Prolog

14 1 0
                                    

Pagi di hari senin hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang. Semua orang kembali ke aktifitasnya para siswa dengan raut muka yang beragam mengenakan seragam sekolahnya. Pergi menuju sekolah yang dituju langkah demi langkah membawa manusia berseragam pergi ke muara yang sama yaitu gerbang sekolah. Tampak seorang lelaki berhodie hitam dengan motor sport 150 cc memarkirkan motornya di rumah yang telah dijadikan sebagai parkiran masal dia berjalan santai menuju gerbang diantara para siswa yang berlarian karena nampaknya upacara akan dimulai.

Langkahnya terhenti karena para guru mulai memisahkan dia sebagai golongan orang terlambat. Dendro hanya melihat kesamping dan melihat muka muka yang tak asing sebagai member pelanggar aturan di sekolahnya. Seorang guru berhenti sambil melirik penuh dengan tatapan kekesalan sambil berkata

"Lepaskan jaketmu dan berpakaian dengan rapih" – Guru Bp

Seketika dia melepaskan jaketnya dan memasukan kedalam tasnya tanpa bergumam sedikitpun. Upacara dimulai para aktivis sekola memerankan perannya dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana upacara. Dia hanya diam memperhatikan jalannya hingga akhirnya upacara itu selesai dan menjadi waktu penghakiman bagi beberapa siswa pelanggar. Seorang guru membawa buku absen dia memanggil para pelanggar satu persatu seperti tawanan perang yang menunggu waktunya. Hingga akhirnya tiba saatnya.

"Dendro kelas 8A kamu telat dan beberapa atribut sekola kamu tidak membawanya kenapa?" – Guru BP

"lupa pak" – Dendro"

"kamu itu masuk kelas unggulan lihat disampingmu tidak ada teman sekelas yang sepertimu apakah kamu tidak malu?

Seketika dia langsung memandang mata guru itu dan berkata

"sebelumnya maafkan saya yang terlambat namun apakah seseorang murid tidak bisa berada di kelas unggulan hanya karena telat? Jika semua murid telah menjadi sempurna lantas apa fungsi sekolah?"

"beraninya kamu menjawab dasar anak tak tau malu cepat lari 10 putaran dan pergi ke kelas mu"

Dia hanya bisa terdiam sambil melaksanakan hukumannya dan berpikir dalam hati. Apakah semua sistem yang ada di dunia ini merupakan salah satu cara menjadikan manusia sempurna atau hanya melahirkan para penurut yang hanya mengambil peran sebagai para wayang yang dikendalikan oleh dalang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang