Ruangan

204 16 1
                                    

Lin Hua merasa saat ini sang kaisar tidak butuh bantuannya dan dia juga sudah dibebaskan sementara darit ugasnya ia berkeliling istana mengkin taman adalah tujuan terbaiknya.

Lin Hua melihat ada gazebo dipinggir danau kecil dan segera menghampirinya dan duduk termenung disana sudah hampir satu bukan dia di sini tanpa ada petunjuk apa-apa

"Bagaimana ini sudah capek aku jadi pelyannya marah marah tanpa sebab yang jelas tidak adakah petunjuk bagiku untuk keluar mana sinya di sini tidak ada, listrik tidak ada untung aku batre ku saat ke sini masih full dan untungnya si aku pakai mode hemat batre saja tapi sampai kapan aku di sini. Bagus si tempatnya tapi makin hari ada saja masalah yang menimpaku" monolog Lin Hua yang sudah seperti orang banyak pikiran tapi bukan sepertinya lagi memang sudah banyak pikiran

Sambil melihat melihat Lin Hua terkejut dengan adanya jalan di seberang danau kecil, Lin Hua dengan cepat menyebrang danau tersebut dan yang di dapatkan Lin Hua adalah tangga yang yang terlihat sangat dalam.

Dengan rasa ingin tahunya Lin Hua mengikuti arah tangga tersebut semakin dalam dia mengkuti tangga tersebut pencahayaan semakin remang remang.

Lin Hua terkejut mendengar suara orang yang agak sedikit familiar dia dengar

"Kau sudah membuat ramuannya?"tanya seseorang yang Semakin yakin Lin Hua ketahui

Tidak salah lagi itu suara dari Ibu Ratu, tapi pikiran Lin Hua kenapa Ibu Ratu ada di sini

Dan terdengar lagi suara sepatu yang mendekat, Lin Hua yang tidak mau ketahuan segera mencari jalan lakn dan melihat sebuah pintu usang di depannya, tanpa pikir panjang dia segera masuk dan menutup pintu lain

Setelah Lin Hua masuk dia tidak mendengar suara sepatu lagi

"Apakah ada orang lain di sini selain kita"tanya Ibu Ratu

"Tidak Ibu Ratu tempat ini tidak ada seorang yang tahu selain kita dan leluhur"ucap suara lelaki yang menyahuti pertanyaan Ibu Ratu

"Jadi bagaimana dengan Rencananya?"tanya Ibu Ratu lagi

"Sesuai Rencana yang akan kita jalankan Kaisar akan mati dalam permainan yang akan kita lakukan jadi kita hanya tinggal menunggu tanggal mainnya"jawab laki-laki tersebut

"Kau memang pintar bersandiwara penasihat Ming, anak itu tidak pantas duduk di tahta anakku, cepat segera lakukan rencana itu agar anakku terbebas"
Ucap Ibu Ratu

Lin Hua terkejut dengan apa yang barusan diucapkan oleh Ibu Ratu, dia mencoba merencanakan pembunuhan kaisar dan apa dia punya anak selain kaisar Zhang tapi di mana anaknya itu. Ibu mana yang tega membunuh anaknya sendiri demi anaknya yang lain, dan apa katanya tadi Penasihat Ming? Orang yang paling dekat dengan Kaisar.

Apakah mereka berdua berkhianat dengan Kaisar Zhang, namun apa penyebab penasihat yabg paling dipercayai oleh Kaisar itu untuk berkhianat.

Lin Hua tidak lagi mendengar suara percakapan dan Lin Hua semakin kebingungan kenapa ada ruang rahasia di bawah tanah seperti ini.

Lin Hua mendekati rak buku dan meja yang hampir berantakan, ada buku yang sudah berdebuan Lin Hua membaca nya dengan tulisan yang sudah agak pudar dan kertas yang sudah menguning

Ada tulisan besar yang bertuliskan ARUNIKA PADMA yang diartikan sebagai Teratai Fajar

"Maksud buku ini apa?" Tanyanya sendiri" untung aku enggak bodoh banget, masih bisa mnegartikannya" ada ucapan bangga dalam setiap katanya

Banyak informasi tentang bunga teratai di dalam buku tersebut dan cara membuat obat dari bunga teratai, setiap lembar sudah di buka oleh Lin Hua betapa terkejutnya dengan gambar yang muncul dihalaman tersebut, gambar lemari yang persis dimasuki oleh Lin Hua saat bersih bersih dan lemari itulah yang mengantarnya ke sini

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Live in different timesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang