.
.
.Dilain tempat, yaitu di Pesantren Ar Rahman milik Kyai Hj. Abdurahman seorang laki-laki tampan berumur sekitar 28 tahun yaitu Abidzar Al Zain Al Ghifari atau yang sering dipanggil dengan Gus Zain. Dia sedang duduk mendengarkan kedua orangtuanya memberitahukan mengenai perjodohan yang telah mereka rencanakan.
"Jadi bagaimana Zain, apakah kamu setuju dengan rencana yang telah abi dan umi buat untuk kamu ini." Ucap kyai Hj. Abdurahman selaku abi dari Zain.
"Kami tidak akan memaksa kamu untuk menerimanya, namun kami akan sangat senang jika kamu bersedia menerima perjodohan ini. Karena almarhum Kakek kamu pasti senang jika rencana dahulu bisa tercapai."Ujar nya lagi
Zain hanya diam, pikirannya bingung dengan semua ini. Dia masih ragu untuk menerima perjodohan ini. Namun di satu sisi orang tua sangat menginginkan dia menikah secepatnya.
"Apa kamu masih memikirkan wanita itu Zain, sehingga kamu masih ragu menerima perjodohan ini?" Celetuk umi.
"Umi". Jawab Zain tidak setuju dengan ucapan yang uminya lontarkan.
Zain diam sejenak, dia sedang memikirkan keputusan yang akan diambil sekarang. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Zain memberikan keputusannya.
"Baik akan Zain putuskan sekarang, insyaallah Zain akan menerima perjodohan ini". Ucapnya dengan yakin.
Semoga keputusan ini yang terbaik ya Allah. Batin Zain
Abi dan Umi seketika merasa senang dengan keputusan yang telah anaknya ambil.
"Ttapi kamu menerima bukan karena terpaksa kan?" Tanya umi kepada anaknya itu.
"Insyaallah tidak umi. Keputusan Zain ini atas izin Allah." Ujarnya memastikan.
"Alhamdulillah nak kalo kamu setuju. Insyaallah nanti besok malam akan mengadakan makan malam bersama sekaligus perkenalan dengan calon istri kamu itu." Ucap abi memberitahu.
*****
Sedangkan di kediaman keluarga Fatimah, mereka sedang memikirkan masalah perjodohan ini yang mentah-mentah ditolak oleh anak gadisnya itu.Setelah mendengar ucapan kakek nya mengenai perjodohan dia dengan seorang gus, Fatim langsung pergi kedalam kamarnya. Dia merasa belum siap untuk menikah apalagi menikah dengan seorang gus.
Dalam pikiran Fatim, gus adalah seseorang kolot dalam artian tidak gaul.
"Sungguh bukan tipe gue banget."Setelah mengucapkan itu Fatim menangis sesegukan. Karena dia paham keluarganya pasti akan terus memaksa nya. Dan berakhir dia sendiri yang akan menerima itu, tapi didalam pikirannya itu dia sedang memikirkan berbagai cara agar perjodohan ini tidak dilaksanakan.
Sedangkan seluruh keluarganya sedang berdiskusi mengenai kejadian yang tadi, bahkan anak gadisnya itu seketika lari ke kamarnya setelah mendengar perjodohannya dengan seorang gus.
"Bagaimana ini, sepertinya Fatim tidak akan bisa menerima perjodohan ini". Khawatir Bunda, dia sebenarnya tidak tega melihat anaknya itu akan menikah karena perjodohan ini namun disisi lain dia juga memikirkan bahwa keputusan ini akan sangat baik untuk kehidupan Fatim kedepannya.
"Ini semua salah bunda. Andaikan bunda bisa selalu memantau dia pasti Fatim tidak akan melakukan hal - hal yang diluar batas seperti itu. Seharusnya bunda lebih ketat memantau Fatim." Lanjutnya lagi.
"Tidak sayang, ini bukan kesalahan kamu. Ayah disini yang salah karena terlalu membebaskan Fatim. Tapi bagaimanapun ayah rasa keputusan menjodohkan Fatim dengan Zain adalah keputusan yang tepat. Ucap ayah menenangkan istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Seorang Gus [ ON GOING ]
Tiểu Thuyết Chung14 Juli 2022 . . . Bagaimana ceritanya seorang gadis yang mempunyai kebiasaan gonta ganti pacar ini seketika akan dijodohkan dengan seorang gus. Fatimah Az-Zahra Gadis 19 tahun yang mempunyai kebiasaan gonta ganti pacar. Parasnya yang cantik sehingg...