Nine - Regrets

137 18 19
                                    


Halohaaaaa.... annyeonggggg....
Author sibuk banget ini di RL tapi masih mau nerusin tulisan kok ☺️
Aku cinta kalian yang masih bertahan nungguin lanjutan tiap partnya. Buat yang baru baca juga harus setia yaaaa 😘😘

Ini buat kalian yang setia. Tolong jangan kaget bacanya. Apalagi kalo sampe nangis, duh jangan pokoknya.

Abis baca part ini tolong klik Love sama kolom komentarnya diisi ya, biar authornya semangat terus !!! I LOVE YOU ALL 💜

.

.

.

.

.

🌻🌻🌻

Kontrak itu belum selesai. Jimin masih menjadi model iklan ponsel di perusahaan keluarga Lee. Tidak main-main hasil penjualannya melonjak tinggi. Tidak heran kalau saat ini Jimin adalah orang yang berpengaruh terhadap nilai jual ponsel tersebut.

Jimin menyunggingkan senyum miring mematikan siaran berita TV. Sekilas dikala ia menengadahkan kepala Jimin teringat bagaimana seorang Nam Jina yang hampir mati pada malam itu. Teringat juga awal dimana ia tau bahwa Jina adalah sekertaris Lee Jungkook sahabatnya.

Jimin menghela napas seketika dan buru-buru mengambil jas abu miliknya. Segera meninggalkan ruang pribadinya dan pergi untuk menemui seseorang.

"Kalau yang ini bagaimana, sayang? Ini cocok untukmu. Pasti sangat tampan." Ujar seorang wanita membuka setiap lembaran katalog.

"Aku suka nuansa gold. Lebih berkelas." Sahutnya dengan satu tatapan yang mampu meluluhkan wanita manapun.

Wanita itu pun dibuatnya salah tingkah. Jemarinya menyisipkan helaian rambut kebelakang daun telinga. "Ternyata kau masih sama perhatiannya." Ucapnya malu-malu.

"Sedikitpun aku tidak berubah. Hanya dulu pernah kecewa. Tapi, bagaimanapun aku masih memiliki perasaan itu. Tidak mudah hilang. Bertahun-tahun dan masih saja aku memikirkanmu." Lugas Jungkook sembari menggenggam tangan wanita itu.

"Aku pernah meninggalkanmu. Apa kau tidak marah?"

"Kau pergi bukan tanpa alasan."

Wanita yang bersamanya adalah Song Yohee. Mantan kekasih sekaligus calon pengantinnya.  Yohee menunduk sesal. Di dalam ruangan kerja hanya ada mereka berdua. Yohee jelas masih mencintai Jungkook. Tapi akibat rasa sesal yang lama ia pendam, mungkin akan membuat Yohee akan kehilangan Jungkook selamanya. Maka dari itu Yohee lebih memilih diam seribu bahasa.

"Hei, kau kenapa? Kenapa melamun?" Jungkook menyadarkan Yohee yang tiba-tiba diam.

"Eum—anuu... aku sedang berpikir kalau pilihanmu tentu sangat bagus. Jadi, aku mengikuti saja." Jawabnya gugup namun elakannya berjalan mulus.

"Hemm... pilih ini saja." Jungkook menunjuk nuansa gold untuk acara mereka nanti. Senyumannya tersungging lebar.

Setelahnya Yohee pamit karena masih banyak pekerjaan di resto milik orangtuanya. Hanya beberapa menit Yohee keluar dari ruangan. Pintunya terbuka kembali.

"Yaaa... Nam Jina, kau darimana saja?" Oceh Jungkook tanpa melihat ke arah pintu.

"Nam Jina ada di apartemenku. Dia tidak ingin pulang karena sesuatu sedang menyusun duri yang sangat apik hingga tidak tau bahwa ada yang terluka." Ujar Jimin sembari menarik kursi di depan meja Jungkook.

SECRET RELATIONSHIP [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang