1. Kang Ojek

238 20 9
                                    

Di suatu siang yang membosankan, Jungwon, Sunoo, dan Daniel sedang istirahat di kantin sekolah. Si kembar sedang makan wafer mereka sementara Sunoo selesai mengantre beli roti hasil memalak uang dari Jungwon. Ia kini sedang asyik dan khidmat memakan roti melonnya.

"Heh Sunoo.." panggil Jungwon.

"Woy!"

"Babu."

"Babi—"

"Apa sih boba babi?! Babi lo!" balas Sunoo sarkas.

"Lo yang babi! Gue panggil dari tadi kaga denger. Kuping lu emang kurang dicongkel kotorannya," balas Jungwon tak mau kalah.

"Di congkel ga tuh," gumam Daniel sambil menyeruput minumannya.

"Mulut lo anjim minta ditimpuk beton."

"Apaan beton, ngangkat barbel 5 kilo aja kaga kuat."

"Heh! Mulut lo yaaa! Suka bener!"

Daniel memijit kepalanya pusing. Sepupu dan saudara kembarnya memang suka sekali adu mulut. Untung saja perdebatan mereka tidak menjadi pusat perhatian kantin sekolah. Kalau iya, Daniel malu, pokoknya dia mau lari, yang penting dia tidak bersama kembarannya dan Sunoo. Mereka berisik sekali.

"Yah, apa sih, ribet banget jadi manusia. Ngomong aja to the point susah amat. Elu Won, kelaman. Mau ngomong aja harus lu pake babi-babian. Elu Noo, napa harus nimpuk pake beton? Kan emang lu ga kuat? Gausah sok-sok kuat deh—"

"DIEM LO BABI!/DIEM LO BABI!"

"Daniel orang sabar. Orang sabar pahalanya banyak."

Keduanya tidak mempedulikan Daniel dan tetap lanjut beradu mekanik.

"Woy, tau ga."

"Apa?" balas Sunoo sambil memakan rotinya barbar.

"Anak seberang sekolah."

"Hooh. Kenapa?"

"Mereka anu."

"Anu apa?"

"Ya anu."

Jungwon, maaf nak tapi kalimatmu sangat singkat, padat dan tidak jelas.

"Anu-anu apa?!"

"Ngg... anu."

"Oh anu nya ke anu anu anu nya anu?"

Daniel rolling matanya bosan.

"Iyaaaa, pokoknya si anu anu nya anu nganuin anu."

Tadi gelut, sekarang ona anu ona anu. Taulah gue punya sodara gini banget. Batin Daniel dari lubuk hati yang paling dalam.

"Loh kirain si anu anuin anu nya anu."

"Nah itu.. Mangkannya si anu ga nganu lagi sama anu."

"DAHLAH COK GUE LELAH SAMA KALIAN. DANIEL PERMISI." Sambil mencak-mencak, kembaran Jungwon itu pergi dengan kesal, tak lupa mengambil sisa roti yang Sunoo punya membuat empunya kesal makananan satu-satunya diambil Daniel.

"Yailah kek gaada makanan lain aja, Noo."

"Gue kan cuma beli itu, ga dikasi duit jajan sama mama. Lu kan tau."

"Halah gapapa, gue beliin lo makan hari ini."

"Anjay, mau makan rappoki pake udang goreng sama nugget, minumnya milkshake mincho yaa~"

"Lha kok ngelunjak?" Jungwon pasang tampang kesel andalannya.

"Dahlah, kita ga jelas banget. Tadi lu mau ngomong apa tadi? Anak seberang kenapa?" tanya Sunoo mengembalikan topik.

Yang Jungwon | JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang