•oral sex
•rough sex
•stomach bulge
•multiple orgasms
•overstimulation⚘Chapter 03
____________________
.
.
.
⇲
Hal pertama yang Jimin lihat ketika bangun dan membuka matanya yaitu Jungkook. Sedang berbaring menyamping dengan sisi kepala bertumpu di lengannya yang ditekuk.Pagi yang sempurna untuk memulai hari, bukan?
Tentu saja, jika Jimin tidak mengingat hal memalukan yang terjadi di malam sebelumnya.
"J-jungkook." Jimin semakin menekan dirinya ke tempat tidur, berharap itu bisa menelannya utuh dan membuatnya menghilang.
Matanya terbuka lebar. Dalam hati berteriak histeris, menarik-narik rambutnya dan mengutuk dirinya sendiri. Sudah kehilangan kewarasan batinnya.
"Ada yang ingin kau katakan, Jimin hyung?" tanya Jungkook. Geli melihat pria di sampingnya yang terlihat sangat gugup.
Tuhan, ini sangat memalukan. Jimin tidak bisa bertatapan dengan Jungkook lebih lama. Ia telah mengacaukan segalanya. Apa yang terjadi semalam akan terus ia ingat sampai mati.
Bagaimana ia belum melompat dari gedung ini masih menjadi pertanyaan.
Jungkook pasti membencinya atau dia akan mengatakan semua kata-kata buruk dan kasar padanya. Kemudian dia akan mengatakan ingin pindah dari sini dan tidak mau bertemu dengannya lagi.
Jimin tidak akan bisa melihat Jungkook lagi setelah ini. Pikiran itu saja membuatnya ingin menangis.
"Jungkook, a-aku─ aku─" Apa yang harus ia katakan?
Ia tidak tahu harus beralasan apa untuk menutupi kebenaran yang terjadi semalam.
Jungkook sudah tahu Jimin menggunakan namanya ketika melakukan hal tidak senonoh itu. Jelas Jungkook tidak akan bisa dibohongi dengan mudah. Dia pasti telah menebak apa yang terjadi.
Ia seharusnya menjadi teman sekaligus hyung terbaik untuknya, namun disinilah dirinya, tidak berhenti memiliki pikiran mesum dan kotor tentangnya setiap waktu.
Yang terparah ia tertangkap basah sedang melakukannya.
Bagus sekali.
"Aku minta maaf!" Ia berseru tiba-tiba.
Matanya terpejam erat ketika kedua tangannya menggenggam erat selimut. Memutuskan untuk menjelaskannya karena tahu berbohong hanya akan sia-sia sekarang.
"Aku tidak bermaksud menggunakan namamu Jungkook, sungguh. Aku benar-benar minta maaf sudah membayangkanmu dengan cara yang tidak pantas. Itu sangat salah dariku sebagai teman dan hyung mu. Kau sudah begitu baik padaku selama kita tinggal bersama dan aku justru melakukan hal-hal seperti itu," jelasnya.
Jimin mengangkat tangannya lalu menutupi wajahnya ketika perlahan ia mulai menangis. Merasa bersalah, malu, dan menyesal.
"Aku minta maaf, sungguh, tolong maafkan aku. Jangan membenciku. Aku berjanji aku tidak akan melakukannya lagi. Aku sangat menyesal, Jungkook..." Ia menahan dirinya untuk tidak terisak meskipun bibirnya bergetar ketika berbicara.
Jika ada yang bisa ia lakukan, ia akan melakukan apa saja agar Jungkook tidak membencinya. Ia sudah patah hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Ia tidak bisa kalau harus kehilangan Jungkook. Ia akan membuang jauh-jauh perasaannya meskipun itu sangat sulit, namun tidak apa-apa, ia hanya akan menjadi teman dan hyung terbaik untuk Jungkook jika itu membuatnya bisa tetap dekat dengannya.
"Tidak tidak hyung, jangan menangis. Ini bukan apa yang aku maksudkan." Jungkook bergeser lebih dekat. Mencoba menarik tangan Jimin dari wajahnya, namun pria itu menggelengkan kepalanya tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruin My Night ∥ KM ✓ 🔞
FanficRate: M/A Genre: Fluff / Smut Warning: AU, Nsfw, Explicit content, Basically just porn with a plot and feelings, Housmate, Attempt at humor. Summary: Jimin tahu itu adalah keputusan paling bodoh. Bermasturbasi dengan menyebut nama temannya begitu k...