"Karina!"
Karina berbalik saat hendak masuk ke dalam kamarnya, pandangannya tertuju pada Minho yang baru saja menutup pintu rumah mereka.
Satu alisnya terangkat, "apa?"
Minho tak langsung menjawab, ia duduk di sofa. Tangannya menepuk tempat kosong di sampingnya, menyuruh Karina untuk segera duduk di samping.
Karina menurut, ia duduk di samping Minho. Ia kembali menatap Minho yang terlihat memejamkan mata, Karina tau jika Minho sangat lelah.
"Kar," panggil Minho lagi.
Karina berdecak, "apa sih kak?!"
Minho membuka matanya perlahan, ia memangku tas sekolahnya, tangannya bergerak untuk membuka zipper tas tersebut, tangannya merogoh mencari sesuatu.
Setelah menemukan apa yang ia cari, Minho segera memberikannya pada Karina. Itu adalah sebuah coklat, Karina menatap coklat itu lekat.
"Tumben ngasih coklat?"
"Dari Hyunjin."
Sontak hati Karina menghangat, ia tersenyum simpul kemudian menerima coklat itu.
"Balik kamar!"
Karina mengangguk, ia tersenyum lalu berlalu meninggalkan Minho sendiri disitu.
Minho tidak bodoh untuk mengetahui kehadiran adiknya, ia mengela nafas kemudian bangkit dari duduknya. Minho berjalan menaiki tangga, hingga ia berhenti sebelum tangga yang berbelok, ia tahu Felix bersembunyi di balik dinding itu.
"Kakak tau kamu disana," ucap Minho.
Minho kembali melangkah, dan benar saja, ia melihat Felix bersandar di dinding dan terkejut karena melihatnya.
Minho menarik tubuh Felix untuk naik ke atas, hingga pada ujung tangga, Minho mengangkat tubuh Felix dan membawa nya ke kamar. Felix raflek memeluk leher Minho sembari mengumpat.
"Anjing!"
Minho menatap tajam Felix, "kalo ngomong!"
"Siapa suruh bikin kaget!"
Minho tak menghiraukan ucapan Felix, ia membaringkan tubuh adiknya di kasur milik Felix.
"Jam segini kenapa belum tidur sih?"
Felix beralih menjadikan paha Minho sebagai bantal nya saat Minho mendudukan dirinya di tepi ranjang, sedangkan Minho mengelus surai lembut Felix.
"Aku nungguin kakak, kakak pasti capek habis kerja gada yang nyiapin kakak makan."
Minho tersenyum samar, "besok sekolah, gak usah nungguin kakak pulang kerja, kakak pulangnya malem banget."
"Gak mau!"
"Gak usah bandel."
"Aku cuman mau jadi adek baik."
"Kakak bilang gak usah bandel! Tidur sekarang, dan jangan bantah apa kata kakak!" Tanpa sadar Minho membentak Felix, ia menurunkan kepala Felix dari pahanya.
Setelahnya Minho keluar dan beralih masuk ke kamarnya sendiri.
Felix terdiam beberapa saat, pikirannya berkelana. Felix ingin menangis, ia tidak suka di bentak, tapi Felix tau sebenarnya Minho hanya khawatir.
Helaan nafas terdengar, Felix membenarkan posisi tidurnya, menarik selimut hingga menutupi kaki hingga dada.
Mata Felix terpejam, tepat setelah itu air mata jatuh dari matanya. Biarkan malam ini ia tertidur dengan hati yang kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have A Crush On You
Fiksi Remaja[FOLLOW MY ACCOUNT] Hwang Hyunjin pikir, ia telah membuat kesan pertama bertemu dengan Lee Felix cukup memalukan. Namun karena kejadian itu, keduanya tidak berhenti memikirkan satu sama lain. "I have crush on you!" HyunLix in your area, please tap...