya. Sebelum mereka mengalami krisis keuangan di teater mereka berempat adalah sahabat yang sangat akrab. Mereka tidak perlu berakting lagi karena sudah mengenal satu sama lain dengan baik. Namun suatu ketika kejadian mengerikan terjadi kepada mereka. Mereka meninggal karena keracunan, tertusuk benda tajam dan jatuh dari tempat tinggi. Setelah kejadian tragis tersebut ayahku bangkrut dan menutup teaternya untuk selama lamanya.

Mistery Of Silent DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang