pengumuman

649 65 2
                                    

Haloooo... Cerita ini masih belum resmi rilis ya, karna ceritanya masih aku draft.

Mohon dukungannya karna ini book kedua aku. Dan makasihbuat temen-temen semua yang dukung aku dan selalu menantikan update an Ku dibook sebelah, semoga kalian juga suka book yang satu ini ya ^^.
















Seokjin yang sedang tertidur lelap dikejutkan dengan alarm yang berbunyi keras. Ia meraihnya dan mematikannya dengan cukup keras. Dirinya bangkit dan duduk ditempat tidur, menatap jam yang ada diatas jendela kamar tidurnya.

"Pukul 05:15... Shibal.. Aku benci senin" dirinya beranjak dan pergi menuju kamar mandi sebelum seseorang tiba-tiba membuka pintu Dan meraih tangannya, melemparnya kembali ketempat tidur dan menindihnya.

"HA, kau kagetkan ahahahhahah... Iyakan?" Seokjin terhenyak dan membulatkan matanya. Ia mendorong Jimin kesamping dan bangkit kembali.


"Kau mengganggu saja" Seokjin langsung pergi kekamar mandi dan mengunci pintunya, Jimin memandangi pintu tersebut dengan cemberut. Dirinya mendekat dan menggedor-gedor pintu tersebut.

"Seokjin~ ayo cepat~" Jimin meneriakinya dari luar.

Seokjin dikamar mandi masih sibuk dengan menyabuni dirinya dibawah pancuran shower, menggosok giginya dan mancuci rambutnya, semuanya ia lakukan dalam waktu 10 menit. Seokjin selesai dengan handuk kecil yang melilit pinggangnya. Ketika ia keluar dirinya mendapati Jimin yang berbaring dikasurnya dengan memainkan ponsel sambil menyantap sandwich.

Saat Jimin menoleh dirinya reflek menutupi tubuhnya menggunakan tangan "kau! Kenapa kau belum keluar bodoh!" Jimin hanya tersenyum.

"Tidak mau~ omong-omong ibu tadi membawakan 2 Buah sandwich untuk sarapan" Jimin menyodorkan sebuah piring dengan satu sandwich yang tersisa

"Y-ya kalau begitu Kau keluar cepat! Aku ingin ganti baju!" Amuk Seokjin.

"Heyyy santai saja sayang~" Jimin mengeluarkan peromone omeganya tapi itu tidak mempan terhadap Seokjin. Jimin memutar matanya malas

"Ganti saja, aku tak mengintip" ia berbalik menghadap dinding, Seokjin menatapnya was-was, ia berjalan kelemari, membungkuk untuk mengambil celana dalam. Jimin secara iseng menoleh dan melihat bokong sintal milik Seokjin

'Hah? Betta sepertinya punya bokong yang bagus sekali'

Jimin diam-diam merangkak mendekatinya, dan memegang pantat sebelah kanannya, Seokjin tertegun, ia menoleh kebelakang dan mendapati Jimin yang sedang memegang Serta menantap bokongnya dengan mesum.

"YA! KAU OMEGA YANG SANGAT KURANG AJAR! IBU!!!! JIMIN MES-"

Jimin menariknya dan menutup mulutnya, menindihnya lagi ditempat tidur dan berada diantara kedua kakinya.

"Ssst, aku omega baik. Aku tidak seperti alpha-alpha yang kurang ajar diluar sana, kau sahabat Ku dan aku akan menjaga mu, kalau bisa aku akan menjaga mu.. Aku ingin jadi dominant mu kalau bisa" Jimin memainkan kedua alisnya dan tersenyum meledek.

Seokjin kesal dan mendorongnya dengan kuat hingga dirinya jatuh kelantai.

"Jangan bercanda! Kau omega! Kau tidak bisa!" Seokjin kembali memasuki kamar mandi sambil membawa beberapa pakaian.

Jimin segera bangkit dan hendak mengejar. Tetapi Seokjin sudah terlebih dahulu menutup pintu.

"Tapi tidak ada yang mustahil Seokjinnie-pabbo!" Jimin sedikit berteriak dari luar kamar mandinya.

Seokjin merosot terduduk dilantai dan bersandar dipintu, telinga Serra wajahnya memerah menbayangkan Jimin si omega mendominasi dirinya ditempat tidur. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, merutuki dirinya sendiri karna berpikiran tak senonoh. Lagipula Jimin omega, mana bisa! Iyakan? Tapi... Siapa tau hihi.

My Dominant is an Omega?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang