Masa remaja adalah masa-masa paling luarbiasa dalam hidup manusia. Salah satunya adalah Elston. Dia menikmati hidup sebaik mungkin sebelum nanti ia naik tahta dan hidupnya tidak akan seru lagi.
Sebagai pangeran, Elston memiliki banyak teman. Bahkan rakyat biasapun bisa ia ajak main tanpa beban. Tak ada batasan kaya dan miskin disini. Yang ada hanyalah manusia biasa dan tak biasa.
Ada tiga bangsa di Dreamland. Manusia, dan penyihir. Ada Penyihir di Barat dan Penyihir di Timur. Penyihir di barat sudah di bantai habis tak tersisa karena kebiasaan mereka menumbalkan manusia. Dan tersisa penyihir Timur yang disebut It's Clime. Manusia tidak bisa mengganggu mereka karena kesepakatan yang dibuat beberapa tahun lalu. Mereka dilarang meminum darah manusia.
Kaum manusia biasa dan bangsa It'z Clime memang tak pernah akur. Manusia menatap mereka dengan pandangan mencemooh sedangkan penduduk suku kolot itu menatap manusia angkuh penuh benci.
Tapi diantara semua itu, Elston tertarik pada seorang gadis dari suku kolot di Dreamland yang dijauhi karena mereka menggunakan sihir itu.
Dia... Alih-alih menatap tak kalah sombong seperti Bellatrix dan Cassey, satu gadis itu justru nampaknya yang paling pemalu dan penakut.
Andromeda namanya. Dialah satu-satunya gadis yang memiliki darah murni sihir dari keluarganya. Ayah Ibunya sudah meninggal saat pemberontakan warga terjadi. Menjadikannya pemimpin yang tak sama sekali punya kuasa karena masih terlalu muda ditengah manusia yang gila hormat.
Biasanya dia akan duduk di salah satu cabang pohon ek besar yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Mengintip saat dia penasaran lalu berlari menjauh jika ada yang mendekat. Trauma pada pemberontakan yang membunuh orangtuanya membuat Andromeda takut pada manusia.
Dan sebagai calon raja yang baik, Elston tidak ingin ada rakyatnya yang saling bersitegang. Ia juga tak ingin ada warganya yang menderita ketakutan seperti itu. Jadilah ia bertekad menghampiri gadis tersebut. Alasan lain adalah karena wajah si penyihir muda itu sangatlah memukau.
Dengan sorot ketakutannya saja dia berkilauan, Elston jadi penasaran apa yang terjadi jika wajah murung itu tersenyum.
"Hai." Sapa Elston yang mendongak ke atas pohon Ek tempat Andromeda biasa menyendiri.
Membeliak kaget, burung yang terbuat dari dedaunan yang sedang ia terbangkan sontak jatuh diiringi dengan lompatnya gadis itu menginjak tanah. "Y-yang mulia." Andromeda menunduk dalam karena takut.
Menyadari ketakutan di wajah Andromeda, Elston tersenyum meski ia tahu gadis di hadapannya tak akan melihat karna masih menunduk. "Kau tidak mau main bersama kami?"
"T-terimakasih tawarannya. Tapi tidak." Tolaknya halus. Masih tetap menunduk.
"Kenapa?"
Andromeda menggelengkan kepalanya. "Aku disini saja." Ujarnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔CHECKMATE
Historical Fiction"Move in silence, only speak when it's time to say, Checkmate."