Bagian 38- Bimbang 2

332 60 8
                                    

Happy Reading 🥳🥳🥳

.

.

.

Sesuai rencana, kini seluruh lantai caffe sudah selesai di dekorasi. Semua sudah berkumpul di tempat, hingga menunggu target datang.

"Ini udah semua kan? Bunga nya mana ?" Tanya Mela yang masih mengecek satu per satu

"Udah ada di belakang, kan itu buat terakhir" Jawab Nana sabar

"Sekarang kamu mending tunggu dulu disana, jangan kecapean dulu" Sambung Nana yang terus mengomel

"Iya iya, bawel" Mela berjalan mendekati Ningning dan Rendi yang sedang duduk di pojok ruangan

"Mojok mulu perasaan" Ucap Mela duduk di samping Ningning

"Yang penting gak ngelakuin hal menyimpang" Jawab Rendi

Mela tak menjawab ucapan Rendi malah memajukan mulutnya petanda kesal.

"Kamu kenapa si, kaya bete banget ?" Tanya Ningning

"Aku kan kesini mau bantuin, tapi mengang ini gak boleh megang itu gak boleh" Adu Mela

"Kan baru sembuh, sukur aja lu dikasih izin sama Nana buat keluar rumah" Jawab Rendi yang langsung di geplak pahanya oleh Ningning

"Gak boleh gitu"

"Mel, ka Nakula itu gak mau lu cape karna tau lu baru aja pulih. Lagian kan semuanya udah di handle sama ka Jeno sama Karina. Udah istirahat aja sambil nunggu yang lain" Lanjut Ningning

"Nih ice cream, biar gak maju terus tuh bibir" Nana mengambilkan satu cup ice cream untuk Mela

Dengan cepat Mela mengambil ice cream itu dan tersenyum cerah "ihh makasih" hanya dengan satu cup ice cream bisa membuat Mela kembali tersenyum

"Ihhh makasih" ejek Rendi mengulang kata-kata Mela

"Sttt entar Mela tambah ngambek kamu juga yang repot" Ningning kembali menggeplak paha Rendi

Rendi hanya mengeluarkan senyumannya tak berdosanya.

"Ehh Jeno sama Karina kemana?" Tanya Mela yang sudah menghabiskan setengah cup ice cream nya

"Gak tau tuh, tadi abis selesai beres beres mereka langsung pergi. Nyari karton mungkin buat tugas Indonesia" Jawab Rendi

"Karton? Tugas apaan?"

"Iya tugas pa Dadang. Lu kan misah sendiri yang gak di ajar sama pa Dadang"

"Ahhh, kalo Haikal?" tanya Mela Lagi

"Di lapas kali, kan tu anak sering banget nongkrong disana"

"Nongkrong di parkiran, masuk kagak" Nana ikut berbicara

"Ya kalo gue di posisi itu juga, gue bakal ngelakuin hal yang sama. Satu sisi seneng karena masa lalunya balik. Satu sisi marah karena perbuatan yang udah dilakuin selama ini" Ucap Chandra yang baru saja sampai, diikuti Andy di belakangnya

"Tapi kan Ryujin udah bayar kesalahannya" Ucap Mela

"Iya, tapi kan kita gak bisa lupain gitu aja"

"Udah ah, kenapa malah bahas dia si" Ucap Andy yang tak suka dengan pembahasannya

"Iya udah, yang penting dia udah membayar perbuatan dia kan. Terlepas dari itu semua, kita harus tetep ada di samping Haikal. Apapun keputusan Haikal nanti" Ucap Chandra

Queen and Seven SwordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang