Semenjak kejadian kemarin, Felix semakin terkenal karena keberaniannya. Bahkan Hyunjin masih tidak percaya, Felix yang terlihat begitu manis bisa membuat preman sekolah tumbang.
Juga karena kejadian kemarin, Felix di panggil ke ruang BK. Ia tidak takut sama sekali, ia yakin apa yang ia lakukan itu benar. Felix hanya membela diri.
Saat hendak masuk ke ruang BK, Hyunjin menahan pergelangan tangan Felix. Felix menatapnya heran, kemudian Hyunjin terkekeh.
"Gue saksi kalo lo nanti di salahin, ayo gue temenin."
Hati Felix menghangat, entah kenapa ia merasa jauh lebih tenang setelah Hyunjin berkata demikian. Akhirnya keduanya masuk dengan tangan yang saling bertaut.
"Permisi, pak."
Sang guru BK mendongak, ia berdiri dan mempersilahkan untuk duduk di kursi seberang.
"Jadi, Felix. Kamu menghajar Woojin?" Tanya guru BK tanpa basa basi.
"Saya—
"Felix cuman bela diri pak."
Belum sempat Felix menyelesaikan kalimatnya, Hyunjin lebih dulu memotong, membuat eksistensi guru BK itu teralih.
Guru BK menatapnya tajam, "saya tanya Felix, lagian kamu ngapain ikut ke sini?"
Hyunjin cengengesan, "kan saya saksi pak."
Guru BK menggelengkan kepalanya, kemudian ia kembali menatap Felix, "itu benar Felix?"
Felix mengangguk sebagai jawaban, "tukang leceh nggak pantes hidup."
Hyunjin sadar, ada sirat kesedihan dari mata Felix. Felix mengucapkan dengan begitu santai namun terdapat aura mengerikan.
"Maksud kamu, Woojin hendak melecehkan kamu?"
"Tanyakan pada Kak Minho dan temannya, mereka juga lihat. Kalo kurang cukup, bapak bisa minta rekaman kejadian kemarin pada kakak saya, biar bapak percaya dan dengar ucapan kotor yang di lontarkan kak Woojin."
Guru BK itu melirik Hyunjin, seakan mengerti, Hyunjin mengangguk pelan.
"Baiklah, kamu bisa kembali."
Felix berdiri dengan tatapan kosong, ia berjalan keluar di susul Hyunjin. Hyunjin terus menatap Felix khawatir, tangannya bergegas menggenggam tangan Felix.
Felix menoleh, "hung?"
Hyunjin terkekeh, "lo gak papa, kan?"
Felix bisa kembali tenang setelah merasakan kecemasan itu, "gak papa."
"Kak, mau ketemu kak Minho." Pinta Felix.
Hyunjin mengangguk, Hyunjin menarik Felix ke kelas Minho, tepatnya di lantai dua.
"Kak Minho!" Hyunjin memanggil Minho, ia berjalan masuk ke dalam kelas dengan tangan yang masih menggenggam tangan Felix.
"Habis dari ruang BK," adu Felix.
Minho meliriknya, ia menghela nafas. Minho peka, sangat peka apa yang di inginkan Felix sekarang.
"Ayo, dek. Hyunjin mending lo balik kelas,"
Hyunjin menggeleng, "ikut, kak."
Minho menatap Changbin, kepalanya bergerak sekilas ke arah Hyunjin. Setelah mendapat anggukan dari Hyunjin, Minho segera menariknya Felix dan membawanya ke rooftop.
***
Ketika kepala itu mulai bersandar, tangisan pun pecah. Pagi ceria Felix hancur seketika karena mengingat kejadian kemarin, di tambah ia mengingat bayangan masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have A Crush On You
Teen Fiction[FOLLOW MY ACCOUNT] Hwang Hyunjin pikir, ia telah membuat kesan pertama bertemu dengan Lee Felix cukup memalukan. Namun karena kejadian itu, keduanya tidak berhenti memikirkan satu sama lain. "I have crush on you!" HyunLix in your area, please tap...